Kapolri nilai belum waktunya Presiden bentuk TPF kasus Novel
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan belum waktunya Presiden Jokowi membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) kasus penyiraman air keras terhadap Penyidik Senior KPK Novel Baswedan. Sejumlah pihak mendesak Presiden membentuk karena lamanya kepolisian mengungkap dalang dibalik teror penyiraman. Tito beralasan, Tim Pencari Fakta (TPF) apabila dibentuk tak akan bisa secara mendalam mengungkap kasus ini.
"Kalau dibentuk tim, tim ini kan sifatnya independen. Sifatnya mencari fakta bukan menginvestigasi," kata Tito dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7).
Tito meminta kepada semua pihak untuk percaya terhadap kepolisian dalam mengungkap dalang teror terhadap Novel Baswedan. Sebab, kepolisian dapat melakukan investigasi dan menganalisa pelbagai aspek atau melakukan investigasi yang tak bisa sanggup dilakukan oleh sipil.
-
Siapa yang bentuk tim investigasi? Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal, usai penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
-
Bagaimana Tirto membongkar skandal? Melalui Medan Prijaji edisi 1909, ia membongkat skandal yang melibatkan seorang pejabat daerah di Purworejo, A. Simon.
-
Siapa yang mencecar bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Metode apa yang digunakan Polda Sumut dalam kasus pembakaran rumah jurnalis? Rupanya keberhasilan Polda Sumut mengungkapkan kasus ini tidak terlepas dari penggunaan metode modern yaitu Scientific Crime Investigation oleh penyidik.
-
Kenapa Kemenhub bentuk tim investigasi? Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal, usai penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
"Dia (kepolisian) bisa melakukan investigasi, analisa IT dan seterusnya," ujar Tito.
Lebih jauh,Tito menjelaskan, kepolisian segera membentuk Tim Gabungan bersama KPK untuk mengungkap kasus ini. Dia lantas menyatakan, KPK merupakan lembaga yang dipercaya publik sehingga masyarakat dapat percaya dengan Tim Gabungan.
"Selama ini KPK juga dipercaya publik. Makanya kita pikir adanya gabungkan KPK dengan Polri," tukasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiman tidak menyerang institusi atau individu Polri.
Baca SelengkapnyaAlasan itu disampaikan Agung, mengingat Henri yang merupakan Anggota TNI Aktif.
Baca Selengkapnya“Mendorong Kapolda metro Jaya Irjen Karyoto menunda sementara proses hukum terhadap Aiman Witjaksono," kata Ketua IPW
Baca SelengkapnyaAria Bima juga percaya bahwa Pemilu akan berjalan dua putaran.
Baca SelengkapnyaAlasan tetap melekat status sebagai jurnalis, kata Aiman, karena posisinya masih sebagai wartawan dengan status cuti.
Baca SelengkapnyaHary Tanoesoedibjo (HT) mengaku hanya untuk melihat dan memantau langsung proses penyidikan
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Firli belum ditahan meski sudah jadi tersangka kasus pemerasan.
Baca SelengkapnyaSuhartoyo memastikan, MK tidak akan berpihak dan berpegang pada fakta sidang juga saksi berdasarkan saksi dihadirkan pelapor dan terlapor.
Baca Selengkapnya