Kasus penistaan agama, Sonny ajukan eksepsi didampingi 21 pengacara
Merdeka.com - Sonny Suasono Panggabean (25) menjalani sidang perdana kasus dugaan penghinaan dan penistaan agama Islam melalui media sosial di Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru, Senin (5/6). Ia dijerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Jaksa Penuntut Umum (JPU), Syafril, Andre dan Zurwandi, dalam dakwaannya menjelaskan, terdakwa tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebenciaan atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas dasar Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
Perbuatan itu dilakukan terdakwa saat berada di kampus UIR, pada Senin tanggal 20 Maret 2017 sekitar pukul 13.30 WIB. Berawal dari rasa sakit hati terdakwa dengan akun instagram Pangeranmuda54 yang menghina agama terdakwa.
-
Bagaimana PSIS Semarang akan menghadapi hukuman ini? “Sanksi berat, perjuangan semakin berat. Namun tidak ada kata menyerah. Kami nyatakan banding,“ tulis PSIS Semarang dalam akun Instagramnya.
-
Siapa yang memberikan hukuman kepada PSIS Semarang? Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu.
-
Dimana pertemuan polisi dan admin medsos di Pekanbaru dilakukan? Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
-
Apa hukuman yang diberikan kepada PSIS Semarang? Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu.
-
Apa pasal yang dikenakan polisi pada terlapor? Dalam pasal 359 disebutkan 'barangsiapa karena kelalaiannya menyebabkan orang lain mati, dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun penjara'
-
Siapa tersangka yang dilimpahkan Kejagung? Adapun yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) adalah tersangka Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial ownership CV VIP dan PT MCN.
Dari screenshoot postingan IG sonnydriveking tertera kalimat yang menjurus provokasi yang berbau SARA. Dalam postingan, terdakwa menulis kalimat yang mengandung unsur penghinaan cara ibadah umat Islam.
"Indikator dalam postingan terdakwa adalah cabul, saling membunuh, kata auuuuoo akbar, dan menggunakan kata-kata nangging. Kalimat-kalimat itu jelas dan nyata mengandung penistaan dan penghinaan terhadap Agama Islam dan Nabi Muhammad," kata JPU.
Kalimat selanjutnya dikirim terdakwa ke IG pangeranmuda45 dan di instagram terdakwa sendiri. Kalimat itu dibaca oleh banyak orang hingga menimbulkan gejolak di masyarakat.
Tindakan terdakwa itu dilaporkan Fron Pembela Islam (FPI) ke Polda Riau. Terdakwa diamankan polisi pada Rabu 23 Maret 2017.
"Akibat perbuatannya, terdakwa dijerat Pasal 45 jo Pasal 28 ayat (2) Undang-undang (UU) Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE," kata JPU.
Terdakwa melalui tim penasihat hukum yang diketuai AB Purba mengajukan keberatan atas dakwaan terdakwa atau ekspesi. Majelis hakim yang diketuai Abdul Aziz menunda sidang pada, Senin (12/6/2017) nanti.
Dalam persidangan ini, terdakwa awalnya akan menghadirkan 19 orang pengacara, namun belakangan bertambah. "Jumlahnya jadi 21 orang (pengacara)," kata AB Purba usai persidangan.
Menurut AB Purba, banyaknya pengacara yang mendampingi karena kasus menarik perhatian masyarakat. "Kita akan konsultasi untuk ajukan eksepsi atas dakwaan JPU," jelas AB Purba.
AB Purba berharap sidang berjalan dengan lancar. Pihaknya juga minta agar persidangan berjalan fair dan tanpa tekanan.
Sementara itu, JPU Syafril menyatakan, terdakwa tidak dijerat dengan pasal tentang penistaan agama. Pasalnya, perbuatan terdakwa ditulis di media sosial dan tidak diucapkan secara langsung.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di dalam pesannya terselip larangan untuk menjelek-jelekkan orang. Bahkan Yudo juga memberikan pemahaman tentang adanya kemajuan teknologi media sosial.
Baca SelengkapnyaBukan hanya kegantengannya, tentara satu ini berhasil membius netizen dengan kepiawaiannya dalam mengaji. Suaranya pun mampu buat hati bergetar.
Baca SelengkapnyaGagasan-gagasan yang diutarakan diharapkan menjadi referensi untuk menetukkan sosok pemimpin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hakim tunggal Eman Sulaeman mengabulkan gugatan praperadilan atas penetapan tersangka Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaMomen penonton sidang bersorak itu salah satunya terjadi ketika hakim tunggal Eman Sulaeman membacakan isi dalil Polda Jawa Barat selaku pihak temohon.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP berinisial A (16) dianiaya temannya hingga pingsan beredar di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaSandi berharap kepada masyarakat dan media sama-sama memonitor jalannya penuntasan perkara Vina
Baca SelengkapnyaSang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca Selengkapnya