Kasus Sedot Lemak Maut di Depok, Lokasi Klinik WSJ Hilang dari Google Map
Polisi menilai hilangnya titik lokasi dari Google Map tidak berkaitan dengan upaya pemilik untuk menghindari pemeriksaan.
Titik lokasi WSJ Clinic tiba-tiba hilang dari Google Map, usai viralnya kasus kematian Ella Nanda (30).
Selebgram asal Kota Medan itu sebelumnnya menjalani sedot lemak di klinik yang terletak di Jalan Ridwan Rais, Beji, Depok. Kemudian mengalami pecah pembuluh darah.
Ella sempat dibawa ke Rumah Sakit Bunda Margonda, namun nyawanya tak tertolong. Dari hasil pelacakan, titik lokasi klinik tersebut tidak dapat ditemukan sejak Jumat (26/7).
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana mengatakan, sejauh ini pemilik klinik responsif dalam memberikan keterangan.
Hilangnya titik lokasi dari Google Map tidak berkaitan dengan upaya pemilik untuk menghindari pemeriksaan.
"Sementara masih kooperatif kita masih bisa bertemu dengan pihak dokternya sama perawatnya dimintai keterangan," kata Arya Perdana, Minggu (28/7).
Saat ini polisi masih mengumpulkan alat bukti. Jika sudah terkumpul akan dipanggil seluruh pihak terkait. Mulai dari pemilik klinik, dokter dan pihak yang mengetahui tewasnya Ella.
"Kita kumpulkan dulu alat bukti yang cukup baru nanti manggil, pasti diperiksa tapi kapasitasnya sebagai apa kita tunggu nanti," ujarnya.
Diketahui Ella meregang nyawa saat menjalani operasi sedot lemak di klinik tersebut. Namun hingga kini di lokasi klinik belum dipasang garis polisi.
"Ya belum kan gini, ini kan sekarang kita lagi cari. Karena masalahnya tindak pidana tanggal 22 Juli, kita lagi cari kejadiannya bagaimana, laporannya kalau sudah naik sidik baru nanti kita lakukan tindakan-tindakan upaya paksa," tegasnya.
Mengenai gelar perkara, kata Kapolres, dapat dilakukan kapan saja. Sepanjang proses penyelidikan sudah selesai dan naik menjadi penyidikan.
"Ya biar perkara bisa kapan aja, kalau pas kita sudah selesai melakukan penyelidikan misalnya mau menaikkan ke tingkat penyidikan. Kita pasti dilakukan tapi kan sekarang kita baru memeriksa sekitar dua orang. Jadi kalau saksi-saksi lainnya ini kita kejar saksi-saksi lainnya kita coba cari keterangan secara tepat dan banyak saksi yang mendukung, itu baru kita gelar," ungkapnya.
Saat menjalani operasi sedot lemak, korban ditangani oleh satu dokter dan dua perawat. Dokter yang menangani tindakan sudah diminta keterangan oleh polisi.
"Dokter yang menangani sampai saat ini belum, baru interogasi sedikit, intinya yang menangani saat itu ada satu dokter dan dua orang perawat. Satu dokter dan dua orang perawat ini, beliau menyatakan bahwa memang ada miss di situ, di mana pembuluh darahnya pecah sehingga mengakibatkan korban ini harus dirawat lebih intensif dan meninggal dunia pada akhirnya," kata Kapolres.
Namun pihaknya mengaku belum bisa memastikan mengenai penyebab kematian Ella. Karena terkait hal itu harus meminta keterangan ahli.
"Tapi tetap sekali lagi saya sampaikan belum bisa menyatakan meninggalnya kenapa, karena itu hanya dokter yang bisa menyebutkan itu karena apa. Apakah karena pembuluh darah pecah lalu meninggal dunia atau yang lain kita enggak tahu, karena itu hanya dokter yang tahu," ujarnya.
Dokter yang menganani tindakan adalah A, sedangkan dua perawat yang membantu adalah K dan T. Saat ini A sudah diminta keterangan, termasuk juga W selaku pemilik klinik. Total yang diperiksa saat ini sebanyak dua orang.
"Dari dokter sama dari pemilik," ungkapnya.