Kebo Bule Milik Keraton Surakarta Mati Terpapar PMK, 7 Ekor Masih Dirawat
Merdeka.com - Seekor kebo bule berusia 20 tahun milik Keraton Surakarta mati akibat terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) pada Kamis (21/7). Tujuh ekor lainnya tengah dirawat karena terjangkit wabah itu.
"Mati satu, kerbau betina. Sebetulnya dua minggu sebelumnya sudah kami antisipasi, sinuhun sudah mengutus saya ke kandang mahesa untuk menanyakan ke srati (pawang kerbau). Kami juga sudah koordinasi juga dengan Dispertan (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian), dokter meluncur mengecek," kata Wakil Pengageng Sasana Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta KRA Dani Nuradiningrat di Solo, Jumat.
Sekitar seminggu sebelumnya, kebo bule milik Keraton Surakarta sudah diperiksa. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kerbau terpapar PMK.
-
Siapa yang meninggal akibat patukan ular kobra? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Apa ciri khas Perkutut Kolocokro? Perkutut Kolocokro sendiri memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya berbeda dari jenis perkutut lainnya, yaitu memiliki bulu berwarna cokelat kemerahan dengan corak hitam di bagian leher, dada, dan sayap.
-
Apa yang terjadi pada Keraton Surabaya? Sayangnya, pada tahun 1625, Surabaya jatuh ke tangan kerajaan Mataram.
-
Apa ciri khas Jalak Kebo jantan? Jantan biasanya memiliki ukuran kepala yang lebih besar, bulu kepala yang lebih rapat, dan jambul di dekat paruh depan. Mereka juga memiliki variasi suara yang lebih banyak dan warna bulu yang lebih hitam mengkilap dibandingkan betina.
-
Siapa yang menjaga ternak di Keraton Merapi? Keraton ini dipimpin Nyai Gadung Melati yang menjaga hewan ternak.
-
Bagaimana cara merawat Perkutut Kolocokro? Perawatan burung perkutut kolocokro tidak jauh berbeda dengan perawatan perkutut jenis lain. Perhatikan pemberian pakan, kebersihan sangkar, dan kebutuhan lainnya, serta hindari tempat yang terlalu ramai agar burung ini dapat tenang dan berbunyi dengan merdu.
"Tapi kemarin kedapatan mati satu, dicek terindikasi PMK yang ada di kandang sebelah barat. Kami ada tiga kandang, barat, timur, dan di Sitinggil," katanya.
Diduga Tertular Melalui Manusia
Setelah dilakukan pemeriksaan kembali, diketahui ada tujuh ekor kerbau lain yang juga terpapar PMK. Keraton Surakarta saat ini memiliki 18 ekor kebo bule.
"Untuk yang tujuh ekor ini kami melakukan tindakan pengobatan dan preventif ke kandang-kandang yang terkena, karena inkubasi PMK ini cepat sekali," jelasnya.
Kebo bule itu diperkirakan tertular melalui manusia. "Diperkirakan dokter hewan penularannya lewat manusia," katanya.
Pelaksanaan Kirab 1 Muharram
Mengenai rencana kirab malam 1 Muharram yang biasa melibatkan kebo bule, dikatakannya, akan diputuskan dalam waktu dekat.
"Masih menunggu, setiap hari ada dokter yang datang mengecek. Mungkin (untuk kirab 1 Muharram) bisa diambilkan dari kandang lain. Keputusannya mendekati Sura berdasarkan rekomendasi dokter," katanya seperti dilansir Antara.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan, kirab malam 1 Muharram atau 1 Sura akan diputuskan dalam waktu dekat.
"Kalau sejauh ini diizinkan, tapi melihat kebo bule ada yang kena PMK nanti kami lihat dulu. Untuk tahun ini sebetulnya boleh meriah, termasuk di Mangkunegaran," katanya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama kirab, peserta tidak boleh mengenakan alas kaki dan dilarang berbicara
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaTerkait penyebab kematiannya, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium.
Baca SelengkapnyaSi Manis merupakan spesies kucing besar dari genus Panthera yang memiliki ciri loreng khas pada bulunya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu viral di media sosial setelah salah satu warga mengunggahnya.
Baca SelengkapnyaBeberapa orang meyakini, kotoran kerbau yang keluar saat kirab dianggap bisa membawa berkah.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaTujuh kerbau bule keturunan Kiai Slamet menjadi cucuk lampah (pemimpin kirab) arak-arakan yang diikuti lebih dari 5.000 abdi dalem, sentana dan kerabat keraton.
Baca Selengkapnyasituasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaNama Slamet yang dalam Bahasa Jawa diartikan selamat atau aman melambangkan keselamatan dan perlindungan.
Baca Selengkapnya