Kekeringan di Karawang, Warga Gunakan Air Kubangan untuk Mandi dan Mencuci
Merdeka.com - Kemarau melanda Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, Karawang,. Warga mulai mengalami krisis air bersih. Akibatnya mereka terpaksa menggunakan air kubangan untuk kebutuhan mandi dan mencuci pakaian. Warga mengaku menggunakan air kubangan selama lebih dari satu pekan terakhir.
"Selama seminggu terakhir warga sudah mulai krisis air bersih karena sungai-sungai sudah mengering dilanda kemarau," kata salah satu warga, Pandi saat ditemui Jum'at (28/6).
Warga tidak memiliki pilihan lain ketika musim kemarau tiba. Kondisi kekeringan dirasa semakin parah setelah sumur milik warga secara keseluruhan sudah mengering.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Kenapa warga Klaten kekurangan air bersih? Sarmini, salah seorang warga menjelaskan bahwa dampak kekeringan sudah terjadi dua bulan lamanya. Demi memperoleh air bersih, warga harus antre dengan warga lain. Mereka juga harus rela menempuh jarak 1,5 km dari rumah. Air bersih digunakan untuk kebutuhan memasak, mandi, dan mencuci. Setiap harinya ia membutuhkan sekitar 4-6 jeriken air. “Dari air hujan. Pakai tandon. Kalau saat ini kering tandon saya. Untuk air saya ambil di sini. Antre paling kadang setengah sampai satu jam,“ kata Sarmini dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (7/8).
-
Bagaimana warga mengatasi kesulitan air di Jawa Tengah? Warga pun terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.'Kondisinya sudah berlangsung sebulan ini. Padahal kebutuhan air ini untuk memasak dan mandi,' kata Suratmi, salah seorang warga Desa Garangan yang terdampak kekeringan, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (18/9).
-
Bagaimana warga Sambeng dapatkan air di awal kemarau? Pada awal musim kemarau, warga mengandalkan sumber air yang terletak di pinggir desa. Namun karena musim kemarau berlangsung panjang, sumber air ikut mengering.
-
Apa yang dilakukan warga Majalengka untuk mengatasi kekeringan? Selain Abibah, warga lain juga turut memanfaatkan air sungai di desanya itu, salah satunya dengan membuat bendungan sederhana dari bebatuan.
"Sumur sudah tidak lagi mengeluarkan air dalam seminggu terakhir," kata warga lainnya, Kokom.
Dia mengaku untuk kebutuhan minum sehari-hari terpaksa membeli air dari pedagang keliling walaupun harus merogoh kantong lebih dalam karena terbilang mahal.
"Untuk minum terpaksa beli walaupun mahal, " ujar Kokom.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSumur-sumur milik warga Desa Pabuaran mulai mengalami kekeringan. Warga pun terpaksa memanfaatkan aliran kali untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaAir Kali Cihoe kerap dijadikan sumber mata air andalan bagi Warga Cibarusah saat musim kemarau.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Kabupaten Bogor terdampak kekeringan
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih menyebabkan warga Desa Karangasih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci baju.
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan puluhah desa di Ngawi dilanda kekeringan, warga harus berjalan jauh demi mendapatkan air untuk mencuci dan mandi.
Baca SelengkapnyaKekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca SelengkapnyaSumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.
Baca SelengkapnyaSementara pada musim kemarau ini, aliran di Bendungan Cibeet menjadi tumpuan warga untuk mencuci pakaian hingga mandi.
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan, ratusan warga Desa Sukagalih, Jonggol, Bogor terpaksa memenuhi kebutuhan air dengan mengandalkan aliran Sungai Cihoe.
Baca Selengkapnya