Keluarga Mahasiswi KKN yang Diduga Dilarikan Dukun di Sumbar Cabut Laporan
Merdeka.com - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan bahwa kasus hilangnya seorang mahasiswi yang tengah Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Pesisir Selatan telah usai.
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto mengatakan, agar masyarakat tidak lagi menghebohkan perihal kasus tersebut.
"Saat ini, pihak keluarga, ibu dari yang bersangkutan sudah mencabut laporannya di Polsek di Polres Pesisir Selatan, setelah mengetahui langsung video pernyataan anaknya," kata Satake di Padang, Kamis (22/7).
-
Kenapa keluarga APD mencabut laporan polisi? 'Sehingga saya menghargai orang tua pelaku, sedangkan alasan kita untuk mencabut laporan polisi, karena tersulut emosi membuat laporan ke polisi melihat anak yang merintih kesakitan di rumah sakit,' jelasnya.
-
Siapa yang bisa ngungkapin kata terakhir? Anda bisa mengungkapkan kata-kata terakhir yang bikin nangis untuk kekasih hati.
-
Siapa yang cabut laporan? Meskipun Rinoa Aurora Senduk mencabut laporan dugaan penganiayaan yang menimpa dirinya.
-
Bagaimana cara keluarga APD dan pelaku mencapai kesepakatan? 'Orangtua pelaku juga sudah membuat kesepakatan dengan kami ada poin yaitu membantu biayanya pengobatan anak sampai dirinya sembuh dan ada nominal yang sudah disepakati hanya saja tidak pantas saya sebutkan,' imbuhnya.
-
Bagaimana orang tua pelaku dan korban menyelesaikan kasus penganiayaan anak SD? “Pihak keluarga pelaku sanggup mengganti rugi biaya pengobatan kepada korban,“ terang Kasat Reskrim Polres Jombang, Selasa (27/6/2023)
-
Apa yang dilakukan Bhabinkamtibmas setelah anaknya tidak lolos? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
Dia mengatakan, berdasarkan keterangan pihak keluarga, jika kasus itu tidak akan diperpanjang, dan akan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Kita sampaikan ke pihak polisi juga, kita berharap kasus ini tidak dihebohkan lagi. Kita berharap, pihak keluarga bisa membicarakan kasus ini dengan baik-baik. Kita berharap jangan membuat viral lagi berkaitan video-video ini,” sebut Satake.
Dia menyebut, jika saat ini pihak keluarga telah berkomunikasi dengan VN, mahasiswi tersebut. "Saat ini keberadannya di Kerinci, Jambi," kata Satake.
Sebelumnya, seorang mahasiswi pada salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Padang menjalani KKN di Tampuniak, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan.
Saat KKN, VN dilaporkan tiba-tiba menghilang dan tidak kembali ke rumahnya. Kemudian, khawatir, pihak keluarga langsung melaporkan peristiwa itu ke pihak kepolisian setempat. Bahkan, tercuat rumor, jika VN dilarikan oleh seorang dukun.
Namun, beberapa hari setelahnya, VN tiba-tiba muncul dengan video klarifikasi pada akun Instagram pribadinya. Dalam video itu, dia menyatakan bahwa dirinya menghilang bukan dibawa kabur oleh dukun.
Dalam video tersebut, dia mengaku kabur bersama pacarnya untuk menikah, dan bersumpah tidak dihipnotis maupun dipaksa.
“Assalamuallaikum masyarakat Sumbar dan pesisir selatan khususnya lengayang, saya yang bernama Veny mahasiswi UNP yang dinyatakan hilang dibawa kabur dukun dalam pengaruh hipnotis semua itu bohong,” kata VN dalam video unggahannya tersebut.
Dalam vidio klarifikasi tersebut ia bersumpah atas nama tuhanya, bahwa ia pergi dari rumah atas keinginanya sendiri dan rencananya dengan pacar untuk menikah secara sembunyi-sembunyi.
“Saya pergi dari rumah atas keinginan saya sendiri dan rencana kami berdua, sumpah atas nama allah sebenarnya kami telah lama menjalin hubungan tanpa diketahui siapapun termasuk orang tua saya sendiri, kami memang saling sayang, alhamdulillah 14 Juli 2021 jam 10 malam kami melakukan akad nikah di Kayu Aro Kerinci. Sumpah atas nama allah diantara kami berdua dalam keadaan sadar tanpa pengaruh apapun dan paksaan apapun.Karena pernikahan ini telah kami lakukan berdua,” katanya dalam video tersebut.
Dalam pengakuanya tersebut ia meminta maaf kepada masyarakat Sumbar karena telah membuat geger dan telah membuat khawatir.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolsek Pemulutan AKP Marinus Ginting menyebut sejauh ini belum ada laporan dari pihak yang dirugikan.
Baca SelengkapnyaPengacara Panji Gumilang, Hendra Effendy, menyebut kliennya sudah berdamai dengan tiga pelapornya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, pengacara Sunan Kalijaga melaporkan ketua umum partai politik (parpol) ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan, tidak ada penyekapan di hotel tersebut.
Baca SelengkapnyaKeluarga tersangka tak pernah menyampaikan permintaan maaf hingga digelarnya sidang perdana, Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaMendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris
Baca SelengkapnyaSamsul Arif, orangtua korban, menuturkan hasil pemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata putrinya di sebelah kanan.
Baca Selengkapnya