Keluarkan letusan magmatik, Gunung Agung diselimuti awan gelap
Merdeka.com - Gunung Agung terus menyemburkan asap pekat. Bahkan saat ini telah mengeluarkan letusan magmatik yang terjadi sejak pukul 21.00 WITA pada Sabtu (25/11) malam.
Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, I Gede Suantika mengatakan, letusan magmatik sudah diikuti dengan pijar api.
"Ya sudah terjadi erupsi magmatik tadi malam saat terlihat ada sinar api yang muncul di kawah,"ungkapnya di Pos Pantau Gunung Agung, Rendang, Minggu (26/11).
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Mengapa Gunung Merapi mengeluarkan lava? Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
-
Bagaimana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Teramati delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya,“ kata Agus dikutip dari ANTARA pada Rabu (2/8).
-
Bagaimana memprediksi erupsi gunung berapi? Cara lain untuk melihat kapan gunung berapi akan erupsi adalah dengan mengukur gas yang keluar. Ketika magma bergerak ke permukaan, gas keluar dengan cepat dan mendahului magma. Gas ini bisa diukur dari angkasa atau dari daratan.
-
Ke mana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
Dia menjelaskan, bahwa yang keluar dari Gunung Agung ada lava dan abu. "Yang keluar dari sana ada abu dan lava. Untuk gas-gas pastinya ada,"katanya.
Suantika menerangkan, bahwa lavanya akan mengalir begitu saja memenuhi mata rantai kawah. "Kalau nanti di kawah sudah penuh pasti akan meluber ke bawah," ujarnya.
Pihaknya menegaskan, bahwa Gunung Agung sampai saat ini masih terjadi erupsi. "Hal itu terlihat adanya kebulan asap yang terus mengebul di atas puncak Gunung Agung,"pungkasnya.
Dikabarkan sebelumnya Gunung Agung meletus pertama kali terjadi pada Selasa 21 November 2017. Dimana saat itu Gunung Agung mengeluarkan letusan freatik. Kemudian Gunung Agung kembali meletus pada Sabtu 25 November 2017 sekira pukul 17.20 Wita yang mengeluarkan asap dengan ketinggian mencapai 1.500 meter, kemudian gunung yang ada di Kabupaten Karangasem tersebut terus meletus dan mengeluarkan pijar api pada pukul 21.00 WITA.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaKubah lava adalah tonjolan berbentuk gundukan melingkar yang terbentuk dari ekstrusi lava kental secara perlahan dari gunung berapi.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaBeberapa batuan seukuran truk menggelinding dari puncak Gunung Merapi dan terdampar di tempat itu
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaKeanekaragaman geologi Dieng dibentuk oleh sebuah proses alam yang cukup lama.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca Selengkapnya