Kemenag: Kita Sedang Fokus Ciptakan Kader Penguatan Nilai Beragama di Medsos
Merdeka.com - Kementerian Agama (Kemenag) saat ini tengah concern atau fokus menciptakan kader penggerak dalam penguatan nilai-nilai moderasi beragama terutama di media sosial. Demikian dikatakan Direktur Pendidikan Agama Islam, Dr Amrullah.
Amrullah mengatakan penguatan moderasi beragama bagi para guru, pengawas, serta mahasiswa ini penting untuk menghadirkan Islam yang ramah dan toleran terutama di media sosial.
"Kita tahu saat ini media sosial sudah menjadi medium kampanye kelompok-kelompok tertentu dalam mengajarkan Islam dengan wajah intoleran," katanya saat sosialisasi 'Penguatan Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Literasi Digital Bagi Guru PAI, Pengawasan PAI, Mahasiswa dan Siswa' di Bogor, Kamis (8/9).
-
Mengapa inklusi digital penting untuk masyarakat? Inklusi digital penting untuk masyarakat yang lebih berkembang.
-
Apa saja cara berdakwah di era digital? Di era digital saat ini, berdakwah memiliki potensi untuk mencapai audiens yang lebih luas dan mempengaruhi lebih banyak orang.
-
Apa isi konten yang viral? Terdapat banyak sekali naskah drama yang cocok untuk ditampilkan untuk menghibur penonton, salah satunya adalah naskah drama lucu.
-
Apa yang diharapkan dari komitmen Menkominfo? Abi Rekso selaku Sekretaris Eksekutif Said Aqil Siroj Institute, berharap sikap dan komitmen Menteri Kominfo yang baru ini konsisten.
-
Bagaimana cara mencapai inklusi digital? Mencapai inklusi digital melibatkan berbagai upaya dan strategi yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, organisasi nirlaba, dan masyarakat secara keseluruhan.
-
Mengapa Kemenkominfo mendorong pendekatan inklusif? 'Kita mengusulkan agar bagaimana digital divide bisa dihilangkan dengan mengedepankan inklusivitas dari semua negara yang mengembangkan AI,' tutur Wamenkominfo Nezar Patria dalam Ministerial Session Regional Approach to Advance Ethical Governance of Artificial Intelligence, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Senin (5/2).
Oleh karena itu, Amrullah berharap kepada seluruh stakeholder terlibat dalam mengisi ruang digital dengan konten-konten penguatan nilai moderasi beragama.
"Masyarakat sekarang banyak mengakses media sosial, kita ingin nilai-nilai moderasi beragama mulai di kampanyekan di media sosial" imbuhnya
Selanjutnya Amrullah menambahkan saat ini Direktorat PAI sedang menyusun 4 modul moderasi beragama antara lain: a) buku saku moderasi beragama untuk guru; b) modul penguatan moderasi beragama bagi institusi pembina guru; c) modul bagi guru PAI ketika menyampaikan materi moderasi beragama yang terintegrasi dengan mata pelajaran; d) modul moderasi beragama untuk kesiswaan.
"Itu nanti akan menjadi pedoman bagi penyelenggara lembaga pendidikan untuk menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama" katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah dipersatukan empat Pilar Kebangsaan; Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI bisa semakin kuat dengan menerapkan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaKemenag terus mengampanyekan pentingnya moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaDia lantas mengajak generasi muda benar-benar memahami dan menerapkan nilai-nilai toleransi sesuai dengan Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaTeuku Riefky juga meyakini bahwa manusia yang berkualitas adalah kunci sukses pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaSikap intoleran muncul karena seseorang tidak memiliki informasi luas dan beragam menyikapi perbedaan
Baca SelengkapnyaModerasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme
Baca SelengkapnyaSelain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.
Baca SelengkapnyaSemua pihak diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang damai dan harmonis, bebas dari konflik sosial yang merusak tatanan kehidupan.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.
Baca SelengkapnyaRuang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca Selengkapnya