Kepala BSSN: Semua Pihak Harus Kompak Melawan Kejahatan Siber
Merdeka.com - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian menjelaskan bawah perang siber memiliki daya rusak yang lebih berbahaya. Menurut dia, perang siber menyasar pola pikir sehingga bisa mengubah perilaku manusia.
Saat ini dunia telah diliputi konflik kepentingan terkait perebutan potensi pasar serta sumber daya oleh berbagai negara maju beserta sekutunya. Hal ini menimbulkan berbagai efek negatif di negara berkembang seperti Indonesia. Negara maju tak segan menggunakan segala cara untuk menanamkan pengaruhnya di negara sasaran.
Hinsa juga mengingatkan, kemudahan teknologi juga memiliki risiko dan ancaman, karena dapat digunakan oleh berbagai negara untuk memenangkan persaingan global. Di titik itulah, perang sebagai bentuk puncak persaingan antar negara turut berevolusi.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Dimana serangan siber diprediksi meningkat? Dalam beberapa tahun terakhir, serangan terhadap infrastruktur kritis telah meningkat, dengan penjahat siber yang menargetkan jaringan energi, infrastruktur kesehatan, dan bahkan sistem pemilihan umum.
-
Bagaimana kejahatan siber dilakukan? Di balik layar monitor, para pelaku kejahatan siber beroperasi dengan kecanggihan yang semakin meningkat, menggunakan berbagai teknik seperti phising, malware, dan social engineering untuk mencuri data berharga atau merusak infrastruktur digital.
-
Kapan serangan siber meningkat? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia. Dilansir dari Jurist, Senin (11/12), laporan tersebut menyatakan bahwa proporsi pemilu yang menjadi sasaran serangan siber ini telah meningkat, dari 10 persen pada tahun 2015 menjadi 26 persen pada tahun 2022.
-
Apa contoh jenis kejahatan siber? Jenis malware yang mengenkripsi data pada komputer korban dan meminta pembayaran tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi.
"Peperangan kini tidak hanya terkait dengan kontak fisik dengan senjata konvensional, peperangan telah berkembang menjadi perang siber atau informasi yang berbasis pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi," kata Hinsa Siburian saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dengan tema 'Peran Perguruan Tinggi dalam Cyber Security di Era Revolusi Industri 4.0', di Unsyiah, Senin (7/10).
Hinsa menjelaskan, bahwa selain menyerang infrastruktur kritikal, kini serangan siber juga menyasar objek yang lebih krusial dengan akibat yang lebih fatal.
Menurutnya, setiap saat Pancasila dibombardir dengan peluru siber dalam bentuk informasi hoaks, konten provokatif serta opini penyesatan yang dirancang memicu radikalisasi dan konflik sosial yang berujung pada kerusuhan serta disintegrasi bangsa.
"Serangan siber hanya bisa dibendung jika seluruh komponen bangsa menyadari akibat fatal serangan ini pada kedaulatan bangsa Indonesia. Jadi semua pihak termasuk perguruan tinggi harus berkomitmen untuk berkontribusi aktif sesuai dengan peran dan kemampuannya masing-masing," ujar dia.
Sementara itu, Rektor Unsyiah Samsul Rizal mengatakan, kuliah umum ini bertujuan agar akademisi Unsyiah mendapatkan gambaran yang komprehensif terkait seluk beluk keamanan siber nasional. Di mana informasi ini diperoleh secara langsung dari BSSN selaku pemegang keamanan siber nasional.
Untuk itulah, Rektor sangat berterima kasih atas kesediaan Kepala BSSN untuk berbagi pengetahuannya kepada mahasiswa Unsyiah. Mengingat perkembangan teknologi saat ini telah mengubah pola komunikasi manusia.
"Media sosial kini dikuasai oleh pihak luar, artinya data-data pengguna juga dimiliki mereka. Tantangan ke depan ialah bagaimana kita dapat bersaing dengan mereka dalam kemajuan teknologi untuk menyongsong visi generasi emas Indonesia 2045," ujar dia.
Selain itu, kemajuan teknologi ini harus diimbangi dengan aspek keamanan yang menjadi tugas dan fungsi oleh BSSN. Maka dia menekankan agar generasi muda, khususnya mahasiswa untuk lebih bijak dalam menggunakan internet dan sosial media.
"Karena kelak anak cucu kita akan melihat sendiri melalui jejak-jejak digital, mengenai siapa orang tuanya dahulu," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan TNI bakal menyesuaikan dengan kekuatan baru Angkatan Siber yang segera dibentuk.
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkomitmen untuk menjaga ruang digital Indonesia tetap aman. Sejumlah cara dilakukan, termasuk pertukaran informasi.
Baca SelengkapnyaTak ada yang kebal terhadap kebocoran, karena mengetahui kekuatan informasi sebuah negara adalah sesuatu yang penting di era sekarang.
Baca SelengkapnyaBudi Arie lalu mencontohkan bahwa Singapura menjadi salah satu dari beberapa negara di dunia yang mempunyai angkatan siber.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaMenkopolhukam: CISRT Jangan Hanya Sebagai Ikon Semata
Baca SelengkapnyaHari Persandian Nasional adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 4 April di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHadi memastikan rencana pembentukan empat matra itu serius dilakukan. Prabowo juga sangat setuju.
Baca SelengkapnyaMenurut Sigit, Polri perlu mempersiapkan seluruh jajaran untuk memperkuat pengamanan siber.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan pelbagai persiapan pengamanan menjelang upacara HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Selengkapnya