Keren, pelajar MAN 1 Surakarta ciptakan robot deteksi korban bencana
Merdeka.com - Siswa program Boarding School Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta menciptakan sebuah inovasi berbentuk robot. Robot itu mampu mendeteksi posisi korban masih hidup di lokasi bencana alam.
"Dua siswa program Boarding School MAN 1 Surakarta tersebut, yakni Amadeo Ahnaf yang duduk di kelas XI IPA 1 dan Salma Sonia Jneina Sagiri (kelas XI IPA 2), yang menciptakan robot survivor pencari korban bencana alam yang selamat," kata Prihantoro Eko Sulistyo, guru fisika dan pendamping siswa MAN 1 Surakarta di Solo. Demikian dikutip Antara, Rabu (7/11).
Prihantoro Eko Sulistyo menjelaskan, robot ciptaan dua siswa MAN 1 Surakarta tersebut sebelumnya mengikuti kompetisi robotik tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Agama. Kegiatan ini sudah memasuki tahun keempat, tetapi siswanya baru mengikuti kompetisi dua tahun terakhir.
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
-
Robot apa yang dipamerkan? Sebuah robot dipamerkan dalam acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Siapa yang menciptakan Robot AI? Para ilmuwan dari Technical University of Denmark (DTU), menciptakan model AI yang bernama Life2vec.
-
Kenapa Kemenag gelar pameran robot? Acara tersebut dikemas dengan nuansa pop culture untuk menarik minat anak muda untuk tertarik pada religi.
-
Siapa pembuat Robot Sophia? Robot Sophia adalah platform penelitian dan pengembangan yang dibuat oleh Hanson Robotics. Humanoid ini berperan sebagai wakil dari puncak inovasi teknologi sehingga dia juga berfungsi sebagai pameran bagi teknologi robotika dan kecerdasan buatan (AI) mutakhir perusahaan.
-
Dimana Pameran Robot Kemenag digelar? Acara tersebut digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, mulai 5-7 Januari 2024.
Pada kompetisi 2017, MAN 1 Surakarta berhasil meraih juara satu robot tempat sampah kategori rancang bangun mekanika atau discovery robot yang diselenggarakan oleh Kemenag di Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Kemudian pada kompetisi 2018 dengan tema besar tentang mitigasi bencana menyikapi kejadian bencana alam yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, siswa MAN 1 Surakarta memutuskan menciptakan robot pencari korban selamat.
Robot survivor ciptaan Amadeo Ahnaf dan Salma Sonia Jneina Sagiri tersebut berhasil meraih juara tiga dalam kompetisi robotik tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Agama pada tanggal 3-4 November 2018 di Depok sekaligus meraih predikat 'the best original idea'.
Salma Sonia Jneina Sagiri mengatakan Indonesia merupakan negara yang terletak di antara tiga lempengan tektonik, yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik, sehingga Indonesia sering dilanda bencana alam, seperti gempa dan gunung meletus.
Peristiwa bencana alam belum lama di Indonesia diguncang gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Suwalesi Tengah (Sulteng). Gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo yang terjadi pada 28 September 2018 menimbulkan gelombang tsunami. Bencana itu, telah mengakibatkan bangunan rusak dan memakan ribuan korban jiwa meninggal, luka-luka, dan hilang.
Menurut Salma berdasarkan latar belakang tersebut dirinya bersama Amadeo Ahnaf terpanggil untuk membuat robot yang bertujuan untuk membantu tim SAR dalam mencari korban yang masih hidup yang diberi nama 'The Survivor'.
"Robot ini mampu mengidentifikasi posisi korban yang masih hidup di lokasi bencana karena dilengkapi dengan sensor yang dapat mendeteksi suhu tubuh manusia. Robot itu, akan memudahkan tim SAR dan relawan untuk mengevakuasi korban," kata Salma yang mendapat pedali perunggu tingkat nasional "Robotics Competition 2018".
Menurut Salma untuk membuat robot survivor tersebut menghabiskan biaya sekitar Rp6 juta. Komponen robot survivor ini meliputi, ultrasonic sensor SRF05, adrafruit AMG88331R thermal camera, compass sensor HMC5883L, IC2560 board with arduino mega 2560, standard servo, rover 5 robot chassis dan 800mAh Li-Po battery 12 V.
Menurut Salma robot tersebut mampu mendeteksi suhu badan korban bencana alam yang selamat tertimbun reruntuhan dengan radius sekitar tujuh meter. Suhu tubuh yang mampu terdeteksi robot ini adalah 30-40 derajat celcius.
"Untuk membuat robot survivor ini tidak mudah. Kami membutuhkan waktu selama satu bulan untuk menyelesaikan robot ini. Kami sempat mengalamu kesulitan ketika merancang penjapit komponen robot itu," kata Salma.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka berhasil membawa kemenangan pada ajang Championship of World Robotic Center Competition 2024 di Multimedia University, Cyberjaya Malaysia.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP Kharisma Bangsa menjadi perwakilan Indonesia yang mendapatkan Grand Award!
Baca SelengkapnyaSantri di Kota Tangerang ini ciptakan robot pertanian unik.
Baca SelengkapnyaSiswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar. Seperti apa hasilnya?
Baca SelengkapnyaBocah SD bernama Muhammad Novan Alfaridzi mencuri perhatian dunia sains internasional.
Baca SelengkapnyaDua Taruna dan Taruni Akpol dapat pin emas dari Kapolri usai raih prestasi di tingkat Internasional. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaAstra Honda Motor Best Student 2023 mengumumkan para pemenangnya. Alat penjernih air brih tenaga surya karya siswa di Malang juara kategori Invensi.
Baca SelengkapnyaMereka berharap inovasi ini bisa dipatenkan dan diproduksi secara massal.
Baca SelengkapnyaAjang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaKetiganya berhasil mendeteksidua skenario ancaman siber selama proses demo simulasi.
Baca SelengkapnyaiRonCub3, robot humanoid terbang pertama, dirancang untuk penanggulangan bencana. Dilengkapi dengan mesin jet dan teknologi canggih.
Baca SelengkapnyaSempat ditertawakan banyak orang, pemuda milenial ini buktikan bahwa petani bisa sukses tanpa kotor-kotoran di sawah.
Baca Selengkapnya