Viral Inovasi Jemuran Pintar ini Dibuat Siswa SMK Kupang, Hasilnya Bikin Melongo
Siswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar. Seperti apa hasilnya?
internet of thingViral Inovasi Jemuran Pintar ini Dibuat Siswa SMK Kupang, Hasilnya Bikin Melongo
Siswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar. Seperti apa hasilnya?
Keberhasilan pendidikan sering kali diukur dari kemampuan siswa dalam mengimplementasikan ilmu yang mereka peroleh untuk menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Salah satu contoh nyata datang dari SMKN 4 Kupang di Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam video yang diunggah akun Instagram Infipop.id, dua orang siswa berhasil mengembangkan sebuah jemuran pintar berbasis internet.
Inovasi ini tidak hanya memudahkan kehidupan sehari-hari, tetapi juga menunjukkan potensi luar biasa generasi muda dalam era digital.
Dengan kemajuan teknologi, siswa SMKN 4 Kupang melihat peluang untuk mengintegrasikan konektivitas internet ke dalam alat sederhana ini.
Jemuran pintar yang mereka kembangkan mampu mengatur jadwal pengeringan, memantau kondisi cuaca, dan memberikan notifikasi saat pakaian sudah kering.
- Viral Momen Mahasiswa KKN Bantu Hajatan Warga Setempat, Aksinya Curi Perhatian
- Viral Momen Siswa Berangkat Sekolah Lewati Pemandangan Indah di Magelang, Begini Penampakannya
- Viral Kisah Sukses 10 Bersaudara Anak Petani Sederhana
- Viral Mahasiswa Gondrong Persilakan Sang Ibu Potong Rambutnya usai Wisuda, Bikin Haru
- Bikin Geleng-Geleng, Turis di Bali Masuk Pura Besakih Pakai Celana Dalam, Diusir Marah-Marah
- Tak Beri Sanksi, Polri Sebut Aksi Anggota Densus Bripda IM Kuntit Jampidsus Bukan Kesalahan
Ide jemuran pintar ini berasal dari dua siswa perempuan, Gavrila Asten dan Casandra Temaluru.
Kepala SMKN 4 Kupang mengapresiasi kemampuan mereka dalam menghasilkan inovasi yang berguna, terutama saat musim hujan.
Jemuran berbasis IoT ini secara otomatis menarik jemuran ke dalam saat hujan, sehingga pakaian tetap kering.
Gavrila Asten, siswa kelas XII Jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi, mengungkapkan bahwa pengalaman membuat jemuran berbasis IoT adalah pengalaman yang baru dan menantang.
"Secara tidak langsung saya dituntut berpikir kritis untuk menyelesaikan ide yang sudah kami mulai. Kami juga menjadi lebih produktif dan tertantang setelah produk ini berhasil kami selesaikan,” ujar Gavrila dilansir dari laman Vokasi Kemdikbud, Kamis (16/5).
Kepala SMKN 4 Kupang, Semi Ndolu, menjelaskan bahwa kebebasan berpikir dan berkreasi adalah prinsip yang diterapkan di sekolah tersebut.
Para pendidik berperan sebagai pembimbing, sementara para siswa diberi ruang untuk berpikir dan mengembangkan ide mereka.
“Ini berfungsi untuk membentuk rasa tanggung jawab sekaligus mengasah kreativitas para siswa. Hasil yang dibuat oleh para siswa sangat bagus dan bermanfaat untuk banyak orang,” ucap Semi Ndolu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ambrosius Kodo, memberikan apresiasi tinggi kepada para siswa SMKN 4 Kupang.
“Saya apresiasi betul karena mereka bisa membangun lingkungan sekolah sebagai tempat bagi anak-anak untuk bertumbuh, berkreasi, dan berinovasi. Kita harus dukung terus potensi-potensi dari setiap siswa,” ujar Ambrosius.