Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keributan di RSUD Arifin Ahmad akibat Kesalahan Pegawai, Gubernur Riau Siapkan Sanksi

Keributan di RSUD Arifin Ahmad akibat Kesalahan Pegawai, Gubernur Riau Siapkan Sanksi Gubernur Riau Syamsuar. ©2022 Merdeka.com/Abdullah Sani

Merdeka.com - Gubernur Riau Syamsuar langsung merespons keributan di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, Sabtu (29/10) malam lalu. Dia menegaskan, pegawai yang terbukti bersalah akan dijatuhi sanksi.

Keributan terjadi saat keluarga pasien Hironimus Patut Pahur yang berobat di RSUD Arifin Achmad milik Pemprov Riau mengamuk lantaran pelayanan lambat. Kemarahan pasien memuncak setelah petugas rumah sakit berdalih tidak memiliki stok alat untuk pengecekan darah sebelum transfusi atau reagen.

Syamsuar mengatakan pihaknya akan mengevaluasi petugas rumah sakit yang mempersulit pelayanan keluarga pasien. Namun, dia akan melakukan pendalaman terlebih dahulu. Petugas yang melanggar aturan pasti diberi sanksi.

Orang lain juga bertanya?

"Tentu akan kita tindak, bisa saja sampai pencopotan, turun pangkat atau turun dari segi jabatan. Tergantung dari segi kesalahannya," kata Syamsuar, seusai pimpin apel di RSUD Arifin Achmad, Senin (31/10) pagi.

Salah Anak Buah

keributan di rsud arifin ahmad akibat kesalahan pegawai gubernur riau siapkan sanksi

Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru drg Wan Fajriatul Mamnunah. ©2022 Merdeka.com/Abdullah Sani

Sementara Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru drg Wan Fajriatul Mamnunah menyalahkan anak buahnya terkait protes keluarga pasien.

"Kejadian malam Minggu kemarin yang tak kami harapkan, kemarin itu sebenarnya kondisinya tidak sesuai dengan apa yang ada ya. Permasalahannya bukan reagennya (bahan kimia untuk transfusi darah) kosong, reagen ada tapi terbatas karena ada kendala distributor," kata Wan Fajriatul.

Wanita yang akrab disapa Ifat itu mengatakan, saat itu stok reagen ada namun terbatas. Pernyataannya berbanding terbalik dengan ucapan petugas yang bilang reagen kosong dan baru akan tiba hari Selasa atau Rabu besok.

"Kemarin ada bahasa 'reagen kosong', akan tetapi terbatas. Memang miss-nya (salah komunikasi) di petugas bank darah, mungkin pada saat menginformasikan tidak tepat," kata putri mantan Gubernur Riau, Wan Abu Bakar itu.

Ifat menyatakan anak buahnya tak menyampaikan reagen terbatas karena takut keluarga ada marah. Dia pun mengaku hanya mendapat laporan petugas soal keributan yang terjadi.

"Memang saat kejadian saya belum hadir. Karena dilaporkan ada ribut-ribut saya langsung hadir dan saya mendekati istri pasien, di situ mengeluhkan suaminya riwayat kanker. Memang kebutuhan darah tergantung dari PMI, tapi kemarin di PMI lagi kosong, sehingga diminta keluarga mencari pendonor," katanya.

Ifat menyalahkan anak buahnya karena tidak menanyakan ke bagian pengadaan. Selain itu, petugas juga tidak menyampaikan informasi dengan baik kepada pasien.

"Memang kondisi kemarin petugas kurang informatif atau menanyakan ke bagian pengadaan, sehingga dianggap reagen kosong, padahal stok masih ada. Itu yang buat istri pasien marah, karena capek cari darah, kemudian dihadapkan petugas yang cara menyampaikannya salah dan menyulut kemarahan keluarga," jelas Ifat.

Saat ditanya apakah akan mengevaluasi petugas yang dinilai bersalah, Wan tak memberikan kepastian. Dia hanya mengaku keributan malam itu adalah miss komunikasi antara keluarga pasien dan petugas bank darah.

Sebelumnya, keluarga pasien Hironimus Patut Pahur yang berobat di RSUD Arifin Achmad milik Pemprov Riau mengamuk lantaran pelayanan lambat, Sabtu (29/10) malam. Kemarahan pasien memuncak setelah petugas rumah sakit berdalih tidak memiliki stok bahan untuk pengecekan darah sebelum transfusi atau reagen.

Bahkan, kaca jendela rumah sakit pecah usai dipukul keluarga pasien. Sejumlah satpam langsung berdatangan menemui keluarga pasien yang mengamuk.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga Mantan Gubernur Riau Diperiksa Bareskrim Polri, Terkait Kasus Apa?
Tiga Mantan Gubernur Riau Diperiksa Bareskrim Polri, Terkait Kasus Apa?

Untuk diketahui dugaan korupsi di PT SPR Langgak mencapai Rp40 miliar.

Baca Selengkapnya
Kronologi Istri Polisi Ditampar Kepala Puskesmas Saat Rapat, Ternyata Ini Pemicunya
Kronologi Istri Polisi Ditampar Kepala Puskesmas Saat Rapat, Ternyata Ini Pemicunya

RN mencairkan dana itu lalu memberikan kepada para staf dengan nominal tak sesuai dengan semestinya.

Baca Selengkapnya
Pj Bupati Abdya Dipolisikan Petugas Damkar, Dituding Lakukan Kekerasan saat Sidak
Pj Bupati Abdya Dipolisikan Petugas Damkar, Dituding Lakukan Kekerasan saat Sidak

Pj Bupati Abdya Sunawardi membantah tudingan terhadap dirinya yang disebut menendang kaki petugas pemadam kebakaran saat inspeksi mendadak.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Polri Buka Suara soal Pemeriksaan Eks Gubernur Riau Syamsuar
Bareskrim Polri Buka Suara soal Pemeriksaan Eks Gubernur Riau Syamsuar

Pemeriksaan Syamsuar dilakukan di Markas Polda Riau, Jalan Pattimura, Pekanbaru.

Baca Selengkapnya
Pukul Dua Anggota hingga Masuk Rumah Sakit, Ini Pengakuan Kapolres Dairi
Pukul Dua Anggota hingga Masuk Rumah Sakit, Ini Pengakuan Kapolres Dairi

Kapolres Dairi AKBP Reinhard H Nainggolan angkat bicara soal pemukulan yang dilakukannya terhadap dua anggotanya hingga mereka terpaksa dirawat di rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Rektor UIN Suska Riau Jadi Tersangka Kasus Penghinaan Dosen
Rektor UIN Suska Riau Jadi Tersangka Kasus Penghinaan Dosen

Penetapan tersangka terhadap Khairunnas dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara pada Jumat (30/8) lalu.

Baca Selengkapnya
KPK soal Pj Wali Kota Pekanbaru Jadi Tersangka Pemotongan Anggaran: Kami Belum Temukan Obat Jos untuk Berantas Korupsi
KPK soal Pj Wali Kota Pekanbaru Jadi Tersangka Pemotongan Anggaran: Kami Belum Temukan Obat Jos untuk Berantas Korupsi

Ghufron kemudian menyinggung pentingnya OTT KPK untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya
Perundungan PPDS di RSHS Bandung, Unpad Hentikan Studi Dua Pelaku
Perundungan PPDS di RSHS Bandung, Unpad Hentikan Studi Dua Pelaku

Pihak Unpad juga sedang memproses pemberian sanksi berat kepada seorang dosen pelaku bullying.

Baca Selengkapnya
Komisioner dan Staf Sekretariat Bawaslu Banyuasin Adu Jotos saat Bahas Dana Hibah
Komisioner dan Staf Sekretariat Bawaslu Banyuasin Adu Jotos saat Bahas Dana Hibah

Perkelahian itu bermula saat komisioner Bawaslu menggelar rapat internal bersama staf sekretariat.

Baca Selengkapnya
Dipicu Kesal Kinerja Wasit, Satpol PP Baku Hantam Saat Lomba Bulutangkis
Dipicu Kesal Kinerja Wasit, Satpol PP Baku Hantam Saat Lomba Bulutangkis

Terkait kericuhan tersebut, Satpol PP akan melapor ke Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Baca Selengkapnya
Diduga Tak Terima Ditegur karena Parkir Sembarangan, Oknum ASN Ini Tantang Duel Satpam
Diduga Tak Terima Ditegur karena Parkir Sembarangan, Oknum ASN Ini Tantang Duel Satpam

Keduanya tampak bersitegang dan langsung mengundang perhatian publik. Beruntung ASN dan satpam tersebut tak sampai terlibat perkelahian hebat.

Baca Selengkapnya
Momen Tegang Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir Nyaris Baku Hantam, Warganet Sorot 'Memalukan!'
Momen Tegang Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir Nyaris Baku Hantam, Warganet Sorot 'Memalukan!'

Viral video Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir nyaris baku hantam hingga dilerai. Simak informasi berikut.

Baca Selengkapnya