Keributan di RSUD Arifin Ahmad akibat Kesalahan Pegawai, Gubernur Riau Siapkan Sanksi
Merdeka.com - Gubernur Riau Syamsuar langsung merespons keributan di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, Sabtu (29/10) malam lalu. Dia menegaskan, pegawai yang terbukti bersalah akan dijatuhi sanksi.
Keributan terjadi saat keluarga pasien Hironimus Patut Pahur yang berobat di RSUD Arifin Achmad milik Pemprov Riau mengamuk lantaran pelayanan lambat. Kemarahan pasien memuncak setelah petugas rumah sakit berdalih tidak memiliki stok alat untuk pengecekan darah sebelum transfusi atau reagen.
Syamsuar mengatakan pihaknya akan mengevaluasi petugas rumah sakit yang mempersulit pelayanan keluarga pasien. Namun, dia akan melakukan pendalaman terlebih dahulu. Petugas yang melanggar aturan pasti diberi sanksi.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Kapan Rivai Abdul Manaf Nasution mendapat penghargaan dari Gubernur Sumatera Utara? Sementara itu, sosok Rivai Abdul Manaf Nasution juga sempat diganjar penghargaan oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi pada 19 Desember 2022 lalu.
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
"Tentu akan kita tindak, bisa saja sampai pencopotan, turun pangkat atau turun dari segi jabatan. Tergantung dari segi kesalahannya," kata Syamsuar, seusai pimpin apel di RSUD Arifin Achmad, Senin (31/10) pagi.
Salah Anak Buah
Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru drg Wan Fajriatul Mamnunah. ©2022 Merdeka.com/Abdullah Sani
Sementara Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru drg Wan Fajriatul Mamnunah menyalahkan anak buahnya terkait protes keluarga pasien.
"Kejadian malam Minggu kemarin yang tak kami harapkan, kemarin itu sebenarnya kondisinya tidak sesuai dengan apa yang ada ya. Permasalahannya bukan reagennya (bahan kimia untuk transfusi darah) kosong, reagen ada tapi terbatas karena ada kendala distributor," kata Wan Fajriatul.
Wanita yang akrab disapa Ifat itu mengatakan, saat itu stok reagen ada namun terbatas. Pernyataannya berbanding terbalik dengan ucapan petugas yang bilang reagen kosong dan baru akan tiba hari Selasa atau Rabu besok.
"Kemarin ada bahasa 'reagen kosong', akan tetapi terbatas. Memang miss-nya (salah komunikasi) di petugas bank darah, mungkin pada saat menginformasikan tidak tepat," kata putri mantan Gubernur Riau, Wan Abu Bakar itu.
Ifat menyatakan anak buahnya tak menyampaikan reagen terbatas karena takut keluarga ada marah. Dia pun mengaku hanya mendapat laporan petugas soal keributan yang terjadi.
"Memang saat kejadian saya belum hadir. Karena dilaporkan ada ribut-ribut saya langsung hadir dan saya mendekati istri pasien, di situ mengeluhkan suaminya riwayat kanker. Memang kebutuhan darah tergantung dari PMI, tapi kemarin di PMI lagi kosong, sehingga diminta keluarga mencari pendonor," katanya.
Ifat menyalahkan anak buahnya karena tidak menanyakan ke bagian pengadaan. Selain itu, petugas juga tidak menyampaikan informasi dengan baik kepada pasien.
"Memang kondisi kemarin petugas kurang informatif atau menanyakan ke bagian pengadaan, sehingga dianggap reagen kosong, padahal stok masih ada. Itu yang buat istri pasien marah, karena capek cari darah, kemudian dihadapkan petugas yang cara menyampaikannya salah dan menyulut kemarahan keluarga," jelas Ifat.
Saat ditanya apakah akan mengevaluasi petugas yang dinilai bersalah, Wan tak memberikan kepastian. Dia hanya mengaku keributan malam itu adalah miss komunikasi antara keluarga pasien dan petugas bank darah.
Sebelumnya, keluarga pasien Hironimus Patut Pahur yang berobat di RSUD Arifin Achmad milik Pemprov Riau mengamuk lantaran pelayanan lambat, Sabtu (29/10) malam. Kemarahan pasien memuncak setelah petugas rumah sakit berdalih tidak memiliki stok bahan untuk pengecekan darah sebelum transfusi atau reagen.
Bahkan, kaca jendela rumah sakit pecah usai dipukul keluarga pasien. Sejumlah satpam langsung berdatangan menemui keluarga pasien yang mengamuk.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk diketahui dugaan korupsi di PT SPR Langgak mencapai Rp40 miliar.
Baca SelengkapnyaRN mencairkan dana itu lalu memberikan kepada para staf dengan nominal tak sesuai dengan semestinya.
Baca SelengkapnyaPj Bupati Abdya Sunawardi membantah tudingan terhadap dirinya yang disebut menendang kaki petugas pemadam kebakaran saat inspeksi mendadak.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Syamsuar dilakukan di Markas Polda Riau, Jalan Pattimura, Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaKapolres Dairi AKBP Reinhard H Nainggolan angkat bicara soal pemukulan yang dilakukannya terhadap dua anggotanya hingga mereka terpaksa dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka terhadap Khairunnas dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara pada Jumat (30/8) lalu.
Baca SelengkapnyaGhufron kemudian menyinggung pentingnya OTT KPK untuk memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaPihak Unpad juga sedang memproses pemberian sanksi berat kepada seorang dosen pelaku bullying.
Baca SelengkapnyaPerkelahian itu bermula saat komisioner Bawaslu menggelar rapat internal bersama staf sekretariat.
Baca SelengkapnyaTerkait kericuhan tersebut, Satpol PP akan melapor ke Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Baca SelengkapnyaKeduanya tampak bersitegang dan langsung mengundang perhatian publik. Beruntung ASN dan satpam tersebut tak sampai terlibat perkelahian hebat.
Baca SelengkapnyaViral video Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir nyaris baku hantam hingga dilerai. Simak informasi berikut.
Baca Selengkapnya