Ketakutan, Penjual Bubur Diduga Pembunuh Bocah Perempuan di Bogor Menyerahkan Diri
Merdeka.com - Seorang pria yang mengaku sebagai pembunuh bocah 8 tahun di Megamendung, Bogor, Jawa Barat menyerahkan diri. Pemuda yang diketahui berinisial H alias Y (23), berprofesi sebagai penjual bubur keliling itu menyerahkan diri ke Polsek Moga, Pemalang, Jateng, Rabu (3/7/).
Kabar tersebut kini telah menyebar hingga ke pihak keluarga korban FAN, yang jasadnya ditemukan terbungkus kain di bak mandi kontrakan milik Didin, kakek korban.
Keluarga dan kerabat korban di Bogor menyakini pria yang menyerahkan diri ke Polsek Moga adalah H alias Y. Bahkan seluruh keluarga besar Didin sempat mengucapkan kalimat 'Alhamdulillah' saat menerima informasi terduga pelaku sudah diamankan polisi.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang dibunuh di Bengkulu? Thomas Parr yang dulunya merupakan seorang Residen pada masa penjajahan Inggris di Benteng Malborough. Tugu yang tak jauh dari benteng ini dibangun untuk memperingati Thomas Parr yang tewas terbunuh oleh masyarakat Bengkulu.
"Saya yakin itu Yanto. Lihat dari fotonya yang tersebar saat penangkapan mirip sekali dengan dia," kata paman korban, Agus Budiono, Kamis (4/7).
Namun ia mengaku heran dan tidak menyangka H tega menghabisi nyawa keponakannya itu. Sebab, sejauh ini warga khususnya keluarga besar Didin, pemilik kontrakan tidak memiliki masalah dengan H.
"Karena orangnya pendiam dan jarang bergaul," kata Agus.
Setiap pulang berjualan bubur dari pukul 07.00 hingga 09.00 WIB, ia tak pernah keluar dari kamar kontrakan yang satu atap dengan kakek korban.
"Memang kalau mau makan atau beli sesuatu terkadang suka nyuruh korban ke warung, terus nanti FAN dikasih 'kulian' (imbalan uang)," kata dia.
Namun dia tidak melihat H memiliki gelagat tidak baik kepada FAN. Ketika keduanya sedang bermain di depan kontrakan, H tidak pernah menunjukkan perilaku aneh, seperti mencium, meraba dan lain sebagainya.
"Kalau main biasa saja. Gimana sih seperti yang lain. Enggak sampai gimana-gimana," kata dia.
Senada juga diutarakan Yuyun, tetangga korban. Beberapa hari sebelum tersiar kabat FAN menghilang pada Sabtu 29 Juni 2019 sore, tidak ada gelagat aneh dari perilaku H.
"Cuma memang Sabtu sore waktu dia mau pergi bawa tas item, kaya orang linglung. Kalau hari-hari sebelumnya sih ga biasa aja," ucapnya.
H diketahui mengontrak sudah lebih dari satu tahun dan kesehariannya berjualan bubur ayam keliling. Pintu kamar H berada di antara ruang utama yang menjadi pintu masuk rumah Didin. Di dalam ruangan H terdapat kamar mandi, tempat ditemukannya jasad FAN.
Sementara FAN tinggal bersama kakek neneknya lantaran kedua orang tua sibuk bekerja. Ibu korban, Rahmawati (28) menjadi tenaga kerja wanita di Taiwan, sedangkan ayahnya Taufik Hidayatullah bekerja sebagai teknisi di salah satu hotel di daerah Cisarua Puncak, Bogor.
Sementara itu, Kapolres Bogor Kota AKBP Andi Moch Dicky mengatakan, pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah pria tersebut pelaku pembunuhan atau bukan. Pasalnya, polisi masih meminta keterangan yang bersangkutan
"Masih didalami pelaku atau bukan," katanya saat dikonfirmasi.
Kendati demikian, Dicky membenarkan kalau pria itu datang bermaksud menyerahkan diri. "(Menyerahkan diri?) Infonya begitu, karena ketakutan. Tapi kan kita masih dalami dulu," kata Dicky.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sempat kabur ke Kepulauan Seribu sebelum ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaSakit hati usai diejek oleh korban, pelaku membacok leher korban
Baca SelengkapnyaWarga Bekasi sudah curiga sejak lama dengan gelagat DS (61), terduga pelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung
Baca SelengkapnyaMengejutkan, Pembunuh Bocah Perempuan dalam Karung di Bekasi Simpan Alat Dukun dan Foto Anak-Anak
Baca SelengkapnyaSosok remaja anak pensiunan perwira Polisi belakangan menjadi sorotan lantaran tega membunuh bocah Sekolah Dasar (SD).
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada unsur pembunuhan berencana pada kasus pencabulan dan pembunuhan seorang bocah perempuan terbungkus karung di Bekasi.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyelidikan dan penyidikan, polisi menemukan dua motif pada kasus dengan pelaku berinisial DS (61) ini.
Baca SelengkapnyaDi dalam rumah, korban diminta oleh ibunya untuk menceritakan peristiwa yang sudah dialaminya.
Baca SelengkapnyaTersangka penyanderaan merupakan ayah dari bocah perempuan tersebut.
Baca SelengkapnyaJika korban menolak, pelaku YH mengancam akan mengikat dan membunuh.
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan bocah perempuan berinisial GH (9) ini terungkap berawal dari orang tua korban yang melaporkan kehilangan anaknya ke Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaKorban dicabuli sebanyak dua kali oleh pelaku berinisial DS (61)
Baca Selengkapnya