Sosok Remaja Anak Pensiunan Perwira Polisi Bunuh Bocah SD, Awalnya Ngajak Korban Naik Motor
Sosok remaja anak pensiunan perwira Polisi belakangan menjadi sorotan lantaran tega membunuh bocah Sekolah Dasar (SD).
Sosok remaja anak pensiunan perwira Polisi belakangan menjadi sorotan lantaran tega membunuh bocah Sekolah Dasar (SD).
Sosok Remaja Anak Pensiunan Perwira Polisi Bunuh Bocah SD, Awalnya Ngajak Korban Naik Motor
Isak tangis mengiringi proses pemakaman bocah berinisial AR (8).
Siswa Sekolah Dasar (SD) ini tewas dibunuh oleh seorang anak remaja berinisial MF (16). Diketahui pelaku merupakan anak pensiunan perwira Polisi di Palu, Sulawesi Tengah.
Saat ini, pelaku sudah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolresta Palu. Pihak kepolisian juga masih terus menyelidiki motif pelaku yang tega menghabisi nyawa korban.
Melansir dari akun Instagram liputan6.sctv, Jumat (3/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
Kasus pembunuhan ini terungkap ketika orang tua korban melaporkan AR yang hilang ke Polsek Palu Barat, Selasa (31/10) pukul 21.30 WITA.
Polisi pun langsung bergegas melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari para saksi yang melihat korban terakhir kali.
Salah satu saksi yang turut diminta keterangan oleh pihak berwajib adalah MF. Namun saat memberikan kesaksian mengenai hilangnya AR, MF berbelit-belit.
Bersama desakan orang tua korban, MF kemudian menunjukkan lokasi terakhir saat bersama korban yaitu
di Jalan Asam I, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
Instagram liputan6.sctv
Di lokasi itu pula, AR ditemukan telah meninggal dunia. Korban AR ditemukan tewas tanpa pakaian dan penuh luka-luka di semak-semak pada Selasa malam.
Menurut penuturan paman korban, sebelum pembunuhan terjadi, terduga pelaku mengajak korban berboncengan menggunakan sepeda motor.
Korban saat itu diiming-imingi oleh pelaku berupa dikasih stik es krim. Namun, hingga malam hari korban tidak kunjung pulang ke rumah.
Instagram liputan6.sctv
"Diajak naik sepeda, terus dia (AR) diiming-imingkan dikasih stik es krim. Tiba-tiba dia sudah dibawa ke TKP, di situ mungkin dia (AR) sudah dianiaya dan si pelaku katanya dia pergi," ujar Achmad Rifai, paman korban.
Korban AR kemudian dimakamkan di Taman Pemakaman Umum di Jalan Kedodong, Palu, Sulawesi Tengah.
Sebelum dimakamkan, jenazah korban sudah diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara untuk kepentingan penyelidikan.
Sementara itu, terduga pelaku hingga saat ini masih ditahan di Mapolresta Palu.
Instagram liputan6.sctv