Ketua DPR serukan seluruh pihak jihad lawan narkoba
Merdeka.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengutarakan sudah saatnya bagi semua pihak untuk menyatakan jihad melawan narkoba. Sebab, peredaran dan penyalahgunaan narkoba di tanah air sudah memasuki tahap gawat darurat.
"Kini kita bukan hanya perang, melainkan saya nyatakan kita berjihad melawan narkoba. Ini demi masa depan serta kedaulatan bangsa dan negara," kata pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut di Jakarta, Kamis (22/2).
Bamsoet menegaskan korban narkoba bukan hanya generasi muda. Melainkan sudah lintas usia dan lintas profesi. Jika dibiarkan, maka Indonesia bisa menjadi surga bagi peredaran narkoba.
-
Siapa yang paling berisiko terkena dampak narkoba? Penggunaan narkoba terbukti memengaruhi semua lapisan masyarakat dan tingkat status sosial ekonomi tanpa pandang bulu.
-
Kenapa penyalahgunaan narkoba jadi ancaman besar buat remaja? Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Bagaimana narkoba bisa mengancam keberlanjutan negara? 'Kalau generasi muda kita sudah dihancurkan siapa yang akan melanjutkan keberlanjutan negara ini kalau kita tidak selesaikan dari generasi muda,' pungkasnya.
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Bagaimana mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia? Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Jika tidak, alih-alih memberantas narkoba, para penegak hukum yang terjebak di dalamnya justru menyemarakkan pasar narkoba di Indonesia. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan.
"Saya tidak rela Indonesia yang terkenal dengan Negeri Gemah Ripah Loh Jinawi, malah menjadi surga bagi peredaran narkoba. Terlebih, saat mendapat laporan bahwa narkoba jenis apapun yang dipasarkan di Indonesia selalu laku. Ini sangat membuat saya sedih sekaligus geram," katanya.
Bamsoet mengingatkan besarnya jumlah penduduk dan luas wilayah Indonesia ternyata dimanfaatkan para gembong internasional dalam memasarkan narkoba.
"Kita tidak boleh membiarkan sesama anak bangsa terjerumus dalam neraka narkoba. Perlu kesadaran semua pihak, dimulai dari keluarga sebagai entitas terkecil dari komunitas. Saya mengajak para orang tua, anggota keluarga, guru, pemuka agama, serta semua pihak turut ambil bagian berada di garis depan dalam jihad melawan narkoba," tegasnya.
Politisi Partai Golkar ini juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada aparat hukum, dari mulai jajaran Kepolisian, TNI, BNN, Bea Cukai, Imigrasi, maupun pihak lainnya yang sudah satu barisan memberantas Narkoba.
Dari catatan yang didapat, Bamsoet menyebutkan setidaknya aparat hukum telah berhasil menangkap pengedar narkoba dalam jumlah besar, antara lain : 300 Kg Sabu dari seorang WNA Pakistan di Pekalongan pada 27 Januari 2016; 141,8 Kg Sabu dari seorang WNA China di Tangerang pada 10 Oktober 2016; 17,23 ton Sabu, 1.220 butir pil happy five, dan 11.730 butir pil ekstasi dari dua orang WNI di Surabaya pada 3 April 2017; 1 ton Sabu diamankan dari WNA Taiwan di Serang pada 13 Juli 2017; 1,29 ton Sabu dari empat orang WNA Taiwan dikapal MV Sunrise Glory di Kepulauan Riau pada 7 Februari 2017; 1,6 ton Sabu dari kapal ikan asal Taiwan berbendara Singapura di Kepulauan Riau 21 Februari 2018.
"DPR tanpa ragu terus mendukung segala upaya jihad dalam memberantas narkoba. Hukuman maksimal harus diberikan kepada para pengedar dan gembong yang tertangkap. Kita juga akan tangkap dan hukum para pengedar dan gembong lainnya. Siap-siap saja. Kita tidak akan memberikan ruang maupun ampunan sedikitpun bagi mereka yang telah mengotori Tanah Air tercinta," tukasnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan narkotika lebih dahsyat dan berbahaya dari terorisme.
Baca SelengkapnyaPemberantasan narkoba di Sumut melibatkan ribuan orang
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Gunawan, upaya tersebut tentunya dalam rangka menyelamatkan generasi muda bangsa dari peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaUntuk permasalahan narkotika tidak memandang usia. Contoh sekarang sintetis cannabinoid yang beredar sekarang yaitu sabu, kokain, heroin dan sebagainya.
Baca Selengkapnya"Kalau narkoba ini tidak disikat dengan keras, maka negara ini akan di lemahkan dengan narkoba," tegas Ganja
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.
Baca Selengkapnya"Bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja yang akan berdampak pada segala aspek kehidupan."
Baca Selengkapnya"Total perputaran dana tindak pidana pencucian uang narkotika mencapai Rp99 triliun," kata Budi
Baca SelengkapnyaMartinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaAlat penghisap narkoba ditemukan di tempat Indra Septiarman (26), tersangka pembunuh NKS, ditangkap.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memimpin rapat koordinasi desk pemberantasan narkoba yang merupakan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKaryoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca Selengkapnya