Kisah Malin Kundang si anak yang berbakti
Merdeka.com - Selain AA Navis, ada juga beberapa penulis dan sastrawan menulis kisah Si Malin Kundang dari sudut pandang yang berbeda. Bila selama ini diyakini Malin Kundang adalah anak durhaka, ada juga penulis yang menyebut jika Malin Kundang adalah anak yang berbakti. Benarkah?
Selain AA Navis, ada Wisran Hadi, dan ES Ito yang menulis cerita berbeda soal legenda Si Malin Kundang. Bagaimana kisahnya?
ES Ito adalah penulis asal Minang yang terkenal dengan novel 'Rahasia Meede' dan 'Negara Kelima', sempat menulis cerita berbeda mengenai Maling Kundang di dalam blognya. Dalam blognya (Kini sudah ditutup) itu dia menceritakan bahwa Malin Kundang sebenarnya bukan dari Padang, tapi berasal di pegunungan dan perbukitan dataran tinggi Minangkabau. Malin diceritakan sebagai anak yang berbakti, yang jahat adalah istri paman-pamannya.
-
Kenapa Malin Kundang bersikap kasar kepada ibunya? 'Cuih! Perempuan buruk inikah ibumu? Mengapa kau bohong padaku? Bukankah kau dulu berkata bahwa ibumu bangsawan sederajat dengan kami?' Betapa malunya Malin Kundang mendengar perkataan istrinya itu. Apalagi setelah melihat pakaian Ibu Rubayah yang dekil dan compang-camping.
-
Apa yang terjadi pada Malin Kundang setelah ia menentang ibunya? Betapa sedih hati Ibu Rubayah. Ia menangis sambil meratap, 'Ya Tuhan, kalau dia memang anakku, aku mohon keadilan.' Tak lama kemudian, tiba-tiba turunlah hujan badai amat dahsyatnya. Kapal Malin Kundang disambar petir dan pecah dihantam gelombang besar. Pecahan kapalnya menyebar ke tepi. Setelah terang, tampak sebongkah batu menyerupai manusia terdampar di pinggir pantai. Itulah tubuh Malin Kundang yang dikutuk menjadi batu.
-
Siapa anak durhaka di legenda Pulau Si Kantan? Hidup Penuh Kesederhanaan Mengutip dari beberapa sumber, kehidupan seorang anak bernama Si Kantan yang masih remaja itu hidup bersama orang tuanya dengan begitu sederhana.
-
Siapa Kakak Ipar Mahalini? Kehadiran Nindy Priscilia, Kakak Ipar Mahalini Di acara adat tersebut, Mahalini juga tampak didampingi oleh kakak iparnya, Nindy Priscilia.
-
Bagaimana Mahalini berinteraksi dengan adik Rizky Febian? 'Lini sudah sangat akrab dengan adik-adikku, baru-baru ini kami bahkan mengadakan acara bersama Putri dan Rizwan,' ungkapnya.
-
Kenapa sindiran ke anak buruk? Meskipun sindiran sering dianggap sebagai cara yang efektif untuk mendidik anak, namun sebenarnya sindiran dapat berdampak buruk bagi perkembangan anak.
ES Ito menyentil bagaimana kedudukan kebanyakan perempuan Minang yang menguasai 'suaminya', dengan menyebutkan 'istri-istri mereka yang kelak dipanggil Malin Kundang dengan sebutan Etek, jenis perempuan Minang klasik, menguasai suami dengan cara membuka permusuhan dengan ipar perempuan.'
Dalam cerita versi ES Ito, Malin digambarkan anak yang tekun dan berbakti kepada Ibunya yang dipanggilnya dengan sebutan 'Mandeh'. Saat itu, Malin yang mulai dewasa meminta haknya atas harta warisan dengan mendatangi kedua pamannya, yaitu Makwo dan Makdang. Karena jengkel tidak pernah ditemui, dilemparinya rumah mereka dengan batu dan kayu. Karena perbuatan Malin itu, Istri Pamannya yang dipanggilnya Etek tersebut mulai menebar cerita, kalau Malin Kundang anak nakal yang kurang ajar dan mestinya tidak tinggal di kampung mereka.
Saat itu ada seorang perantau yang pulang ke kampung. Lalu Paman Malin Kundang memanfaatkan kesempatan untuk meminta perantau tersebut membawa Malin ikut serta merantau. Niat ini untuk mengusir Malin dari kampungnya. Singkat cerita, akhirnya Malin ikut merantau dengan perantau tersebut.
Sama dengan cerita lainnya tentang perantauan, dalam cerita versi ES Ito, Malin diceritakan melakukan pelayaran, dia mampir ke pesisir yang tak jauh dari tempat asalnya. Saat itu, kabar Malin yang kaya raya sudah tersohor di kampung halamannya.
Ibunya yang menanti kedatangan Malin di pesisir tersebut, melihat Malin Kundang yang turun dari kapal, mulai menghampiri Malin yang dikerumuni banyak ratusan orang yang menyambut kedatangannya.
Malin yang ingin melihat ibunya yang segera ingin menemui ibunya yang tinggal di pegunungan, tetapi sebelum dia melangkah pergi, seorang perempuan tua menyeruak dari kerumunan orang. "Ini Mandeh, Nak" teriak perempuan itu.
Namun, kerumunan orang ramai segera menyorakinya, meneriaki Mandeh penipu, pengemis yang ingin mencari keuntungan sendiri. Malin Kundang turun dari kudanya. Tanpa mengindahkan teriakan orang-orang, dia mendekati perempuan tua itu. Tidak salah lagi, itulah Mandeh, ibunya. Malin Kundang berteriak gembira, orang-orang yang iri tetap tidak bisa menerima kenyataan bahwa perempuan renta yang miskin itu ibu dari seorang pelaut yang masyhur. Mereka meneriaki Malin Kundang sebagai orang bodoh yang mudah ditipu.
Ringkas cerita, Malin meminta ibunya untuk segera naik ke atas kapal, sebab akan terjadi gelombang besar. Namun, ibunya menolak. Ibunya ingin Malin terlebih dahulu pulang menyelesaikan urusan dengan paman-pamannya. Karena Malin Kundang tidak punya waktu lagi berdebat, segera dia pangku ibunya yang terus meronta membawanya lari ke atas kapal.
Dari kejauhan orang mendengar Ibu Malin menyebut anaknya durhaka karena tidak memenuhi permintaan ibunya yang ingin anaknya pulang kampung dan membalaskan dendamnya kepada saudara laki-lakinya. Kemudian terjadilah gelombang besar, Malin Kundang yang berada di atas kapal terlihat bersujud di kaki ibunya sebelum akhirnya kapal itu lenyap.
Mereka yang selamat dari gelombang besar tersebut, melihat gundukan batu mirip manusia dipercayai seperti penampakan terakhir Malin Kundang di atas kapal. Segera mereka namakan batu Malin Kundang. Ketika kabar itu sampai di telinga paman-pamannya, mereka lalu mengubahnya menjadi cerita Malin Kundang anak durhaka dengan menghilangkan nama mereka dari keseluruhan cerita. Dan kisah gelombang besar setelah gempa pun tidak dimasukkan dalam cerita Malin Kundang ala mereka itu.
Begitulah ES Ito yang juga penulis skenario film 'Republik Twitter' merepresentasikan cerita Malin Kundang. Cerita ini sempat membuat heboh beberapa penggiat blogger Minang karena sentilan-sentilannya yang menyinggung kedudukan istri paman dan keberaniannya mengubah cerita dari legenda Malin Kundang tersebut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Malin Kundang merupakan cerita rakyat asal Sumatera Barat yang berkisah tentang seorang anak durhaka kepada orang tuanya hingga dikutuk menjadi batu.
Baca SelengkapnyaCerita rakyat pendek bisa Anda berikan kepada si kecil sebagai dongeng pengantar tidur.
Baca SelengkapnyaKonon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca SelengkapnyaLokasi ini cocok untuk menyendiri dan menikmati Kota Serang dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaSeorang jemaah dalam kajian Ustaz Hanan Attaki mencurahkan isi hati.
Baca SelengkapnyaBerikut contoh cerita lucu pendek untuk anak Sekolah Dasar.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki berbagai contoh dongeng mitos yang populer.
Baca SelengkapnyaCerita rakyat ini begitu melegenda. Banyak versi tentang kisahnya. Kesamaannya hanya pada tokoh dan kecantikan bidadari.
Baca SelengkapnyaKesya Tamara anak Limbad miliki paras cantik yang memesona.
Baca Selengkapnya