Kisah Pilu Nur Riska Fitri, Mahasiswi UNY yang Kesulitan Bayar Uang Kuliah
Merdeka.com - Cerita pilu tentang sosok mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bernama Nur Riska Fitri viral di media sosial. Dia kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga harus bekerja dan tutup usia karena sakit.
Cerita ini dikisahkan oleh akun Twitter @rgantas yang juga merupakan mahasiswa UNY. Lewat cuitannya, @rgantas menceritakan sosok Riska yang berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah. Orang tua Riska bekerja sebagai penjual sayur dengan gerobak di pinggir jalan.
Setiap semester, Riska harus membayar UKT sebesar Rp3,14 juta. Di awal mendaftar sebagai mahasiswi UNY, Riska sebenarnya sudah mengisi pendapatan orang tuanya sesuai dengan kondisi riil.
-
Siapa yang mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Apa saja tantangan serius yang dihadapi UKM? Tantangan tersebut mencakup permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor UKM.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Kenapa anak kuliah rentan stres? Tantangan lainnya adalah stres dan tekanan akademik yang tinggi. Tuntutan tugas, ujian, dan deadline dapat menyebabkan tingkat stres yang berlebihan.
-
Mengapa mahasiswa KKN sedih berpisah? Kita disambut oleh warga dengan sangat hangat dan dilepas dengan kesedihan yang sampai sekarang masih terasa. Begitu tulusnya warga dan juga mama papa piara ikut mengantar kami sampai ke dermaga dan pelabuhan.
Hanya saja saat mengisi form pendaftaran, Riska tidak punya laptop dan harus meminjam ponsel tetangganya. Ketika mengunggah berkas-berkas pendaftaran terjadi kegagalan karena ponsel yang digunakan mengalami kendala.
Riska telah meminta keringanan pembiayaan UKT ke pihak Rektorat UNY. Namun tak langsung dikabulkan. Setelah berkali-kali meminta keringanan, akhirnya mahasiswi angkatan 2020 itu mendapatkan penurunan pembiayaan UKT sebesar Rp600.000.
Penurunan UKT tersebut rupanya tidak mengurangi beban Riska. Setelah setahun menjadi mahasiswa, Riska terpaksa harus cuti kuliah karena kesulitan membayar UKT. Dia memilih untuk bekerja demi membayar tanggungan-tanggungan perkuliahan. Pada 9 Maret 2022, Riska meninggal dunia karena sakit.
"Riska pernah bilang, bila akhirnya dia tidak bisa melanjutkan kuliahnya. Ia ingin kerja agar dapat menguliahkan adiknya. Dia ingin mewujudkan mimpi adiknya. Kata itu terucap saat lagi-lagi masa pembayaran UKT mendekati deadline. Ia nyaris kehilangan asa, karna tak bisa membayar UKT," ungkap @rgantas.
Selama mengalami kesulitan membiaya kuliah, Riska sebenarnya sempat mendapatkan bantuan baik dari teman-teman, dosen pembimbing akademik, maupun dosen lainnya.
Respons UNY
Rektor UNY Sumaryanto mengaku sedih mendengar kabar ini. Sumaryanto yang menjabat sebagai Rektor UNY sejak 2021 lalu ini mengatakan berkomitmen membantu mahasiswa maupun tenaga pendidik UNY yang kesulitan.
"Saya sedih, sangat berduka. Saya minta datanya (R) akan saya follow up, ini kenapa wafatnya. Akan saya cari betul. Sedih saya dengar kabar ini" ujar Sumaryanto beberapa hari yang lalu saat dihubungi wartawan.
"Kalau ada mahasiswa kesulitan uang kalau bukan UNY yang bantu, Sumaryanto secara pribadi (yang akan membantu)," sambung Sumaryanto.
Mantan Dekan FIK UNY ini mengatakan jika nominal UKT bisa direvisi dengan pengajuan keberatan. Caranya dengan surat permohonan yang ditandatangi orang tua mahasiswa dan dikirim ke rektor.
"Nanti jawaban jajaran biasanya WR 2 ternyata nggak mampu bisa kita turunkan, bisa kita tunda. Kalau ada mahasiswa yang keberatan atas jawaban itu komplain kepada rektor. Kuatnya (bayar) berapa begitu," ungkap Sumaryanto.
Sumaryanto menambahkan pengajuan keringanan UKT juga diperbolehkan pada mahasiswanya yang orang tuanya terdampak bencana alam, kecelakaan, maupun PHK.
"Mengajukan surat rektor, ternyata (orang tua) kami pendapatannya sekian. Bahkan ada karena kena gempa, PHK, kami akan mengusulkan dikurangi UKT satu grade. Yang penting nggak bohong, kalau apa adanya kami bantu," terang Sumaryanto.
Sumaryanto merinci golongan UKT terendah di UNY adalah Rp 500 ribu per semester dan tertinggi Rp 5,6 jutaan, kecuali di Fakultas Teknik yang bisa mencapai Rp6 jutaan per semester.
UNY Janji Bantu Mahasiswa Miskin
Setelah kisah Riska viral, pemilik akun @rgantas bertemu dengan pimpinan UNY. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari klarifikasi isi cuitan Rahmat Ganta Semendawai yang merupakan pemilik akun @rgantas tersebut.
Staf Ahli Bidang Hukum UNY Anang Priyanto membenarkan jika pihak UNY telah bertemu dengan pemilik akun @rgantas.
"Pimpinan UNY sudah bertemu dengan Saudara Rahmat Ganta Semendawi untuk klarifikasi dengan hasil sebagai berikut. Saudara Ganta menyampaikan bahwa dalam tulisan di medsos pribadinya tidak pernah menyatakan bahwa penyebab meninggalnya Saudari Riska karena depresi saat sedang mengurus penurunan UKT. Saudara Genta sudah dan akan melakukan klarifikasi tentang hal tersebut," kata Anang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/1).
Anang mengatakan UNY berkomitmen untuk membantu mahasiswa yang memiliki kendala secara ekonomi dalam penyelesaian studi, sesuai prosedur dan data-data yang valid dan terverifikasi.
"UNY bersifat terbuka atas masukan, saran, dan kritik serta berkomitmen melakukan peningkatan layanan dan tata kelola dengan mengutamakan transparansi dan akuntabilitas," ungkap Anang.
Anang membeberkan UNY menyediakan sarana atau media untuk penyampaian data atau informasi berkaitan dengan layanan, termasuk tentang UKT. Jika dipandang sangat perlu, kata Anang, bisa langsung disampaikan kepada Rektor.
"Pimpinan UNY tidak ada intruksi untuk melacak komentar miring. UNY sangat berharap kritik dan catatan (dilengkapi data/bukti) disampaikan melalui saluran dan media yang tersedia atau jika dirasa tidak mendapat tanggapan semestinya, bisa langsung disampaikan ke Bapak Rektor," tutup Anang.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi tersebut berlangsung sejak dokter Aulia masih di semester pertama PPDS atau sekitar Juli hingga November 2022
Baca SelengkapnyaJulianus merupakan pemuda NTT yang tak bisa melanjutkan kuliah karena besarnya biaya UKT.
Baca SelengkapnyaKisah perjuangan seorang wanita dari kecil berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup. Hingga kini telah sukses memiliki toko sendiri.
Baca SelengkapnyaFirman berjuang keras untuk mengangkat derajat keluarganya yang selama ini hidup miskin.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengungkapkan awal mula dr Aulia depresi hingga diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dokter muda FK Undip ini bunuh diri karena dibully senior.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang rela jadi tukang pijat demi anak sekolah.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa peserta PPDS UNDIP ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya. Ia diduga bunuh diri. Sebuah buku catatan harian ditemukan di kamar korban.
Baca SelengkapnyaDia sempat meminta ke kaprodi agar anaknya bisa dilakukan lebih manusiawi, tetapi jawaban didapat tindakan itu untuk melatih mental.
Baca SelengkapnyaDalam salah satu bullying yang terjadi dokter Aulia Risma sempat dipalak oleh seniornya hingga mencapai Rp40 juta.
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaKehidupan ekonomi Rieke Diah Pitaloka mulai berubah setelah mendapat tawaran bermain sinetron.
Baca Selengkapnya