Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komjen Tito singgung Bripka Seladi: Kita bangga tapi tak harus gitu

Komjen Tito singgung Bripka Seladi: Kita bangga tapi tak harus gitu

Merdeka.com - Komjen Tito Karnavian menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR sebagai calon Kapolri tunggal yang diajukan Presiden Joko Widodo. Bila terpilih, dia sudah menyiapkan sejumlah cara dalam rangka pembenahan internal Polri.

Diakuinya, selama ini banyak pandangan miring yang dialamatkan pada personel Korps Bhayangkara. Seperti polisi koruptif, hedonisme dan konsumtif. Pandangan negatif itulah yang dia ingin ubah. Salah satu caranya dengan melakukan perbaikan dalam proses rekrutmen personel Polri dan jenjang karir.

Selain itu, dia juga akan memperbaiki sektor pembagian anggaran di Polri. Sebab saat ini, kata dia, 62 persen anggaran Polri habis untuk belanja pegawai. Sementara untuk operasional hanya beberapa puluh persen.

Orang lain juga bertanya?

"Itu yang membuat organisasi Polri tidak sehat, karena uangnya habis untuk gaji," jelas Tito di depan anggota Komisi III DPR, Kamis (23/6).

Padahal, kata dia, uang operasional sangat penting untuk menunjang kinerja Polri. Tapi yang terjadi tidak demikian.

"Di tingkat polsek sangat kurang sekali, sehingga terjadi pelanggaran sistem tadi, dan persepsi publik jadi rendah, ketika berinteraksi langsung dengan publik, tindak tanduk kepolisian terlihat. Ditambah lagi pengaruh media, ketika media mengeksploitasi yang buruk dari kepolisian, sementara hal baik tidak terekspose sehingga mindset jadi buruk. Ini perlu langkah perbaikan," sambungnya.

Itu sebabnya, dalam rangka menghemat belanja pegawai, dia akan menerapkan sistem zero rekrutmen yang artinya proses penerimaan hanya untuk mengganti yang telah pensiun.

"Jadi tidak lagi berdasarkan rasio, tapi malah tidak diberi rumah. Maka itu kami berharap 2019 jika ruang fiskal negara memungkinkan, tunjangan kinerja Polri naik. Sehingga bila tercukupi take home pay cukup, biaya sekolah cukup tidak terjadi seperti Seladi. Polisi yang jadi pemulung. Meski kita bangga tapi tidak harus seperti itu," jelasnya.

Kemudian untuk mencukupi rumah polisi yang saat ini baru tercukupi 14 persen, dia mendorong polda bekerja sama dengan Pemda yang kaya seperti DKI Jakarta untuk meminta sertifikat rumah Polri yang dikumuh untuk diperbaiki menjadi layak huni.

"Banyak polisi enggak punya rumah, mereka sewa, akhirnya cari rumah dari sideline income. Maka itu kita mendorong polda-polda kerja sama dengan pemda yang kaya, sepanjang tidak ada conflict of interest, kan ada CSR. Ini bisa dimanfaatkan selama tidak ada kepentingan," pungkasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapolri Minta Maaf Kinerja Polisi Masih Ada Kekurangan, Buka Ruang Kritik untuk Perbaikan
Kapolri Minta Maaf Kinerja Polisi Masih Ada Kekurangan, Buka Ruang Kritik untuk Perbaikan

Hal ini dilakukan sebagai evaluasi Korps Bhayangkara.

Baca Selengkapnya
Kapolri Jenderal Sigit: Kritik Masyarakat Menjadi Bahan Perbaikan untuk Polri
Kapolri Jenderal Sigit: Kritik Masyarakat Menjadi Bahan Perbaikan untuk Polri

Kapolri menegaskan Polri bukan lembaga anti kritik.

Baca Selengkapnya
Mendagri Tito Keberatan Polri di Bawah Kemendagri
Mendagri Tito Keberatan Polri di Bawah Kemendagri

Tito menyampaikan bahwa Polri tak bisa dipisahkan dari Presiden dan hal tersebut sudah menjadi kehendak reformasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menohok Deddy Sitorus PDIP Sindir Pedas Polisi Jadi Masalah Bagi Demokrasi
VIDEO: Menohok Deddy Sitorus PDIP Sindir Pedas Polisi Jadi Masalah Bagi Demokrasi

Deddy mencontohkan bobroknya kinerja Polri, sehingga banyak aksi kriminal yang dilakukan anggota polisi.

Baca Selengkapnya
Tegas! Jenderal Sigit Perintahkan Ini ke Anak Buah
Tegas! Jenderal Sigit Perintahkan Ini ke Anak Buah

"Bisa menjadi sapu lidi yang lurus dan bersih disatukan dalam semangat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata Kapolri Jenderal Sigit.

Baca Selengkapnya
Marah PDIP Usul Polri di Bawah TNI Lagi, Kecewa Ada Jenderal Tembak Ajudan Sampai Polisi Dor Polisi
Marah PDIP Usul Polri di Bawah TNI Lagi, Kecewa Ada Jenderal Tembak Ajudan Sampai Polisi Dor Polisi

Deddy memberi saran agar Polri di bawah naungan Panglima TNI atau berada di bawah Kemendagri.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Minta Masyarakat Tak Khawatir soal Revisi UU TNI
Moeldoko Minta Masyarakat Tak Khawatir soal Revisi UU TNI

TNI sudah melakukan reformasi internal, baik dari segi struktur, doktrin hingga kultur atau budaya.

Baca Selengkapnya
Di Depan JK, Kapolri Singgung Persatuan Usai Pemilu 2024
Di Depan JK, Kapolri Singgung Persatuan Usai Pemilu 2024

Kapolri berpesan kepada seluruh jajarannya agar tetap solid

Baca Selengkapnya
PDIP Ingin Polri di Bawah TNI, Kerjanya Cuma Atur Lalu Lintas dan Patroli di Perumahan
PDIP Ingin Polri di Bawah TNI, Kerjanya Cuma Atur Lalu Lintas dan Patroli di Perumahan

Hal itu menyusul lantaran banyaknya keterlibatan aparat kepolisian alias Partai Cokelat (Parcok) di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo Kritik Birokrasi Indonesia: Kalau Bisa Susah, Kenapa Dibikin Gampang
Prabowo Kritik Birokrasi Indonesia: Kalau Bisa Susah, Kenapa Dibikin Gampang

Prabowo menginginkan agar masalah ini dibenahi. Karena prosedur birokrasi kerap dilanggar.

Baca Selengkapnya
Mendagri Tito: Satpol PP dan Satlinmas Tolong Jaga Integritas dan Disiplin
Mendagri Tito: Satpol PP dan Satlinmas Tolong Jaga Integritas dan Disiplin

"Satpol PP dan Satlinmas jumlahnya sangat banyak, tolong rekan-rekan menjaga integritas," kata Mendagri Tito

Baca Selengkapnya
Kumpulan Kekesalan Megawati Bilang Kapolri Listyo Gemetar Hingga Sebut Lompati 5 Angkatan di Polri
Kumpulan Kekesalan Megawati Bilang Kapolri Listyo Gemetar Hingga Sebut Lompati 5 Angkatan di Polri

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyindir Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Baca Selengkapnya