Korban Keracunan di Bogor Jadi 84 Orang, Ada Sisa Jamur dan Tongkol
Merdeka.com - Korban keracunan makanan saat hajatan di Desa Babakan, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, bertambah menjadi 84 orang, dari sebelumnya dilaporkan 57 orang keracunan, Minggu (12/2).
Camat Tenjo, Yudhi Utomo menyebutkan, pihaknya mencatat tambahan tersebut pada pukul 15.00 WIB dengan rincian 12 orang menjalani rawat inap di UGD Puskesmas Tenjo, 10 orang dirawat inap darurat di Balai Desa Babakan, tiga orang dirujuk ke RS Harapan Mulya dan 59 orang lain berobat jalan.
"Jadi hingga Minggu pukul 15.00 WIB 84 orang tertangani," kata Yudhi.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa yang rentan mengalami keracunan makanan? Sejumlah organisme ini rentan menyebabkan keracunan pada orang tua, bayi, anak-anak kecil, wanita hamil beserta bayi yang dikandungnya, dan mereka yang rentan.
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
Yudhi mengungkapkan, para korban mengalami keracunan usai menyantap hidangan saat menghadiri resepsi pernikahan di rumah salah satu warga, Eha di Kampung Asem RT 002 RW 004, Desa Babakan, Kecamatan Tenjo pada Jumat, 10 Februari 2023.
Yudhi menjelaskan, pada Sabtu (11/2), keluarga Eha mendatangi Puskesmas Tenjo, karena mengalami mual, pusing, muntah hingga lemas. Setelah didiagnosa mereka mengalami keracunan makanan hingga harus ditangani intensif.
Namun, ketika sedang melakukan pemeriksaan, banyak keluarga dan warga lain datang ke puskesmas dengan keluhan yang sama. Kata dia, ada sekitar 26 orang ditangani di Puskesmas Tenjo.
"Lalu Puskesmas Tenjo koordinasi dengan Puskesmas Pasarrebo dan Kepala Desa Babakan. Ternyata masih banyak warga yang mengalami hal serupa. Sehingga warga ditangani petugas langsung di lokasi. Karena UGD Puskesmas Tenjo sudah penuh 12 orang rawat inap dan lainnya berobat jalan," tutur Yudhi.
"Sampai Minggu subuh tadi, 12 orang menjalani rawat inap di UGD Puskesmas Tenjo, ada juga delpaan orang dirawat inap di Balai Desa Babakan. Sambil masih menunggu antisipasi dari Kampung Asem masih ada yang harus rawat inap. Petugas Medis melakukan koordinasi dengan RS terdekat di Tangerang antisipasi terjadi rujukan ke rumah sakit," lanjut Yudhi.
Kepolisian, puskesmas hingga aparatur Kecamatan Tenjo kemudian memeriksa ke rumah Eha. Pasalnya, semua orang yang datang mengeluhkan gejala yang sama usai menghadiri pesta pernihanan di rumah Eha.
"Di rumah itu, ditemukan sisa makanan yang terbuat dari bahan jamur dan ikan tongkol. Jadi yang keracunan itu, keluarga pemangku hajat, tamu undangan, panitia hajat, tukang sound, tenda bahkan keluarga dari Cilegon terkena dampak," pungkas dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaKorban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa dua orang pemilik acara, yakni pasangan suami istri (pasutri) SY dan DM.
Baca Selengkapnya