Krai, Buah Khas Banyuwangi saat Bulan Ramadan
Merdeka.com - Selain kuliner yang khas, setiap bulan puasa di Banyuwangi juga banyak ditemui buah Krai. Buah ini kerap diburu oleh pembeli karena menjadi bahan utama minuman yang menyegarkan untuk berbuka puasa. Para pedagang pun panen rezeki, omsetnya bisa mencapai Rp 2 juta pe rhari.
Bentuk buah krai mirip dengan timun suri namun dengan daging buah yang berwarna orange cerah. Warna kulitnya cenderung kuning dengan sulur kehijauan. Buah ini rasanya hampir sama dengan buah blewah, namun tekstur daging buahnya lebih lembut. Aroma buah yang masak juga jauh lebih harum dibanding blewah.
Buah ini biasanya disajikan dengan air gula yang sudah dilarutkan dengan air terlebih dahulu. Di campur es batu, hmmm rasanya makin nikmat dan segar.
-
Apa itu timun suri? Selain memiliki rasa yang lezat, timun suri juga kaya akan vitamin dan serat yang baik bagi kesehatan.
-
Durian merah Banyuwangi punya cita rasa apa? Durian merah memiliki beragam jenis. Oleh karena itu, rasanya pun berbeda-beda. Selain mendulang banyak pujian, sebagian orang menyebut cita rasa durian merah tidak enak. "Kalau ada yang bilang enggak enak itu, ya tergantung penikmatnya. Soalnya durian merah itu banyak, enggak satu dua pohon," ujar Boneng.
-
Apa ciri khas durian Kasmin? Durian Kasmin memiliki ukuran buah yang besar, bahkan beratnya bisa mencapai 5 kilogram. Durian ini memiliki bentuk agak lonjong dengan warna daging kuning, rasanya pun sangat manis dan tidak ada pahitnya sama sekali.
-
Apa ciri khas Durian Si Layung? Ciri khas dari durian Si Layung adalah aromanya yang harum dan cukup kuat. Durinya juga besar-besar, dengan ukurannya yang melebih durian normal.
-
Bagaimana tekstur Durian Si Layung? Selain rasanya yang legit, dan sedikit pahit, durian ini juga memiliki daging yang besar dan tebal. Teksturnya juga lembut, sehingga makin menambah kenikmatan menyantap durian Si Layung.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Kangkung krispi ini? Meskipun memiliki tekstur lembut, kangkung dapat diolah menjadi gorengan yang garing dan nikmat saat disajikan dengan nasi hangat.
Selama bulan Ramadan banyak pedagang dadakan yang menjual buah krai di Banyuwangi. Salah satu pedagang yang berjualan buah krai adalah Suripah (60) bersama anaknya Ana (32). Suripah berjualan di pinggir jalan nasional Kabat-Banyuwangi bersama dengan beberapa pedagang lainnya. Tempat ini sejak lama memang telah menjadi pusat penjualan buah krai selama Ramadan di Banyuwangi.
"Pertama kali yang berjualan di kawasan sini adalah Bapak saya, mulai tahun 80-an. Bapak satu-satunya pedagang di sini. Dulu masih memakai alas tikar untuk berjualan, tidak pakai lapak seperti sekarang. Sekarang saya dan ibu yang meneruskan usaha ini," kata Ana saat menceritakan awal keluarganya berjualan buah musiman ini.
Lapak Ana dan ibunya mulai dibuka pada jam 07.00 wib hingga jam 17.00 sore. Buah Krai dijual secara eceran atau bijian oleh Ana dan ibunya. Harganya mulai Rp. 3.000 untuk ukuran yang paling kecil dan Rp. 20 ribu untuk ukuran terbesar. Dalam satu hari omzetnya bisa mencapai Rp. 2 juta atau jika sedang sepi minimal bisa mengantongi Rp. 700 ribu.
"Alhamdulillah karena adanya cuma bulan puasa, ya setiap jualan diserbu pembeli. Kami sendiri mulai jualan sudah sejak puasa kurang dua hari, biasanya nanti sampai beberapa hari setelah lebaran. Maklum, banyak pemudik yang juga kangen buah ini, banyak plat mobil luar kota yang mampir beli," kata Ana.
Di Banyuwangi, Kecamatan Kabat termasuk salah satu sentra penanaman buah krai. Bapaknya sendiri, kata Ana, menjadi pengepul buah krai di wilayah Kabat yang menjual kembali pada pedagang eceran.
"Selama bulan puasa, Bapak bisa menebas hingga lima hektar tanaman buah krai. Satu hektar bisa ribuan buah krai, untuk dijual lagi ke pedagang lain," ujar Ana.
Ana pun mengaku kalau pendapatan penjualan buah Krai selama Ramadhan cukup menguntungkan. Semua hasilnya selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga juga diputar kembali untuk usaha jualan sayur mayur di luar bulan Ramadan.
"Alhamdulillah, rejeki terus mengalir saat berjualan krai di Ramadan ini. Karena krai ini memang hanya ada saat puasa, jadi pembeli benar-benar memburu buah ini," kata Ana.
Sementara itu salah satu pembeli, Sofiana asal Denpasar mengatakan dirinya selalu membeli krai bila sedang bepergian ke Banyuwangi. Minuman ss krai telah menjadi salah satu menu favorit takjil keluarganya saat puasa.
"Seger banget rasanya. Kalau ke Banyuwangi saat puasa, kami pasti mampir beli. Minuman ini hampir selalu ada di menu buka puasa keluarga kami. Kami juga suka nitip ke kerabat kalau ada yang ke Banyuwangi, untuk membelikan buah ini," ujar Sofiana.
Buah krai memang sangat segar disajikan menjadi minuman berbuka puasa. Cara membuat minuman ini juga sangat mudah. Buah dipotong lalu diserut atau dipotong dagingnya. Buat larutan air gula, lalu buah krai dimasukkan kedalamnya. Masukkan dalam kulkas selama beberapa jam atau langsung tambahkan es batu, es buah krai pun siap dihidangkan. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buah ini selalu mewarnai momen Ramadan di Bumi Blambangan
Baca SelengkapnyaTimun suri merupakan buah yang menjadi favorit selama Ramadan. Namun, kali ini panen timun suri di beberapa daerah mengalami keterlambatan karena faktor cuaca.
Baca SelengkapnyaBahkan kepopulerannya mengalahkan buah stroberi yang selama ini jadi ikon Ciwidey.
Baca SelengkapnyaDesa ini jadi wisata petik buah timun suri selama Ramadan.
Baca SelengkapnyaKue ini disajikan dalam bentuk pipih dan terdapat garis-garis di seluruh permukaannya.
Baca SelengkapnyaAda jenis durian jarot yang punya julukan "kecil-kecil cabe rawit". Wajib dicoba karena tak bakal kecewa.
Baca SelengkapnyaTahukah kamu jika induk durian monthong ternyata asli Indonesia?
Baca SelengkapnyaDi Garut, Jawa Barat, terdapat satu menu takjil yang unik dan banyak diburu masyarakat sebagai makanan pendamping untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaSalah satu varietas durian unggulan dari Banyuwangi adalah durian merah. Cita rasanya unik
Baca SelengkapnyaCiri khas dari durian Si Layung adalah aromanya yang harum dan cukup kuat.
Baca SelengkapnyaKampung Islam Kepaon di Kota Denpasar memiliki kuliner khas bernama brongko yang hanya disajikan saat Ramadan. Kuliner ini biasa disajikan untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaBuah dan tanaman di hutan Baduy unik, tertarik mencicipi?
Baca Selengkapnya