Kuburan jadi area tambang batu bara, 10 Makam lenyap dalam 3 hari
Merdeka.com - Aktivitas tambang batu bara di Samarinda, Kalimantan Timur, semakin menggila. Terbaru galian alat berat memburu emas hitam itu, harus menggusur kuburan. Tidak kurang 10 makam terbongkar. Makam lainnya, terancam ikut tergusur.
Merdeka.com melakukan penelusuran ke lokasi yang berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota menuju ke utara Samarinda. Lokasinya merupakan pemakaman umum, di Jalan Kebon Agung, Kelurahan Lempake.
Tiba sekira pukul 11.29 WITA, Kamis (22/2), pemandangan di lokasi sangat memprihatinkan. Cuaca panas sangat terik. Terlihat, gundukan tanah galian setinggi tidak kurang 3 meter. Di sebelahnya, ada tembok permukiman warga berjarak kurang dari 100 meter. Padahal, dalam aturan, galian tambang harus berjarak tidak kurang dari 100 meter.
-
Apa yang ditemukan di pertambangan batu bara? Penambang menemukan kapal Romawi kuno di pertambangan batu bara terbuka yang luas di Kostolac, Serbia.
-
Kenapa situs pemakaman ini perlu digali segera? Sayangnya, kondisi sebagian besar area pemakaman tersebut berarti penggalian mendesak diperlukan untuk membantu menyelamatkan dan melestarikan situs.
-
Apa yang dilakukan pengelola tambang? “Kami berharap kepada pihak DR selaku DPO tolong kooperatif dan bekerja sama serta bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan, sehingga terjadi peristiwa yang menyebabkan para korban tidak ditemukan hingga kini.“
-
Mengapa penambangan nikel di Halmahera sangat gencar? Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan nikel meroket karena digunakan dalam baterai mobil listrik, sehingga menarik perhatian perusahaan pertambangan internasional pada pulau ini yang sebelumnya tenang.
-
Apa yang terjadi di tambang emas Gorontalo? Sebagai informasi, pusat koordinasi operasi SAR Basarnas menerima laporan terjadi bencana tanah longsor di areal tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, pada Sabtu (6/7), dan ada jiwa yang terancam dan membutuhkan pertolongan.
-
Di mana lokasi tambang emas tersebut? Delapan orang penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Bekas galian emas hitam itu, terlihat lebih mengejutkan. Sedalam tidak kurang 4 meter, terlihat batu bara bekas galian alat berat. Di sekitarnya, juga terlihat tembok pembatas areal pemakaman yang dijebol. Ada lagi, alat berat yang dipasang garis batas polisi.
Di lokasi, ada sejumlah warga. Mereka cuma terpana, melihat gundukan tanah setinggi itu. Mereka heran, aktivitas galian tega menggusur areal pemakaman, hanya dalam waktu kurang 3 hari.
"Kalau hari Sabtu (17/2) kemarin, galian ini belum ada. Pas ada warga yang dimakamkan, hari Selasa (20/2) kemarin, baru keluarga yang dimakamkan kaget. Kok areal pemakaman jadi begini?" kata Karim (43), warga RT 02 Kelurahan Lempake, saat berbincang bersama merdeka.com.
Bagi sebagian warga sekitar lokasi galian tambang, mengaku tidak menahu adanya aktivitas galian itu. Padahal sudah mengangkut tidak kurang 210 ton batu bara. "Kejadiannya memang cepat. Hari Sabtu belum ada seperti ini, pas hari Selasa tahu-tahunya begini. Sepertinya bekerjanya malam-malam," ujar Karim.
Sementara, di luar areal pemakaman, memang sedang dilakukan kegiatan pematangan lahan. Tapi aktivitasnya merembet hingga penggalian batu bara, memang mengejutkan banyak orang. "Memang dengar suara mesin. Kita kira di luar tembok makam. Ternyata di dalam makam, tembok batas dijebol begini," ungkap Karim.
Menurut Karim, bekas galian tidak hanya menutupnya dengan tanah bekas galian. "Ini harus diproses hukum. Terutama keluarga-keluarga yang pernah dimakamkan di sini. Ini kalau hujan, lumpur turun ke bawah," terang Karim.
Belum lagi pengakuan Suyitno, warga RT 03. Dia mengungkapkan aktivitas alat berat, sejatinya bukan untuk galian tambang batu bara. "Awalnya, cuma untuk mau gemburkan tanah makam karena keras pakai alat berat," aku Suyitno.
Namun lain cerita, ketika deru alat mesin yang bekerja, justru menemukan batu bara di dalam tanah makam. "Ya batu baranya diambil, buat biaya operasional alat berat. Ada 20 truk yang mengangkut," ungkap Suyitno.
Suyitno bungkam ketika ditanya siapa yang mengizinkan penggarapan batu bara di areal makam, dan aturan larangan galian tambang berjarak kurang dari 100 meter dari permukiman. "Kalau itu saya kurang tahu," terangnya.
Warga lainnya juga dibikin geleng kepala dengan adanya aktivitas tambang batu bara itu. "Di sini, ada 2 makam keluarga saya. Salah satunya setahun yang lalu dimakamkan. Bahkan Pak Lurah Tanah Merah yang meninggal kecelakaan, juga dimakamkan di sini. Kalau sudah begini, tidak cukup galian sedalam itu ditutup tanah lagi. Tidak semudah itu," timpal warga lain.
Masalah itu jadi persoalan krusial, dan jadi perbincangan hangat warga Samarinda. Sebab, aktivitas tambang batu bara sudah sedemikian ganasnya, sampai harus menggusur pemakaman umum.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban terakhir berhasil dievakuasi ke posko oleh tim gabungan sekitar pukul 08.20 WIB.
Baca Selengkapnya25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.
Baca Selengkapnya13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka
Baca SelengkapnyaLubang sumur bor itu merupakan lorong berlapis. Tersusun oleh batuan keras yang mengandung emas.
Baca SelengkapnyaKepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi mengatakan, peristiwa tersebut ini terjadi pada Kamis (26/9) sore.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaKondisi para korban saat dievakuasi sangat mengenaskan. Mereka tinggal menyisakan kerangka saja.
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca SelengkapnyaData BPBD mengungkapkan sebanyak 22 orang tertimbun bencana longsor di lokasi penambangan emas ilegal di Kabupaten Solok. Sementara, 11 orang dinyatakan tewas.
Baca Selengkapnyabatu gunung berdiameter sekitar satu meter jatuh menimpa beko, membuat korban meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaArus lalu lintas berangsur normal beberapa jam kemudian setelah kendaraan mengular belasan kilometer.
Baca Selengkapnya