Listrik Sulut surplus 50 MW dianggap belum memenuhi sektor investasi
Merdeka.com - PT PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo melalui Deputi Manajer Hukum dan Hubungan masyarakat, Jantje Rau, menyatakan kondisi kelistrikan di Sulawesi Utara (Sulut) saat ini surplus sebesar 50 MW. Hal tersebut disampaikannya saat koordinasi dengan Wagub Sulut Steven O.E Kandouw, Jumat (26/5).
Menanggapi hal tersebut, pemerhati pembangunan Sulawesi Utara, Joppie Worek menyatakan surplus 50 MW terlalu kecil untuk iklim investasi yang sedang bergeliat naik.
"Surplus 50 MW itu rawan. Kalau benar surplus, kenapa kapal Turki masih di Amurang. Bohong mereka itu. Cadangan seperti itu tidak menjamin investasi. Investor akan tanya, apakah ada listrik untuk proyek saya? Kalau cuma sebesar itu bisa diketawain. Belum lagi kebutuhan masyarakat," kata Worek, Selasa (30/5).
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Mengapa PLN butuh investasi besar untuk nol emisi? PT PLN (Persero) membutuhkan investasi lebih dari USD700 miliar atau setara dengan Rp11.323 triliun untuk mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emisi) pada 2060.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Dimana energi listrik digunakan? Energi listrik memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat utama dari energi listrik sebagai sumber penerangan adalah memberikan cahaya yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam atau di luar ruangan, terutama pada malam hari.
-
Apa kunci sukses proyek kelistrikan menurut PLN? Kunci penting langkah ini, PLN bersama mitra selalu memetakan rencana kerja yang reliable dan juga mitigasi risiko, sehingga dalam pelaksanaan pengembangan sektor kelistrikan mampu mendorong iklim investasi yang menarik bagi para investor.
Ketersediaan energi listrik menjadi syarat utama bagi investor untuk menanamkan modalnya di suatu daerah. Tanpa cadangan listrik yang memadai, iklim investasi dipastikan lesu. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung yang diharapkan memberi dampak positif perekonomian nasional saja membutuhkan paling tidak 450 MW.
Sulut membutuhkan pembangunan pembangkit listrik baru di atas 500 MW dalam 10 tahun ke depan. Jika tidak ada tambahan pembangkit secara signifikan, ini akan menjadi persoalan serius tidak hanya secara sosial ekonomi, tetapi juga politis. Pemerintah jangan meremehkan persoalan listrik yang sudah melanda Sulut 20 tahun terakhir.
"Bandingkan dengan daerah-daerah lain seperti Jawa Tengah yang surplus hingga 750 MW, ini terlampau jauh sekali. Bagaimana bisa kita mendorong pembangunan di Indonesia Timur jika kondisi kelistrikan kita seperti ini," kata dia.
Anggota DPRD Sulut Teddy Kumaat menyatakan keprihatinan soal masih sering padamnya listrik di beberapa wilayah. Dia menuding PLN kerap membuat alasan dengan masalah ini. "Dulu alasannya pembangkit kurang, sekarang saat sudah ketambahan pembangkit seperti Kapal Karadeniz dari Turki dan pembangkit Lopana, alasannya jaringan," ungkap politikus PDIP ini.
Meski demikian, ia menilai surplus listrik sebesar 50 MW sudah cukup memenuhi kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha. Soal kebutuhan KEK Bitung nantinya, direncanakan menggunakan pembangkit listrik sendiri.
Merdeka.com berusaha mengkonfirmasi terkait kritikan tersebut kepada Jantje Rau, namun hingga berita ini diturunkan belum ada balasan dari pertanyaan dalam pesan singkat yang dikirim merdeka.com. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaSepeda motor listrik dinilai masih sepi peminat. Untuk itu, pemerintah kini mengkaji persyaratan pemberian subsidi motor listrik. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaMinat masyarakat untuk membeli motor listrik masih rendah. Untuk itu, pemerintah masih melakukan pengkajian terhadap syarat subsidi tersebut.
Baca SelengkapnyaInsentif untuk motor listrik tahun ini sudah habis. Kuota yang tersedia sebanyak 60 ribu unit untuk 2024 telah sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Kementerian Perindustrian memangkas kuota subsidi sepeda motor listrik pada tahun 2024, dari rencana awal 600.000 unit menjadi 50.000 unit.
Baca SelengkapnyaKalau dihitung, jumlah tersebut masih jauh dari target 50.000 unit.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah mempercepat penyediaan infrastruktur untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangan utama adalah minat masyarakat yang masih rendah untuk membeli mobil listrik bekas
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangan utama adalah minat masyarakat yang masih rendah untuk membeli mobil listrik bekas
Baca Selengkapnya