Longsor Gunungan Sampah Teratasi, TPA Cipayung Depok Dibuka Kembali
Merdeka.com - Tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung, Kota Depok hari ini dioperasionalkan kembali. Longsor yang terjadi di kolam penampungan (landfill) B sudah teratasi dan jalanan sudah bisa dilalui. Truk pengangkut sampah pun sudah bisa melintas dan membuang sampah ke TPA.
"Sekarang sudah operasional, sudah seperti biasa sudah bisa buang. Hanya kemarin saja ditutup karena penataan," kata Kepala UPT TPA Cipayung, Ardan Kurniawan, Jumat (6/1).
Longsor terjadi saat hujan intensitas tinggi yang melanda Depok sejak beberapa hari. Ditambah, gunungan sampah sudah mencapai 23 meter sehingga sangat rentan terjadi longsor. Kolam penampungan hanya memiliki luas 11 hektare untuk menampung 1,5 juta kubik. Namun sampah yang ditampung sudah mencapai 2,5 juta kubik.
-
Bagaimana sampah ditangani saat TPA ditutup? Pemerintah mengharapkan kerja sama dapat dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota masing-masing daerah untuk mengambil aksi sebagai bentuk penanganan secara mandiri sampah-sampah yang dihasilkan masyarakat.
-
Bagaimana TPS Sampah di Liogenteng? Untuk sampah, TPS ini dihias dengan benda-benda yang sudah tidak terpakai macam kemasan kopi saset untuk taplak meja dan karpet, tulisan dari tutup botol minuman dan vas bunga dari botol galon.Kemudian di sana juga terdapat akuarium yang terbuat dari sisa galon besar, sehingga makin terlihat berbeda.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Dimana sampah menumpuk? Dalam salah satu unggahan Instagram @merapi_uncover, terdapat unggahan yang menampilkan tumpukan sampah di tepi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
-
Bagaimana Kelurahan Rancabolang mengelola sampah? Selama empat tahun ini, kawasan itu mengklaim telah mengelola sampah secara paripurna. Selama itu, sudah tidak terjadi lagi adanya penumpukan sampah khususnya organik.Mereka pun membagikan kisahnya mengurai sampah dengan jumlah yang besar memakai media maggot.
"Sekarang sudah melebihi (kapasitas)," ujarnya.
Akibat kelebihan muatan itu, sampah di kolam penampungan beberapa kali meluber ke jalan. Ketinggian sampah juga sudah dianggap mengkhawatirkan. "Kalau penataan itu karna TPA sudah over kapasitas. Cuaca juga mempengaruhi daya gerak sampah di TPA," akunya.
Untuk mengelola sampah yang ada, pihaknya sudah melakukan penataan. Pada musim hujan, sambung dia, diperlukan penataan ekstra karena dikhawatirkan sampah tumpah ke jalan.
"Tapi kalau kondisi yang sudah over kapasitas ini kan susah diprediksi juga gitu, jadi ketika musim hujan kita harus ekstra. Yang penting alat kita bagus dan tidak rusak," lanjutnya.
Sampah yang masuk ke TPA Cipayung per hari mencapai 950 ton. Sampah ditampung di dua kolam yaitu A dan B. Selama ini pihaknya mengandalkan alat berat yang dimiliki untuk mengatur sampah yang ada.
"Sebenarnya sih kalau dengan kondisi sekarang ini harus ekstra seperti alat berat harus prima, terus cuaca juga mempengaruhi," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, longsor menyebabkan aktivitas pembuangan sampah di TPA Cipayung dihentikan sementara.
Baca SelengkapnyaSudah lebih dari satu tahun, sampah di TPA Cipayung yang overload longsor dan menimbun sebagian badan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaPuluhan truk sampah terpaksa antre untuk memasuki TPA Cipayung, Depok. Para sopir harus menunggu berjam-jam sebelum bisa membuang sampah yang diangkutnya.
Baca SelengkapnyaRibuan ton sampah yang berdatangan setiap hari telah membuat kapasitas TPA Cipayung tak mampu lagi membendung sampah.
Baca SelengkapnyaAntrean ini sudah berlangsung lebih dari dua bulan akibat TPA Cipayung kelebihan kapasitas dan belum ada lokasi pembuangan sampah baru.
Baca SelengkapnyaPadahal sampah di rumah warga sudah menumpuk sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaTPA liar seluas 3,7 hektare yang beroperasi sejak 2009 ini memicu protes warga.
Baca SelengkapnyaKebakaran melanda TPS Limo pada Minggu (22/10/2023) malam. Asap selimuti Cinere, Depok.
Baca SelengkapnyaBanjir di lokasi ini bukan pertama kali. Tiap hujan deras maka air akan meluap ke jalan hingga menyebabkan macet.
Baca SelengkapnyaPetugas masih berjuang mengendalikan asap kebakaran yang masih mengepul dan menutupi jarak pandang pengguna jalan Tol Cibitung-Cilincing.
Baca SelengkapnyaPenutupan TPA Piyungan membuat sampah menumpuk di mana-mana. Seperti di trotoar, bahkan hampir menutupi jalan. Simak fotonya!
Baca Selengkapnya