Mahasiswi Mercu Buana yang diraba dosen masih shock
Merdeka.com - Pihak Universitas Mercu Buana sudah bertindak responsif dengan memecat L (47), dosen Fakultas Ilmu Komputer terkait perbuatan amoral terhadap mahasiswinya, S (17). Namun, terkait tindakan hukum, pihak universitas menyerahkan sepenuhnya kepada korban.
"Kita sudah memberhentikan Pak S. Berkaitan dengan tindakan hukum, apa korban mau melapor ke polisi, sepenuhnya kita serahkan kepada mahasiswinya," kata kata Rektor Universitas Mercu Buana Arissetyanto Nugroho kepada wartawan, Senin (2/12).
Arissetyanto mengaku pihak kampus terkejut dengan tindakan yang dilakukan L. Dari laporan yang diterimanya, pelaku dikenal sebagai pribadi yang supel kepada mahasiswa.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana cara melapor pelecehan seksual di UGM? UGM memiliki banyak kanal yang bisa digunakan korban pelecehan seksual untuk melaporkan kasus yang dialaminya.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
Sementara itu, Direktur Kemahasiswaan Universitas Mercu Buana Endi Rekarti mengatakan, sampai saat ini L masih shock atas perlakuan yang diterimanya. Jadi, pihak kampus belum meminta keterangan lengkap mengenai kronologi kejadiannya.
"Sekarang kita belum bisa lebih jelas lagi. Karena korban kan masih shock," ujar dia.
Aksi amoral tersebut terjadi pada Sabtu (23/11) malam, saat S berniat mengajak L ke Sidang Umum Fasilkom yang diselenggarakan di Puncak, Bogor. Sidang Umum sendiri berlangsung sejak 22 hingga 24 November 2013.
"Si L dijemput di depan kampus Budi Luhur. Tapi bukannya dibawa ke puncak, si L malah dibawa ke tempat diskotek di Tanjung Priok," ujar anggota kelembagaan Dewan Pertimbangan Mahasiswa Ilham Nugraha (23) saat ditemui di Mercu Buana.
Dari pengakuan L, lanjut Ilham, S dua kali meraba dirinya. Satu kali di dalam mobil saat dalam perjalanan menuju diskotek, satu lagi saat L keluar saat pulang.
"Si L diraba dari kepala, punggung, turun ke paha," ujar dia. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaKetika penamparan terjadi korban sedang bermain dengan temannya di dalam kelas.
Baca SelengkapnyaKorban telah diperiksa penyidik Polda Sumsel terkait tindak asusila yang dialaminya.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menduga ada intimidasi terkait kasus tersebut dan mendesak Polda Metro Jaya untuk segera menuntaskan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga sudah melakukan perbuatannya berkali-berkali ke sejumlah korban.
Baca SelengkapnyaPelaku berdalih tidak sengaja melakukan tindakan tersebut, karena dia hampir terjatuh.
Baca SelengkapnyaPihak kampus saat ini tengah melakukan investigasi terkait kebenaran kasus pelecehan seksual itu.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui apakah ada unsur perencanaan dalam kasus ini atau tidak.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Rudapaksa Staf Kelurahan di Tangsel Heran Laporan Tak Ada Kelanjutan, KPAI Desak Polisi Bekerja Serius
Baca SelengkapnyaKorban atas dugaan tindak pidana kekerasan dan penganiayaan sudah lapor.
Baca SelengkapnyaPengunggah pun berharap kejadian ini bisa segera ditangani dan mendapatkan perlindungan dari pihak kampus.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa 7 orang saksi terkait kasus ini.
Baca Selengkapnya