Main handphone saat hujan, 2 buruh di Cisoka tewas disambar petir
Merdeka.com - Tiga orang warga Desa Bojongloa, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, tersengat petir, Jumat (19/10) siang. Dua di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian.
Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 14.00 WIB. Saat itu, kondisi desa sedang hujan disertai petir besar.
"Korban saat itu sedang berteduh di saung milik warga di Kampung Janur RT 012 RW 003 Desa Bojongloa, akibat hujan besar yang tiba-tiba turun," kata Kapolsek Cisoka AKP Uka Subakti, saat konfirmasi.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Apa yang terjadi saat kepala tersambar petir? Sambaran petir bukanlah sebuah fenomena yang bisa dianggap remeh. Mereka dapat menghantarkan arus listrik melebihi 200 kiloampere – jauh lebih tinggi dari daya yang dibutuhkan untuk membunuh manusia.
-
Dimana hujan terberat? Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun.
-
Mengapa banyak orang tersambar petir di Danau Cilala? Menurut warga sekitar, peristiwa tersebut tidak sekali dua kali terjadi namun selalu memakan korban. Biasanya, peristiwa terjadi ketika hujan lebat dan terdapat pengguna roda dua yang melintas lalu berteduh di pinggir danau.
-
Kapan petir menjadi penyebab kematian terbanyak? Ketika inisiatif dimulai, AS melihat rata-rata sekitar 55 kematian akibat petir per tahun.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
Namun nahas, saat sedang berteduh di saung bersama beberapa orang lainnya, Udin (50), Udin Arsudin (40) dan Masnen (40), tiba-tiba saja tersambar petir.
"Dua orang atas nama Udin dan Udin Arsudin langsung meninggal di tempat itu. Sementara Masnen, kejang-kejang dan langsung mendapat perawatan di RSU Balaraja. Saat ini kabarnya sudah pulang ke rumah," kata Uka.
Dari dugaan sementara polisi, sambaran petir itu terjadi akibat korban aktif berhubungan dengan handphone miliknya.
"Ya karena salah satu korban main HP, kemudian tersambar," ujar Uka.
Dari hasil pemeriksaan medis, 2 orang korban yang meninggal dunia tersebut mengalami luka memar pada bagian tengkuk sebelah kanan dan rusuk sebelah kanan.
"Kami ingatkan masyarakat untuk menjauhi gadget-nya, ketika petir, atau mungkin dinon aktifkan sementara, minimal tidak sedang sibuk dengan gadget," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaKetiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaTiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaTren galau sambil melamun kini sedang banyak diikuti anak muda.
Baca SelengkapnyaKeduanya kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDua pekerja ADAP (21) dan DF (20) tersetrum saat memasang tiang sensor pengendali banjir di Jakpus.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal teridentifikasi atas nama Achir Bagus Dwi Ardhianto (12) dan Imam Suhada (53).
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaSaat ini material longsor belum dibersihkan, karena butuh penanganan dari pihak terkait,.
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal yang ditemukan di Kecamatan Simpenan Palabuhanratu diketahui bernama Daffa (10).
Baca SelengkapnyaEmpat orang warga Garut diketahui meninggal dunia saat tengah berburu di kawasan Gunung Cikolak.
Baca Selengkapnya