Marak Pencurian Alat Pembelajaran SD di Jembrana, Bupati Minta Polisi Bertindak
Merdeka.com - Bupati Jembrana I Nengah Tamba geram dengan maraknya pencurian yang menyasar sekolah dasar (SD) di wilayahnya. Dia meminta polisi segera bertindak dan menangkap pelakunya.
I Nengah Tamba langsung mendatangi SDN 4 Manistutu, di Kecamatan Melaya, Jembrana, salah satu korban pencurian. Di sekolah ini, alat pembelajaran yang hilang berupa 5 unit proyektor, terdiri dari satu unit merek Toshiba dan empat merek Acer.
"Saya juga memohon kepada Bapak Kapolsek dan juga jajanan Polri dalam hal ini Polda, jika kasus ini terkuak tolong biar saya juga tahu siapa pelakunya," kata Tamba, Jumat (30/6).
-
Kenapa orang tua di desa mengirim anak mereka ke sekolah pencuri? Orang tua yang tinggal di desa tersebut mengirimkan anak mereka yang berusia rata-rata 12-13 tahun ke sekolah ini demi mendapatkan pelatihan geng kriminal.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana cara kepsek SDN 1 Cibeureum melakukan pungli? Nopi berdalih jika dirinya merasa iba dengan orang tua tersebut, akhirnya menerima amplop dan memperbolehkannya masuk ke sekolah tersebut.'Apapun alasannya, praktek pungutan di luar aturan tidak dibenarkan.
-
Siapa saja yang mengajar di sekolah pencuri? Pengajar dari tempat ini yaitu anggota geng, dan pelaku kriminal yang pernah dihukum.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Kenapa pelaku mencuri tas pesepeda? Dengan cepat, korban lantas kehilangan kendali dan tas dibahunya raib tasnya dan pelaku berhasil kabur.
Ia menyebutkan, aksi pencurian ini membuat aktivitas belajar mengajar terganggu. Yang paling dirugikan tentu siswa.
Dia juga meminta pelaku ditindak tegas sebagai efek jera sehingga kejadian serupa tidak terulang.
Aksi pencurian ini akan menghambat pendidikan anak-anak di Jembrana, sehingga perlu jadi atensi dan pelaku diberi hukuman berat.
"Saya geram akan kejadian ini, karena barang-barang yang dicuri ini adalah untuk proses belajar begini. Jadi kalau mau curi milik anak-anak sekolah seperti ini saya jadi terenyuh pikiran saya," ungkapnya.
Kapolsek Melaya AKP I Putu Raka Wiratma mengatakan, pada hari yang sama telah dilaporkan ada dua TKP kehilangan proyektor. Pertama di SD 4 Manistutu yang kehilangan 5 unit proyektor. Kemudian di SD 5 Tukadaya kehilangan dua unit proyektor.
"Pihak sekolah tidak mengetahui karena saat itu sekolah dalam keadaan sepi karena liburan anak sekolah," jelasnya.
Dalam kasus pencurian di SDN 4 Manistutu, 5 proyektor yang hilang sebelumnya disimpan di dalam lemari ruang guru. "Sementara pihak sekolah sendiri mengetahui proyektor tersebut hilang pada Selasa lalu dan langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Melaya. Dari hasil penyelidikan petugas diketahui saat kejadian sekolah dalam keadaan kosong karena liburan panjang tengah semester," ujarnya. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.
Baca SelengkapnyaHeru curhat ke AHY soal banyaknya beban selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaHeru mengancam bakal menindak tegas pelajar terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaPungutan infaq untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah.
Baca SelengkapnyaPungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022. Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.
Baca SelengkapnyaMenurut Sahroni, aksi pencurian tersebut bisa membahayakan keselamatan masyarakat
Baca SelengkapnyaDua KJP dicabut itu milik siswa yang terlibat tawuran pada 12 Maret dan 16 Juli di Johar Baru, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, Sahroni berharap, kasus kriminal di wilayah Jakarta Utara bisa menurun drastis pada tahun 2024 ini.
Baca Selengkapnyasiswi yang bongkar praktik pungli mendapatkan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan.
Baca Selengkapnya