Masjid Raden Saleh dalam memori maestro dongeng HC Andersen
Merdeka.com - Siapa tidak kenal Hans Christian Andersen. Dia maestro dongeng anak asal Denmark. Karya-karyanya monumental. Sebut saja Putri Duyung atau Putri Salju. Dongeng-dongengnya membuat anak-anak di seluruh dunia kecanduan. Dia merasuki alam imajinasi ratusan juta anak-anak sedunia.
Namun, tidak banyak yang tahu bahwa imajinasi Hans Christian Andersen pun pernah diisi oleh sebuah bangunan yang identik dengan Raden Saleh. Bangunan itu adalah Masjid Biru. Itu masjid kecil yang dibangun oleh bangsawan dan tuan tanah Friedrich Anton Serre pada 1848 di Maxen, sejam dari kota Dresden, khusus untuk mengenang Raden Saleh.
Pada masa itu, kastil milik Anton Serre adalah tempat berkumpul seniman-seniman hebat dunia. Ada komposer legendaris Robert dan Clara Schumann, ada penyair Ludwig Tieck. Tentu saja termasuk Hans Christian Andersen dan Raden Saleh.
-
Bagaimana Kak Odin mengenalkan dongeng? 'Sebenarnya kalau dari orang tua ke anak, cerita keseharian atau cerita masa kecil jadi lebih kayak ngobrol dengan anaknya. Itu juga ada satu bentuk dongeng atau literasi dan itu juga meningkatkan kedekatan dengan orang tua,' kata Odin
-
Bagaimana Pak Raden memulai karier sebagai pendongeng? Pak Raden memulai karier sebagai pendongeng dengan membuat ilustrasi cerita anak.
-
Siapa yang punya Taman Budaya Raden Saleh? Taman itu dinamai Raden Saleh, merujuk pada sosok Raden Saleh Sjarif Boestaman yang merupakan seorang pelukis terkenal Indonesia yang berasa dari Semarang.
-
Raden Saleh melukis apa? Tahun 1857, selesailah lukisan fenomenal tersebut. Penangkapan Diponegoro, disebut sebagai salah satu mahakarya yang dihasilkan Sang maestro.
-
Siapa yang biasanya menceritakan dongeng? Dongeng, di sisi lain, sering kali disebarluaskan melalui tradisi lisan, seperti dongeng yang diceritakan oleh orang tua kepada anak-anak mereka sebelum tidur.
-
Apa yang membuat Pak Raden terkenal? Pak Raden merupakan sosok pencipta 'Si Unyil', tokoh fiksi dalam sebuah film serial TV yang isinya berisi edukasi untuk anak-anak Indonesia, khususnya pada tahun 1980-an.
Belum ada literatur yang menggambarkan perjumpaan atau perbincangan antara HC Andersen dan Raden Saleh. Yang pasti, memori Hans Christian Andersen tentang Masjid Biru terekam jelas dalam catatan hariannya.
Masjid itu dibangun pada 1848, sementara Raden Saleh meninggalkan Maxen pada 1845. Besar kemungkinan, masa-masa HC Andersen di Maxen, sudah tidak ada lagi Raden Saleh.
Di Serre, HC Andersen menanam pohon yang diberi nama pohon Andersen. Selama di Maxen, dia kerap mengamati pertumbuhan pohon itu. Dia juga menggambar sketsa pohon itu. Pada 12 Agustus 1851, dia menulis di buku hariannya.
"Saya keluar dan menggambar sketsa pohon saya dengan masjid dan batang pohon oak yang mati." Di sebelah kiri sketsa tampak ada masjid di taman Serre, di kanan ada batang oak yang mati karena petir.
Belum jelas apakah HC Andersen tahu, masjid itu dibangun sebagai penghormatan untuk Raden Saleh. Yang pasti, setali tiga uang dengan HC Andersen, Raden Saleh dipuja oleh jutaan manusia di dunia, karena keindahan karyanya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanggal lahirnya diperingati sebagai Hari Dongeng Nasional
Baca SelengkapnyaPak Raden dikenal sebagai mastro dongeng dan pencipta karakter Si Unyil.
Baca SelengkapnyaPelukis kelahiran Semarang ini adalah salah satu pioner lukisan yang beraliran romantisme.
Baca SelengkapnyaKebahagiaan bagi Iman Surahman bukan saat dirinya memiliki banyak uang, tetapi saat bisa melihat senyum keceriaan di wajah anak-anak telantar
Baca SelengkapnyaMasjid unik ini gunakan nama bahasa Sunda bukan Arab. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaKabarnya masjid ini dulu pernah digotong manual agar tidak digusur.
Baca SelengkapnyaCerita keseharian atau kisah masa kecil jadi salah satu bentuk dongeng dalam meningkatkan kedekatan anak dengan orang tua
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat menganggap sosoknya seperti "damar" atau lentera yang menerangi dalam gelap
Baca SelengkapnyaCerita anak-anak bertema Islami yang lucu dapat menjadi sarana belajar agama yang baik.
Baca SelengkapnyaDongeng lucu Islami berperan dalam membangun kepribadian positif dan menjaga semangat keislaman anak-anak.
Baca SelengkapnyaDalam keberagaman karyanya, Raden Saleh tidak hanya seniman, tapi juga kontributor arkeologi.
Baca Selengkapnya