Menapaki hijrah Nabi dari Makkah ke Madinah
Merdeka.com - Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam (SAW) dari Makkah ke Madinah menandai tonggak sejarah umat Islam di dunia. Jika kelahiran Nabi Isa Alaihi Salam (AS) menandai dimulainya tahun Masehi, maka peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad menjadi penanda dimulainya tahun baru Hijriyah, atau tahun barunya umat Islam.
Saya tidak akan membahas detil tentang perbedaan mencolok antara 'kelahiran' yang menandai dimulainya tahun Masehi dan peristiwa 'hijrah' yang menandai awal mulanya tahun Hijriyah. Namun lebih pada peristiwa hijrah di zaman Nabi Muhammad dikaitkan dengan unsur kekinian: perjalanan panjang antara Makkah dan Madinah.
Jika Anda pernah melakukan ibadah haji atau umrah, pasti merasakan perjalanan panjang melalui darat selama enam jam dari Makkah ke Madinah, atau sebaliknya itu. Jalan tol sepanjang hampir 500 km lebih tersebut membelah gurun dan gunung terjal bak permadani panjang membentang menghubungkan dua tanah Haram (haramain), Makkah dan Madinah.
-
Kapan jemaah haji tersebut berangkat ke Madinah? 'Jemaah haji yang tertinggal paspornya itu jenis kelaminnya laki-laki dan sudah lansia. Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,' ujarnya kepada wartawan di Asrama Haji Sudiang Makassar, Senin (20/5).
-
Kapan jemaah haji 2024 berangkat ke Mekkah dari Madinah? Sebanyak 22 kloter jemaah haji Indonesia yang ada di Madinah berangkat menuju Mekkah pada Selasa (21/5).
-
Bagaimana perjalanan haji di masa lampau? Melansir dari laman resmi kemenag.go.id, seorang fiolog sekaligus Staf Ahli Menteri Agama Oman Fathurahman menjelaskan bahwa tradisi tersebut sah-sah saja. Sebab, masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan menuju Tanah Suci sejak masa silam merupakan perjuangan berat tersendiri. Bagaimana tidak, mereka harus mengarungi lautan, menghindari perompak, menerjang badai selama berbulan-bulan hingga menjelajah gurun pasir.
-
Kapan waktu pelaksanaan haji? Pelaksanaan ibadah haji dilakukan setiap satu tahun sekali dan selalu memiliki jumlah jemaah yang banyak dan berasal dari seluruh penjuru dunia. Setiap tahun, Haji dilaksanakan dalam periode lima hari, mulai dari tanggal 8 dan berakhir di 12 Zulhijjah.
-
Apa yang dimaksud dengan haji? Haji secara istilah adalah menyengaja berkunjung ke Baitullah, di Makkah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu serta dilakukan dengan tertib.
-
Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan ibadah haji? Miqot zamani, artinya haji dilakukan di waktu tertentu (pada bulan-bulan haji), tidak di waktu lainnya.
Jarak antara Kota Makkah dan Madinah kurang lebih sekitar 490 kilometer yang bila dilakukan dengan mengendarai bus sekitar 6-7 jam. Setidaknya butuh istirahat sekali di perjalanan sebelum tiba ke Madinah. Sehingga kalau kita lihat, banyak rest area baik di sisi kiri atau pun kanan jalan yang diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan perjalanan panjang tersebut.
Konon, jalan tol maha panjang ini dibuat berdasarkan jalur Rasulullah SAW dahulu saat berhijrah ke Madinah. Jalan tersebut kalau di Indonesia mirip jalan tol bebas hambatan seperti Tol Cikampek, tapi gratis. Bedanya, kalau dulu Nabi Muhammad SAW dan para sahabat hijrah menggunakan onta, kini umat Islam dengan mudah dapat menggunakan bus-bus bagus standar Arab Saudi.
Dulu hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah dilakukan lantaran umat Islam di Makkah mendapatkan tantangan luar biasa dari para kaum kafir Quraisy. Para sahabat yang mengikuti hijrahnya Nabi Muhammad disebut dengan istilah kaum Muhajirin (atau yang berhijrah). Sementara kaum penjemput atau masyarakat Madinah yang menyambut baik kedatangan Nabi dan kaum Muhajirin disebut kaum Ansor (penolong).
Peristiwa penyambutan kaum Ansor Madinah (dahulu bernama Yatsrib) terhadap kaum Muhajirin ditandai dengan lagu-lagu nasyid, yang kini familiar di telinga kita:
"Thola'al badru alayna min tsaniyyatil wadda'i. Wajabasy-syukru alayna ma da'a lillahi da'i." Yang artinya, "Telah muncul bulan purnama dari Tsaniyatil Wadai', kami wajib bersyukur selama ada yang menyeru kepada Tuhan. Wahai yang diutus kepada kami. Engkau telah membawa sesuatu yang harus kami taati." Sejak saat itulah kota Yatsrib namanya ditetapkan menjadi Kota Madinah dan kaum Muhajirin menetap di sana.
Hari kedua memasuki Tanah Suci, saya dan para petugas haji lainnya asal Indonesia disuguhi perjalanan 'hijrah' gaya baru ini. Tak henti-hentinya kami takjub dengan pemandangan kiri-kanan yang dipenuhi oleh gurun pasir, gunung terjal, sejauh mata memandang.
Sesekali tampak bangunan-bangunan tempat peristirahatan para musafir. Seperti rest area, tapi ala kadarnya. Tiap rest area biasanya terdapat masjid, rumah makan, tempat ngopi-ngopi dan santai, tak jauh beda dengan di Indonesia. Tapi rest area di sini tak bisa disamakan dengan di Indonesia. Kita tak bisa berlama-lama di luar, karena cuaca terik ditambah lagi di tengah-tengah gunung atau padang pasir.
Rombongan kami bertolak dari Makkah sekitar pukul 16.00 waktu Arab Saudi, Minggu (7/8). Bus yang kami naiki melaju dengan cepat, namun tidak terlalu kami rasakan, saking mulusnya jalan tol yang kita lewati. Kami sempat singgah sekitar setengah jam di rest area untuk menjalankan ibadah salat maghrib.
Sepanjang perjalanan banyak di antara rombongan kami yang tertidur pulas. Rasa capek yang belum hilang setelah melakukan perjalanan panjang dari Jakarta ke Jeddah lanjut Makkah, serta menjalani ibadah umroh, membuat tidur kami tak tertahankan.
Namun sebagai bagian dari anggota Media Center Haji (MCH), kami tidak benar-benar istirahat selama perjalanan tersebut. Beberapa di antara para jurnalis, khususnya jurnalis televisi justru mengabadikan perjalanan tersebut dengan mengambil gambar suasana perjalanan serta pemandangan kanan dan kiri yang dipenuhi gunung terjal dan gurun pasir yang tiada bertepi. Ada pula salah satu jurnalis yang 'on cam' di tengah teman-temannya seperjalanan yang sedang tertidur pulas.
"Pemirsa, saat ini saya sedang berada di tengah perjalanan antara Makkah dan Madinah..." begitulah kira-kira penggalan kata salah satu rekan kami jurnalis televisi yang sedang on cam di dalam bus.
Rombongan kami terus melaju hingga akhirnya kurang dari pukul 11 malam kami sudah tiba di Kantor Misi Haji Indonesia di Madinah, tempat kami menginap selama 15 hari untuk melakukan peliputan dan tugas-tugas lain sebagai petugas haji Indonesia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi jemaah haji yang sakit atau lansia disarankan tidak turun sehingga salat sunnah dan niat dilakukan di dalam bus.
Baca SelengkapnyaIa mengaku sudah 11 hari melakukan perjalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka memilih untuk berangkat ke Mekkah dengan gowes sepeda.
Baca SelengkapnyaMereka diberangkatkan secara bertahap, mulai pagi, siang, dan sore hari.
Baca SelengkapnyaPenampilan kuli panggul itu berjubah dan mengenakan sorban berwarna merah putih.
Baca SelengkapnyaOperasional haji di Makkah berakhir. 2.094 Jemaah terakhir diberangkatkan ke Madinah.
Baca SelengkapnyaIsra Miraj adalah peristiwa perjalanan suci yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaTelah menyiapkan 147 hotel bintang 3-5 untuk para jemaah haji
Baca SelengkapnyaMereka akan bersepeda melintasi berbagai negara selama delapan bulan
Baca SelengkapnyaPada tahun lalu, ada keterlambatan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina.
Baca SelengkapnyaTak terkira, suasana kota Mekkah tempo dulu cukup berbeda dengan saat ini.
Baca Selengkapnya