Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendagri: 71 Indonesia merdeka, negara belum bisa atasi soal pangan

Mendagri: 71 Indonesia merdeka, negara belum bisa atasi soal pangan Tjahjo Kumolo. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan selama ini bangsa Indonesia belum bisa mandiri soal kebutuhan pangan, sandang dan papan. Hal ini ditandai dengan masih bergantungnya kebutuhan dalam negeri terhadap impor dari negara luar.

"Selama 71 tahun merdeka, negara ini belum bisa menyelesaikan masalah pangan dan papan. Untuk keperluan pangan saja, masih bergantung pada impor. Misal, Provinsi DKI Jakarta membutuhkan 23 ribu ekor sapi per-bulan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat, namun ketersediaan sapi lokal dari berbagai daerah hanya bisa memenuhi 30 persennya saja. Sedangkan 70 persen nya masih impor dari Australia," ujar Tjahjo dalam acara acara Seminar Nasional Dharma Wanita dengan temaDWP menjadi Motor Penggerak Perempuan sebagai Pelaku Ekonomi untuk Sukses MEA di Auditorium Manggala Wanabakti Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (4/10).

Selain itu soal masalah kesejahteraan, Tjahjo menilai para Pegawai Negeri Sipil (PNS), aparat TNI dan Polri belum semuanya memiliki rumahnya sendiri.

"Setelah lama merdeka, negara ini baru bisa memenuhi kebutuhan sandang, belum pangan dan papannya," tandasnya.

Ditambah lagi masalah pendidikan, dari APBN negara sekitar Rp 200 triliun lebih, sebesar 20 persen dialokasikan untuk anggaran pendidikan. Namun sampai sekarang, kualitas pendidikan Indonesia masih memprihatinkan.

"Tak usah di luar Jawa, di dalam Jawa saja banyak sekolah yang belum layak sarana dan prasarana-nya. Selain masalah kebutuhan masyarakat dan pendidikan," bebernya.

Dia menambahkan, selain soal kesejahteraan dan pendidikan ada juga masalah lainnya yakni ancaman kejahatan dari negara lain di antaranya peredaran narkoba yang semakin merajarela.

"Pertama adalah narkoba, kedua ketimpangan sosial, ketiga masalah korupsi dan keempat persoalan terorisme serta radikalisme. Inilah yang menjadi peran dari DWP melalui ibu-ibu sebagai mitra kerja pemerintah.

"Di dalamnya ada Dharma wanita. Organisasi perempuan ini harus kasih pemahaman ke masyarakat, khususnya ibu-ibu dan anak-anak untuk menghindari masalah tadi. Persoalan soal bahaya-bahaya masalah yang menjadi ancaman negara," pungkasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.

Baca Selengkapnya
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Impor 1,3 Juta Sapi Hidup untuk Program Makan Bergizi Gratis
Pemerintah Bakal Impor 1,3 Juta Sapi Hidup untuk Program Makan Bergizi Gratis

Rencana ini menjadi bagian dari kebijakan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Ganjar Tertawa Tanggapi Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Sapi
Ganjar Tertawa Tanggapi Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Sapi

Ganjar menegaskan, Indonesia harusnya bisa lebih mandiri ketimbang bergantung ke negara lain soal pangan.

Baca Selengkapnya
Tak Punya Lahan Sawah, Kebutuhan Beras Jakarta Dipasok dari Mana?
Tak Punya Lahan Sawah, Kebutuhan Beras Jakarta Dipasok dari Mana?

Sebanyak 98 persen pasokan makanan di DKI Jakarta berasal dari luar wilayah,

Baca Selengkapnya
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan

Daud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Peternak Sapi Buang Susu
Ternyata, Ini Penyebab Peternak Sapi Buang Susu

Kondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.

Baca Selengkapnya
Ganjar Kritik Keras Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Ekor Sapi demi Program Susu Gratis
Ganjar Kritik Keras Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Ekor Sapi demi Program Susu Gratis

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengkritik keras rencana Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mengimpor 1,5 juta ekor sapi demi Program Susu Gratis.

Baca Selengkapnya
Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor
Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor

Sudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Tips Said Abdullah kepada Pemerintah untuk Kemandirian Pangan
Tips Said Abdullah kepada Pemerintah untuk Kemandirian Pangan

Said menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan

Baca Selengkapnya
Ternyata 98 Persen Pangan Jakarta Berasal dari Luar Daerah
Ternyata 98 Persen Pangan Jakarta Berasal dari Luar Daerah

Data Hasil Survei Biaya Hidup 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, proporsi Jabodetabek terhadap inflasi adalah mencakup 46,15 persen.

Baca Selengkapnya
Ada Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Kementan Siapkan Strategi Swasembada Daging dan Susu Sapi
Ada Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Kementan Siapkan Strategi Swasembada Daging dan Susu Sapi

Kementan telah menyiapkan strategi menghitung kebutuhan indukan sapi yang dibutuhkan untuk merealisasikan swasembada daging.

Baca Selengkapnya