Mengaku diteror, Habib Novel 6 kali dapat kiriman paket gelap
Merdeka.com - Ketua Lembaga Dakwah Front Pembela Islam (FPI) Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin, mengaku diteror orang tak bertanggung jawab berupa kiriman paket gelap yang dikirim ke kediamannya di Jalan Pejaten Barat, RT 015 RW 008 Kelurahan Pejaten Barat, Jakarta Selatan.
Novel mengaku tidak hanya sekali mendapat aksi teror paket gelap tersebut, tetapi sudah enam kali sampai dengan hari Jumat kemarin.
"Sampai hari ini saya sudah dapat teror enam kali. Setiap ada kiriman paket ke rumah saya tolak dan balikin lagi ke pengirimnya," kata Novel saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (26/5).
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang membuat orang takut? Melihat layar kapal viking di kejauhan saja sudah membuat orang-orang ketakutan.
Dia menyebutkan kiriman paket tersebut tidak ada yang berani disentuh dan dibuka. Karena takut ini tindakan teror yang sengaja ditujukan kepadanya.
"Kita tolak semua paket yang datang dan gak ada yang berani pegang serta buka paket tersebut. Kiriman pertama itu hari Selasa (23/5) kemarin, kebetulan yang terima istri karena saya lagi gak di rumah, lantas saya buang aja itu paket," jelasnya.
Atas kejadian tersebut Novel beserta keluarga meninggalkan rumah dan mengungsi ke tempat yang tidak diberitahu lokasinya kepada publik. Hal tersebut diakuinya untuk menjaga keamanan keluarga dari ancaman teror orang tak bertanggung jawab.
Novel juga mengaku akan melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian. "Bersamaan dengan ini, saya melalui ACTA akan melaporkan kejadian kiriman paket gelap ini kepada pihak kepolisian," imbuhnya.
Dia juga menjelaskan kiriman paket gelap tersebut berasal dari alamat Villa Inti Persada Blok 08 No 3 Pamulang Timur, Tangerang Selatan. Ia mengaku nomor telepon yang tercantum di paket tersebut juga tidak bisa dihubungi tidak tidak bisa dihubungi.
"Pengirim tidak bisa dihubungi, nomor handphone palsu, tidak jelas siapa pengirimnya," tutupnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga tengah memberikan perlindungan kepada Komisioner KPU Jakut
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki dugaan kasus teror ke salah satu komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Utara, Abie Maharullah Madugiri oleh orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaDavid menjelaskan untuk dua kasus yang menyeret nama Andika statusnya masih saksi terlapor.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 adegan diperagakan oleh tersangka dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaMpok Alpa kerap mendapat teror di rumahnya. Kali ini, rumahnya dilempari celana dalam. Namun anehnya, saat kejadian berlangsung justru CCTV dalam kondisi mati.
Baca SelengkapnyaDapat Ancaman Teror Selama 3 Bulan, Dinar Candy Lapor Polisi
Baca SelengkapnyaSang kuril sempat menanyakan alasan Bendera Palestina yang dipasang di gerobak motor miliknya dicopot.
Baca Selengkapnya