Mengenal Ali Kalora penerus jejak Santoso
Merdeka.com - Kabar tewasnya gembong teroris paling dicari, Abu Wardah alias Santoso, sudah menyebar ke pelosok nusantara. Santoso dan satu anak buahnya yang disebut-sebut bernama Mukhtar tewas dalam baku tembak dengan pasukan Yonif 515 rider Kostrad di Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7). Tiga anggota kelompok Santoso berhasil melarikan diri.
Pemerintah meyakini, dengan tewasnya Santoso, ruang gerak anak buahnya semakin sempit. Apalagi mereka telah kehilangan pemimpinnya. Namun bagi polisi, tewasnya Santoso tidak serta merta membuat tim Satgas Tinombala bernapas lega. Sebab, muncul nama Ali Kalora yang disebut-sebut pemimpin kelompok pecahan Santoso.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Siapa yang melakukan serangan? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
Dia memiliki 16 orang pengikut yang saat ini masih terus diburu tim satgas Tinombala. Belum lagi, tangan kanan Santoso yakni Basri, berhasil meloloskan diri dari baku tembak.
"Masih ada Basri, masih ada beberapa, Ali Kalora," ujar Jenderal Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (19/7).
Ali Kalora salah satu pengikut setia Santoso. Nama Kalora merupakan sebutan untuk Ali karena lahir Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, sekitar 40 kilometer utara Kota Poso.
Ali Kalora sudah lima tahun terakhir bergabung dengan jaringan Muhajidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Dia mengikuti pelatihan militer bersama anak buah Santoso lainnya. Sepak terjang Ali Kalora cukup mengejutkan. Dia terlibat dalam peristiwa penembakan polisi di pos polisi, Jalan Emi Saelan, tepatnya di depan Kantor BCA Palu.
"Ali salah satu tangan kanan Santoso. Orang asli (Kalora). Sudah lama dia sana (mengikuti Santoso), sudah mulai sejak Santoso melakukan teror tahun 2011," kata Karo Ops Polda Sulteng Kombes Pol Herry Nahak ketika dihubungi merdeka.com, Selasa (19/7).
Selama melarikan diri dan masuk ke dalam hutan, Santoso ditemani istri keduanya, Umi Delima. Ali Kalora juga menyertakan istrinya dalam pelariannya. Kelompok pimpinan Ali Kalora terpisah dengan kelompok yang dikomandoi Santoso. Namun mereka masih satu kesatuan jaringan. Kemampuan mereka hampir sama dengan kelompok Santoso. Salah satunya kemampuan menguasai wilayah hutan dan sesekali turun gunung dan menebar teror.
"Ada belasan orang, 14 orang dan mereka ini anak buahnya Santoso. Kemampuan di hutan sih sama. Sudah bertahun-tahun di situ kan," tegasnya.
Tewasnya Santoso tidak membuat kelompok ini ciut. Mereka akan terus bertahan dan melanjutkan aksi menebar teror.
"Ancaman saya kira sama dengan Santoso. Ideologi sama dan ancaman kurang lebih sama, paling serius turun ke kampung buat teror. Yang buat takut kan karena todong senjata. Ancaman paling dekat mungkin itu, tapi dengan ketiadaan pemimpin seperti ini ya kita harap bisa lebih mudah," katanya.
Ali Kalora dan pola regenerasi teroris
Jaringan terorisme di Indonesia seolah tak ada habisnya. Meski sejumlah nama gembong teroris sudah tewas di tangan polisi, selalu muncul nama baru yang melanjutkan aksi mereka. Tewasnya dr Azari, Nurdin M Top, Dul Matin, hingga Santoso, tidak serta merta memutus regenerasi jaringan kelompok teroris.
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengatakan, sepanjang gerakan radikalisme tumbuh subur di Indonesia, sejauh itu pula gerakan terorisme tetap ada. Pergerakan terorisme tidak bisa hilang sama sekali jika radikalisme yang mengatasnamakan agama terus menguat.
"Untuk hilang sama sekali belum. Waktunya masih lama. Selama paham radikalisme muncul, maka potensi terorisme ada," kata Ansyaad ketika berbincang dengan merdeka.com.
Soal kemunculan Ali Kalora sebagai pemimpin baru jaringan Santoso, Ansyaad belum menganalisanya. "Itu kan dari media yang muncul. Muncul analisis baru," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Alfa 29, pasukan pencabut nyawa pemimpin kelompok teroris MIT bernama Santoso dalam Operasi Tinombala.
Baca SelengkapnyaKapolda dan Wakapolda Banten melakukan aksi penyamaran di hutan dengan pakaian lengkap dan berhasil melepaskan tembakan beberapa kali.
Baca SelengkapnyaSemakin ke sini kehidupan mereka semakin terancam. Diduga ada kaitannya dengan usaha ekspansi sumber daya alam.
Baca SelengkapnyaAlenus Tabuni telah diamankan di Posko Operasi Damai Cartenz-2024 di Kabupaten Puncak untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaBegini foto lawas jenderal marinir saat tugas di dalam hutan. Gayanya bikin pangling bak rambo.
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca SelengkapnyaNenek moyang suku Jawa ini punya kehidupan unik di tengah hutan Bojonegoro. Mereka ahli dalam berbagai hal, mulai kerajinan kayu hingga menambang minyak.
Baca SelengkapnyaDi balik kemegahan dan pesona Gunung Kerinci terdapat rentetan misteri dan kisah mitos yang menarik untuk dikupas.
Baca SelengkapnyaSR melakukan perambahan hutan konservasi guna menanam kelapa sawit. Untuk memuluskan aksinya tersebut, SR meminta persetujuan kepada tersangka AA.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Panglima TNI Agus Subiyanto menunjukkan skill offroad di dalam hutan.
Baca SelengkapnyaGunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit
Baca Selengkapnya