Menjijikkan, 77 Siswa di NTT Disuapi Makan Kotoran Manusia
Merdeka.com - 77 Siswa Kelas VII Seminari Menengah Maria Bunda Segala Bangsa (BSB) di Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT disuruh memakan kotoran manusia. Hukuman itu diberikan oleh kakak kelasnya yang dikenal dengan sebutan socius (kakak pembina).
Pasalnya, 77 siswa kelas VII Seminari Menengah Bunda Segala Bangsa tersebut dihukum memakan kotoran manusia (feses) di salah satu ruang kelas sekolah itu, Rabu (19/2).
Salah seorang siswa kelas VII Seminari Menengah BSB, sebut saja Arnold yang menjadi korban perilaku tak terpuji para socius atau kakak pembina itu mengaku kejadian tersebut bermula ketika salah seorang temannya mengalami sakit. Ketika hendak buang air, pintu belakang menuju toilet terkunci sehingga tidak bisa keluar menuju toilet.
-
Siapa yang pernah dibully? Korban Bullying Ariel Tatum adalah salah satu artis Indonesia yang dikenal dengan kecantikannya yang luar biasa. Ia memiliki wajah yang cantik, tubuh yang seksi, dan rambut yang indah. Namun, siapa sangka bahwa Ariel Tatum juga pernah mengalami bullying.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang dengan tujuan untuk menyakiti atau mengintimidasi orang lain.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Apa contoh bullying fisik? Bullying fisik adalah bentuk paling nyata dari bullying dan paling mudah dikenali. Ini terjadi ketika seseorang menggunakan tindakan fisik untuk mendapatkan kekuasaan dan mengendalikan korban mereka. Bentuk perundungan ini bisa termasuk tendangan, pukulan, tonjokan, atau serangan fisik lainnya.
-
Siapa yang menjadi korban bullying? Korban dan pelakunya sendiri berada pada satu lingkungan yang sama.
Karena tidak bisa menahan rasa ingin buang air besar, siswa tersebut terpaksa buang air besar di kantong plastik yang berada di dekatnya pada saat itu.
"Saat itu, dua socius kami lewat dan lihat itu. Dia tanya, kenapa, Sa pu teman bilang ada tai. Setelah itu dia kumpulkan kami semua lalu suruh kami makan tai terus mereka bilang supaya ada sejarah dalam hidup," tutur Arnold.
Arnold mengatakan, mereka dipaksa memakan kotoran manusia oleh para seniornya yang menjejali mulut mereka menggunakan sendok makan. Alhasil, ke-77 murid kelas VII Seminari BSB tersebut pun muntah-muntah.
"Kami dipaksa makan tai pakai sendok. Kami jijik tapi kami terpaksa makan karena kami takut dipukul. Sebelum mereka suap, kami menangis, mereka suruh kami jangan menangis jadi kami diam. Sampai kami punya teman satu lari pulang lapor orang tua. Tidak lama, kami dengar kalau orang sudah kasih naik di WA grup orangtua. Baru tidak lama orang datang ke sekolah. Romo baru tahu kejadian itu hari Jumat, tanggal 21 Februari," ungkap Arnold.
Dirinya mengaku, sebelum dihukum memakan kotoran manusia itu, dia bersama murid kelas VII lainnya sering mendapat kekerasan fisik dari oknum socius di sekolah tersebut. Namun, meski sering mendapat kekerasan fisik, mereka tidak berani mengadu kepada para guru atau pimpinan sekolah tersebut karena akan dihukum lagi oleh para socius atau kakak kelasnya.
Orangtua Tuntut Pelaku Dikeluarkan
Sementara itu, salah seorang orangtua murid yang ditemui usai rapat bersama manajemen Seminari BSD dan orangtua, Avelinus Yuvensius, mengaku kecewa dengan kejadian tersebut.
"Anak saya, saya tidak tahu jelas apakah dia juga disuruh makan atau tidak. Tapi sebagai orangtua, saya kecewa atas tindakan anak-anak ini," ungkapnya.
Menurutnya, berdasarkan penjelasan pimpinan sekolah tersebut, para socius ini tidak diberikan kewenangan luar biasa. Namun, hanya sebatas mendampingi para juniornya yang merupakan adik kelas mereka.
Para orangtua kemudian menuntut oknum socius tersebut harus dikeluarkan dari sekolah, tetapi pimpinan Seminari BSB mengatakan akan menyelesaikan persoalan tersebut secara internal kelembagaan.
"Tadi itu banyak yang sudah menyampaikan agar pelaku dikeluarkan tapi pihak sekolah mempertimbangkan karena mereka sudah kelas III. Jadi kami menunggu keputusan pihak sekolah dalam waktu dekat ini. Saya juga baru tahu hari ini, tiba-tiba dipanggil ikut rapat," ungkapnya.
Dirinya berharap, kasus tersebut dapat diselesaikan secara baik sehingga tidak berdampak buruk bagi lembaga tersebut.
Sementara itu, pihak sekolah yang hendak dikonfirmasi usai rapat bersama orang tua siswa enggan memberikan komentar kepada media.
Reporter: Dionisius WilibardusSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.
Baca SelengkapnyaMakan Keripik Super Pedas, 14 Siswa Jepang Masuk Rumah Sakit, Elon Musk Sampai Berkomentar
Baca SelengkapnyaDiduga, barang serupa pulpen itu dijual pedagang keliling yang datang ke sekolah
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaSiswi yang viral akibat menghina anak Palestina telah mendapatkan hukuman
Baca SelengkapnyaDisdik DKI mengaku sudah mengantongi identitas kelima pelajar yang melakukan candaan keji tersebut.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Awaluddin, candaan kelima siswi tersebut menjadi sorotan karena videonya sudah viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca Selengkapnya13 Santriwati masih dirawat di Rumah Sakit Athaya Ujung Tanjung.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca Selengkapnya