Menpar Arief Yahya kagumi pelestarian budaya Desa Kemiren Banyuwangi
Merdeka.com - Usai merasakan langsung Parade Barong Ider Bumi, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengakui kekagumannya terhadap pelestarian budaya Desa Kemiran, Banyuwangi, Jawa Timur.
Ditambah, dirinya dibuat takjub dengan penampilan balita yang menarikan tari Jaran Goyang.
"Ini bentuk pelestarian sejak dini. Anak balita bisa menari seluwes itu. Kita harap ada pelestarian lahir dan terus berkembang di tempat itu," kata Arief.
-
Siapa yang menarik Bupati Bengkulu Utara? Diduga penarikan ini dilakukan oleh pasukan pengaman presiden (paspampres), yang mengamankan jalannya kunjungan presiden.
-
Siapa yang menari Babukung? Penarinya disebut bakung, dan berasal dari desa tetangga.
-
Tari Batin, apa itu? Salah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.
-
Siapa yang bikin pangling dengan penampilan baru? Usai dikabarkan Putus dari Wulan Guritno, Ini 7 Potret Terbaru Sabda Ahessa yang Bikin Pangling Setelah putus dari Wulan Guritno, Sabda Ahessa bikin pangling dengan penampilan barunya.
-
Siapa yang memberikan apresiasi atas kinerja Banyuwangi? Atas kinerja positif tersebut, Banyuwangi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat berupa Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2023 senilai Rp 6,71 miliar.
-
Siapa yang dipuji penampilannya? Tasya Rosmala mempesona dengan hijab dan pakaian formal yang cocok. Kombinasi warna pakaiannya pun sempurna.
Di sana, saat berlebaran di kampung halamannya itu, Menpar juga menikmati kuliner Pecel Pitik Desa Kemiren. Sebuah makanan yang terbuat dari ayam bakar dibalut dengan bumbu kelapa parut.
Bahan utamanya ayam kampung yang masih muda yang dipanggang secara utuh di perapian. Sedangkan bumbu yang digunakan sangat sederhana yaitu kemiri, cabai rawit, terasi, daun jeruk, dan gula. Setelah dihaluskan, bumbu dicampur dengan parutan kelapa muda.
"Ini makanan khas sekali. Jarang banget makan ini. Makanya saya tadi langsung pesan untuk di rumah. Kuliner ini menjadi sangat penting untuk melengkapi destinasinya wisata. Makanya setiap kali ada event seperti ini kita harapkan masyarakat sekitar mendapatkan dampak perekonomian. Dan pasti ada profit di sana bagi masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang juga ikut menemani Arief mengatakan, Pemkab Banyuwangi terus memadati adat dan istiadat di Desa Kemiren agar tidak tergerus zaman. Seiring dengan peningkatan wisatawan yang datang ke Banyuwangi, Desa Kemiren terus berbenah dan menunjukkan citra diri sebagai desa kunjungan wisata.
"Sekarang sudah banyak homestay yang berkembang di desa Kemiren. Ibu-ibu pun ramai dipesan pecel pitik karena makin banyaknya tamu datang ke sini. Tak hanya itu, kesenian dan budaya terus kita support untuk terus hadir dan melengkapi atraksi untuk wisatawan," ujarnya.
Untuk memulainya, dikatakan Anas, Pemkab Banyuwangi memberikan bantuan rehabilitasi rumah khas Banyuwangi atau rumah Tikel. Selain itu, pembangunan beberapa toilet juga dilakukan untuk sarana penunjang wisata.
"Kita bangun beberapa rumah khas Banyuwangi. Kita beri bantuan agar masyarakat juga melestarikan rumahnya. Dan semakin banyak rumah Using yang muncul saat ini" sebutnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPara pemuda-pemudi Kalimantan Timur tampil memukau membawakan Tari Natana Borneo.
Baca SelengkapnyaMenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSelo menurut Ganjar, Satu, wisata agronya ada. Dua, alamnya bagus. Tiga, sport tourismnya jalan. Kemudian yang keempat budaya,
Baca SelengkapnyaMasyarakat Banyuwangi dikenal sangat menjunjung seni dan budaya daerahnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, pembangunan seni budaya diakui sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaTari Sekar Jempiring tahun ini yang dibawakan oleh sebanyak 1.100 siswa dari perwakilan sekolah di Kota Denpasar ini.
Baca SelengkapnyaTradisi Puter Kayun bukan hanya warisan budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisatawan.
Baca SelengkapnyaFestival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global.
Baca SelengkapnyaAda penggambaran orang Banten yang ramah dan religius di dalam tarian ini.
Baca SelengkapnyaSalah satu tradisi yang masih terus terselenggara yakni tradisi Penyebaran Apem Yaa Qawiyyu yang sarat dengan kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaNama Temu Misti disebut-sebut sangat berjasa dalam upaya pelestarian kebudayaan lokal Banyuwangi.
Baca Selengkapnya