Mucikari di Padang bandrol anak di bawah umur Rp 800 ribu semalam
Merdeka.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumbar berhasil mengungkap praktik prostitusi online di Kota Padang. Dua orang mucikari Dodi Mulya (26) dan Abdi Rafit (20) diringkus di Hotel Amaris Jalan Jendral Sudirman, Senin malam (5/2) pukul 23.00 WIB.
Pada saat penangkapan, polisi terpaksa menembak kaki kiri Dodi karena melawan dan mencoba kabur. Kini dia terpaksa mendapat perawatan intensif di rumah sakit Bhayangkara Polda Sumbar.
Terungkap dari pengakuan pelaku sebagai penyedia PSK, membandrol harga Rp 800 hingga Rp 1 juta setiap wanita.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Kenapa polisi ini disekap? 'Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya,' ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11). Kemudian, AI menceritakan hal ini kepada N dan S dan disepakati oleh para pelaku untuk melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap korban.
-
Apa yang dilakukan polisi setelah disekap? 'Korban beralasan akan menjual mobil miliknya sehingga para tersangka melepaskan korban dari ikatan dan membiarkannya pulang untuk menjual mobilnya,' kata Mikael.
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Bagaimana polisi disekap? 'Dalam prosesnya pada Rabu (18/10), AI menghubungi korban untuk menemui dirinya dengan menggunakan satu kendaraan. Alasannya untuk menemui rekan bisnis. Saat itu, pelaku telah menyiapkan tali ties, lakban hingga senjata tajam jenis badik untuk menyerang korban,' ungkap Kompol Mikael.
Sedangkan dua wanita DO (15) dan ME (19) yang dipekerjakan sebagai PSK ternyata juga tidak begitu lama dikenal oleh pelaku. Menurut pelaku, dari hasil transaksi pelaku tidak mematok keuntungan yang didapat.
"Harga satu wanita Rp 800 hingga Rp 1 juta, untuk hasilnya berapapun saya dikasih oleh wanita itu diterima, yang jelas tidak mematok keuntungan. Ini baru perdana transaksi karena saya butuh uang untuk memperbaiki sepeda motor," kata Dodi Mulya saat di rumah sakit, Selasa (6/2).
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumbar, Kombes Pol Erdi Adrimurlan Chaniago mengatakan, kedua wanita ikut diamankan berstatus sebagai korban dan saksi. Saat ini, pihaknya telah melakukan pemeriksaan dan akan dilakukan pembinaan.
"Dua wanita yang masih di bawah umur ini putus sekolah, nekad menjadi PSK berawal dari masalah keluarga (broken home). Untuk mereka akan kita kirim ke panti rehabilitasi Andam Dewi milik di Sukarami, Kabupaten Solok," jelasnya.
Dia menambahkan, dari pengakuan korban nekad menjadi PSK karena kebutuhan ekonomi dan baru satu tahun melakoni pekerjaan tersebut. "Yang jelas mereka korban, dan akan kita lakukan pembinaan melalui panti tersebut," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku melihat korban bermain bersama temannya. Kemudian mendekat dengan modus bertanya alamat. Saat itu korban dibawa pergi.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaModus pelaku menyandera karena Ingin meminta uang tebusan Rp4 juta untuk membeli narkoba.
Baca SelengkapnyaKorban diculik dari kediaman orangtuanya di daerah Jakarta Timur pada Minggu (27/10).
Baca SelengkapnyaBocah perempuan tersebut bahkan sempat dikalungi pisau di leher oleh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaYakni terjadi di Pos Polisi di persimpangan lampu merah mal The Park Pejaten, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaPenyergapan kurir narkoba di Tanjung Jabung Barat, Jambi diwarnai insiden tak diinginkan. Seorang ibu hamil terluka akibat diterjang peluru petugas.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaBerkas perkara ini pun telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Pariaman.
Baca SelengkapnyaAnggota polisi, Brigpol BR ditangkap Propam Polres Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan karena menganiaya seorang petani saat razia ilegal.
Baca Selengkapnya