Mudik Naik Sampan ke Banyuwangi, Warga Jembrana Hilang di Laut
Merdeka.com - Satu keluarga asal Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali, menggunakan sampan untuk mudik ke Banyuwangi , Jawa Timur. Malang tak dapat ditolak, seorang di antaranya jatuh ke laut dan dinyatakan hilang.
"Kejadiannya, pagi. Warga di sini masih melakukan pencarian," kata Perbekel/Kepala Desa Pengambengan Kamaruzaman di lokasi, Kamis (28/4).
Ia mengatakan penumpang sampan berbahan fiber itu yakni Hermanto (41), istrinya Erna Aprilia (34) bersama dua orang anak dan satu keponakan mereka.
-
Siapa yang mudik? Tahun ini, diprediksi 123 juta orang akan melakukan perjalanan mudik.
-
Apa yang terjadi pada keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Kenapa orang mudik? Momentum Lebaran dipandang baik untuk merajut silaturrahim dengan sanak saudara membuat tradisi mudik awet hingga kini.
-
Kapan keluarga di Malang ditemukan tewas? 'Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi,' jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Siapa saja yang tewas di keluarga Malang? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
Korban Terpental ke Laut
Hermanto mengemudikan perahu kecil itu menuju ke Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. "Menurut keterangan saksi, Hermanto terpental ke laut dan hilang. Saat kejadian, jaraknya belum jauh dari pantai sini," kata Kamaruzaman.
Ia mengaku tidak tahu persis penyebab Hermanto terpental. Berdasarkan informasi awal menyebutkan yang bersangkutan terkena besi yang berfungsi untuk menghidupkan mesin.
"Kemungkinan sesaat setelah sampan jalan, mesin mati. Saat menghidupkan lagi, ia kena besi yang biasa dipakai untuk menghidupkan mesin," katanya seperti dilansir Antara.
Nelayan Bantu Pencarian
Saat Hermanto jatuh ke laut, istrinya tidak berdaya menolong. Pria itu itu kemudian hilang ditelan arus dan ombak.
Kamaruzaman berharap petugas terkait segera melakukan pencarian. Mereka akan dibantu warga nelayan.
Nelayan di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara memang sudah sering pergi ke Muncar dengan menggunakan perahu maupun sampan, karena jarak yang tidak terlalu jauh.
Nelayan dari Pengambengan sudah lazim mencari ikan sampai di Muncar, demikian juga sebaliknya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu dari tiga korban meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaSatu korban terseret ombak di kawasan Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Kabupaten Malang, ditemukan selamat, sedangkan empat lainnya masih hilang.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaRombongan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menggelar tour bersama 29 orang mahasiswa.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui keberadaan satu WN asal Swiss yang terseret ombak tersebut.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca Selengkapnya