Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Munas dan Konbes PBNU di Kota Banjar Dituding Beraroma Politis

Munas dan Konbes PBNU di Kota Banjar Dituding Beraroma Politis Jokowi hadiri harlah 93 NU. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konfrensi Besar (Konbes) di Pesantren Huda al Azhar Citangkolo Kujangsari, Kota Banjar, Jawa Barat, 28 Febuari 2019.

Menurut Dewan Penasehat PB Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyah (PPKN), Choirul Anam, gawe besar yang digelar PBNU itu tercium aroma politis. Hal ini diketahui setelah pihaknya membaca beberapa materi kegiatan, yang tidak membahas masalah organisasi dan keagamaan.

Padahal, kata Cak Anam –sapaan Choirul Anam— ada banyak persoalan yang harus dibahas di Munas Alim Ulama dan Konbes NU tersebut. Misalnya, kasus pergantian Rais Aam PBNU dari KH Ma'ruf Amin ke KH Miftachul Ahyar, karena maju Cawapres mendampingi Capres Joko Widodo (Jokowi).

"(Rais Aam PBNU) sekarang kosong setelah ditinggal 'melompat' Kiai Ma'ruf (jadi Cawapres)," kata Cak Anam di sela bedah buku berjudul: NU Jadi Tumbal Politik Kekuasaan, yang digelar di Gedung Astranawa, Jalan Gayungsari, Surabaya, Selasa (26/2).

"Jadi ini harus dibahas di Munas, mengganti atau mengangkat Rais Aam yang baru. Harus ada. Kalau enggak bahaya! Kan kosong. Orang mengatakan: Lho kan Kiai Mifta (Miftachul Ahyar) jadi pejabat Rais Aam?" sambungnya.

Menurut Cak Anam, pergantian dari Kiai Ma'ruf ke Kiai Mifta itu menyalahi Pasal 48 ayat (1) AD/ART NU Bab XV, yang menyebut bahwa apabila Rais Aam berhalangan tetap, maka wakil Rais Aam menjadi penggantinya.

"Maknanya berhalangan tetap atau tafsir berhalangan tetap, itu wafat, meninggal. Lha Kiai Ma'ruf ini kan sehat, malah ditukar tempat di Mustasyar. Itu ndak ada aturan, ndak boleh, itu namanya akal-akalan," tegasnya.

"Itu termasuk PBNU melakukan pelanggaran berat terhadap aturan ADART, bahwa tukar tempat wakil Rais Aam menjadi Rais Aam, Rais Aamnya menjadi Mustaysar itu akal-akalan, ndak ada, ndak ada aturan," sambungnya.

Lalu Cak Anam menyontohkan saat Rais Aam KH Bisri Syansuri wafat pada 1980 dan digantikan KH Aly Ma'shum melalui Munas Alim Ulama Kaliurang, dan wafatya Rais Aam KH MA Sahal Mahfudh di 2013, digantikan KH Mustofa Bisri (Gus Mus). "Itu kalau Rais Aam berhalangan tetap, berhalangan tetap itu wafat, meninggal."

Terburuk dalam Sejarah NU

Persoalan lain yang juga harus dibahas di Munas dan Konbes NU, yaitu masalah Muktamar Jombang, yang menurut Cak Anam, merupakan Muktamar terburuk dalam sejarah NU.

Dia menjelaskan, Munas dan Konbes NU merupakan forum permusyawaratan tertinggi setelah Muktamar berdasarkan Pasal 74 dan 75 AD/ART NU Bab XX. "Artinya, putusan Munas maupun Konbes berkekuatan mengikat bagi seluruh level kepengurusan NU formal struktural," jelasnya.

Masih menurut Cak Anam, Munas itu membicarakan masalah keagamaan yang menyangkut kehidupan umat dan bangsa. "Sementara Konbesnya itu membicarakan masalah Muktamar, termasuk Muktamar Jombang, Muktamar terburuk dalam sejarah NU," tegasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejumlah Kiai NU Dorong Muktamar Luar Biasa PBNU, Ini Alasannya
Sejumlah Kiai NU Dorong Muktamar Luar Biasa PBNU, Ini Alasannya

Mubes Alim Ulama NU menyerukan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama sebagai sarana koreksi langkah PBNU hasil Muktamar Lampung.

Baca Selengkapnya
Jelang Pra Muktamar Luar Biasa di Surabaya, Panitia MLB NU Serap Aspirasi Kader soal Kondisi PBNU
Jelang Pra Muktamar Luar Biasa di Surabaya, Panitia MLB NU Serap Aspirasi Kader soal Kondisi PBNU

Panitia Pra MLB menggelar focus group discussion jelang Pra Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU).

Baca Selengkapnya
Ketua PBNU Tahu Dalang Muktamar Luar Biasa NU: Mereka Gerombolan Pengangguran
Ketua PBNU Tahu Dalang Muktamar Luar Biasa NU: Mereka Gerombolan Pengangguran

Ketua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang

Baca Selengkapnya
Waketum PKB: NU Dijadikan Alat Politik oleh Dua Orang
Waketum PKB: NU Dijadikan Alat Politik oleh Dua Orang

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid heran dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang kini menjadi berpolitik.

Baca Selengkapnya
PBNU Respons Serius Muktamar Luar Biasa, Kumpulkan Semua Pengurus PWNU untuk Tolak
PBNU Respons Serius Muktamar Luar Biasa, Kumpulkan Semua Pengurus PWNU untuk Tolak

Gus Yahya menegaskan rakor membahas penolakan terhadap MLB PBNU.

Baca Selengkapnya
Pengamat Ingatkan PBNU Fokus Mengurus Umat, Bukan Berpolitik
Pengamat Ingatkan PBNU Fokus Mengurus Umat, Bukan Berpolitik

PKB sukses menjadi partai besar seperti sekarang karena hasil dari pengelolaan yang baik.

Baca Selengkapnya
PKB Nilai PBNU Lebih Banyak Menyimpang dari Khittah NU
PKB Nilai PBNU Lebih Banyak Menyimpang dari Khittah NU

PBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.

Baca Selengkapnya
Akar Masalah PKB Versus PBNU
Akar Masalah PKB Versus PBNU

Lukman hadir membawa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PKB yang lama maupun hasil dari Muktamar Bali yang diselenggarakan pada 2019.

Baca Selengkapnya
Muktamar Luar Biasa NU jadi Refleksi Kritis Kader dan Kiai NU Jaga Marwah Organisasi
Muktamar Luar Biasa NU jadi Refleksi Kritis Kader dan Kiai NU Jaga Marwah Organisasi

Ayat (1) Muktamar Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila Rais ’Aam dan/atau

Baca Selengkapnya
34 Kiai PBNU Konsolidasi di Surabaya, Gelar Pertemuan Tertutup untuk Benahi PKB
34 Kiai PBNU Konsolidasi di Surabaya, Gelar Pertemuan Tertutup untuk Benahi PKB

Pertemuan turut dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Baca Selengkapnya
Tim Pansus PBNU dan Kiai Kumpul di Jombang, Sepakati Perbaikan PKB
Tim Pansus PBNU dan Kiai Kumpul di Jombang, Sepakati Perbaikan PKB

Dalam pertemuan ini disepakati sebuah pernyataan sikap, terutama terkait hubungan PBNU dengan PKB.

Baca Selengkapnya
Wapres Heran Konflik PKB dan PBNU: Kalau 'Korslet' Agak Aneh, Tugasnya Beda
Wapres Heran Konflik PKB dan PBNU: Kalau 'Korslet' Agak Aneh, Tugasnya Beda

Wapres meminta PKB dan PBNU seharusnya tidak berkonflik karena telah memiliki tugas yang berbeda.

Baca Selengkapnya