Nakes Minta Pemerintah Tegas Soal Penggunaan Obat-obatan Covid-19 oleh Masyarakat
Merdeka.com - Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo dr Joni Wahyuhadi meminta ketegasan pemerintah terkait penggunaan obat-obatan Covid-19 di masyarakat. Sebab ada dampak yang sangat besar pada penanganan di rumah sakit.
"Treatment Covid ini perlu ketegasan. Karena isu di luar sangat mempengaruhi kawan-kawan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan," ujar dia dalam Penyampaian Rekomendasi Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jumat (30/7).
"Pemakaian obat-obat yang belum masuk dalam standar maupun yang di dalam standar yang masih clinical trial, itu masyarakat sudah tahu. Sehingga pemakaian obat-obat tertentu harus dengan indikasi ketat," lanjut dia.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana penyalahgunaan obat bisa membahayakan? Penyalahgunaan obat dapat berdampak serius pada kesehatan dan kehidupan seseorang.
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
-
Mengapa orang menyalahgunakan obat? Hal ini menyebabkan obat digunakan bukan sebagai sarana kesehatan namun untuk pencarian sensasi, rekreasi, atau untuk menghindari masalah emosional.
-
Kenapa pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Mereka memanfaatkan kondisi pelajar yang masih labil dengan iming-iming bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi obat ini,' jelasnya.
Berbagai informasi seputar obat-obatan maupun perawatan Covid-19, lanjut dia, mempengaruhi masyarakat ketika datang ke rumah sakti. "Begitu ada keluarga yang masuk rumah sakit sudah ingin mendapatkan obat-obat seperti itu. Bahkan mendesak rumah sakit melakukan perawatan yang belum merupakan standar atau perawatan yang perlu penanganan khusus," ungkap dia.
Dia menegaskan, pemakaian obat-obatan Covid-19 harus dilakukan dengan hati-hati. Pihak rumah sakit pun tidak sembarangan memberi obat kepada pasien. "Pemakaian antivirus kami juga hati-hati betul. Dari hasil evaluasi kami hampir semua antivirus hepatotoksik, nefrotoksik," jelas dia.
"Pemakaian obat-obat itu di luar rumah sakit menyebabkan pasien-pasien yang hadir di UGD sudah dalam kondisi nefrotoksik, hepatotoksik bahkan tidak jarang datang di UGD sudah resisten karena sudah memakai antibiotik-antibiotik yang seharusnya dipakai di rumah sakit," imbuh dia.
Karena itulah, pemerintah diharapkan bersikap tegas terkait penggunaan obat-obatan oleh masyarakat. "Ini saya kira perlu ketegasan dari kita semua bagaimana perawatan Covid ini proper," tandas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaAda faktor yang belum terselesaikan hingga WNI sering berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.
Baca SelengkapnyaPermasalahan resistensi mikroba akibat konsumsi antibiotik diperkirakan bisa diatasi dengan pengaturan penjualan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan alasan pemerintah membangun rumah sakit (RS) dengan fasilitas seperti hotel bintang lima di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berharap Indonesia tidak lagi kekurangan tenaga dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaTaruna menyebut, harga obat yang beredar di RI 400 persen lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaDampak resistensi antimikroba akibat konsumsi antibiotik berlebihan masih belum disadari banyak orang.
Baca Selengkapnya