Ngaku jadi polisi, dua pria ini rampok motor dan aniaya korban
Merdeka.com - Dua pria mengaku-ngaku polisi, merampok sepeda motor BK 4223 AI milik Rianto Sihotang (24) warga Jalan Meteorologi, Deli Serdang, Sumatera Utara. Sang korban yang juga dianiaya juga telah melapor ke polisi.
"Kita akan mengejar pria perampok yang mengaku anggota polisi itu," kata Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (23/8).
Korban perampokan bernama Rianto (24) menceritakan, saat itu dirinya menaiki sepeda motor di Jalan William Iskandar untuk menjemput orangtuanya di Stasiun Angkutan Bus di Jalan Letda Sudjono Percut Sei Tuan. Orangtuanya baru saja tiba dari Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) untuk menghadiri pesta keluarga.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
Saat melewati Jalan Bhayangkara, dan dua orang pelaku mengendarai sepeda motor mengaku-ngaku polisi mendekati Rianto dan mengatakan mengapa kencang-kencang sekali naik motor.
"Ayo kamu, ikut saya ke pos polisi," ucap pelaku ditirukan korban Rianto.
Kemudian, korban dibawa ke arah Bhayangkara Medan Tembung dan setelah sampai di Gedung Serba Guna Jalan Pancing, ditodong pisau, serta dianiaya hingga hidungnya mengeluarkan darah.
Bahkan, warga yang melihat peristiwa itu, tidak ada yang berani menolong korban, karena mereka takut dan mengira kedua pelaku itu memang anggota polisi.
Salah seorang warga, Manto (45) mengatakan, saat korban dianiaya pelalu tidak berteriak minta tolong.
"Saya juga menganggap kedua pelaku itu adalah anggota polisi, dan tidak berani menolong korban," ucap Manto. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Si maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaKondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaWarga kemudian meluapkan emosi dengan melempari dan memukul pelaku dengan kayu dan balok.
Baca SelengkapnyaDua pencuri itu tewas dikeroyok massa saat hendak membawa kabur satu unit sepeda motor yang terparkir Jalan Pedongkelan, Kapuk Cengkareng Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca SelengkapnyaBeruntung, polisi segera datang ke lokasi dan meredam amarah warga. Usai diamankan, kedua pelaku dibawa ke Mapolsek Kota untuk diinterogasi.
Baca SelengkapnyaDua maling sepeda motor di Talang Betutu, Palembang, harus membayar mahal perbuatan mereka. Mereka diamuk massa, bahkan seorang di antaranya tewas.
Baca SelengkapnyaPembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca SelengkapnyaWarga Radio Dalam bekerjasama untuk menangkap pencuri motor yang sedang beraksi
Baca SelengkapnyaPolisi mengatakan, pihaknya telah menyelidiki dua pria yang melakukan aksi premanisme.
Baca Selengkapnya