Ngaku wartawan & tanya proyek, pria di Depok diduga dianiaya polisi
Merdeka.com - Julie Effendi alias Iik, pria mengaku sebagai wartawan lokal di Depok diduga mendapat penganiayaan dari anggota kepolisian. Itu setelah dia mendatangi lokasi ledakan diduga berasal dari kabel di depan Mal Detos, Jalan Margonda Raya, Depok.
Diduga Iik mendatangi lokasi untuk menemui kontraktor pengerjaan drainase di lokasi kejadian guna menanyakan proyek tersebut. Namun, pria itu berdalih bahwa kedatangannya untuk menanyakan apakah proyek itu mendapat beking kepolisian.
"Saya enggak percaya dengan info itu, makanya saya ke lokasi proyek untuk mengonfirmasi kebenarannya," kata Iik.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang diminta seorang polisi kepada Prabowo? Anggota Polisi tersebut ternyata hanya minta waktu untuk berfoto bersama sang Menhan.
Usai menanyakan itu, dia mengaku didatangi dan dianiaya tiga anggota polisi. Kejadian itu kemudian melaporkan ke Polresta Depok.
Sementara itu, Kapolresta Depok Kombes Harry Kurniawan membantah bahwa pihaknya menjaga proyek itu. Sebab, Polresta Depok hanya membantu kelancaran pembangunan yang ada di Depok.
"Tidak benar itu kalau kami disebut membekingi kontraktor," kata Harry, Jumat (30/9).
Hal itu sesuai rapat koordinasi antara Dinas Bina Marga dan Sumberdaya Air (Dinas Bimasda) dan pengembang. "Sebagai pengayom masyarakat, jika pemerintah dalam hal ini Dinas Bimasda meminta bantuan Polisi pengamanan untuk kelancaran proyek, ya kita berikan," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said Didu dijadwalkan diperiksa pada Selasa (19/11) besok.
Baca SelengkapnyaSaid dilaporkan oleh Ketua Apdesi Kabupaten Tangerang, Maskota.Saat datangi kantor polisi, Said ditemani puluhan masyarakat Pantai Utara (Pantura) Tangerang.
Baca SelengkapnyaAmnesty International Indonesia (AII) meminta Polresta Tangerang tidak memproses laporan terhadap Said Didu.
Baca SelengkapnyaPembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami laporan tersebut untuk memastikan adakah unsur tindak pidana atau tidak.
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca SelengkapnyaSempat terjadi perdebatan antara Aiman dengan penyidik pada Jumat 26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca SelengkapnyaDede mengaku disuruh mengikuti skenario oleh Iptu Rudiana
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Said Didu dimulai sejak pukul 13.00 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaSaat ini penyidik telah menindaklanjuti rekomendasi hasil gelar perkara yang dimaksud.
Baca Selengkapnya