Nindy Ayunda: Saya Menghormati dan Tidak Menyalahkan TNI AD
Merdeka.com - Penyanyi Nindy Ayunda mengaku tidak menyalahkan apalagi menyerang institusi TNI AD. Buntut, pernyataannya yang menyebut menerima intimidasi dari beberapa personel TNI AD.
"Kami tidak menyerang apalagi menyalahkan institusi dan saya menghormati TNI AD," kata Nindy dalam keterangannya, Kamis (13/4) malam.
Ia menjelaskan insiden intimidasi yang dimaksud adalah saat bepergian ke Sumatera Selatan, Sabtu (1/4) lalu.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
"Sekali lagi, kami jelaskan bahwa kedatangan saya ke LPSK adalah terkait intimidasi yang dilakukan oleh oknum TNI AD berinisial HS dan kawan-kawan karena kepergian saya ke Palembang," kata kekasih Dito Mahendra tersebut.
Ternyata, kata Nindy, aksi teror di Palembang juga terjadi hingga kembali ke Jakarta. Ia mengaku mendapatkan intimidasi diikuti begitu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, hingga ke kediamannya daerah Jakarta Selatan.
"Untuk kronologis kejadian di Palembang akan saya sampaikan segera," ucapnya.
Nindy menyampaikan pasca pengepungan tersebut pada hari Sabtu, 8 April 2023 ada anggota yang dikirim oleh TNI AD dan diterima serta disambut dengan baik di rumahnya.
"Anggota tersebut menyampaikan datang atas perintah komandan Pusintelad untuk bersilaturahmi, menyampaikan maaf atas kejadian tanggal 1-2 April, dan menyatakan akan membantu, dan menjaga saya serta keluarga," jelas dia.
Penjelasan TNI AD
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menegaskan, tidak ada teror, intimidasi, atau ancaman dari TNI kepada penyanyi Nindy Ayunda.
"Tidak ada teror, intimidasi, atau ancaman dari TNI kepada Nindy Ayunda," ucap Hamim dikutip dari Antara, Jumat (7/4).
Hamim menjelaskan, anggota TNI AD mendatangi alamat-alamat yang diduga didiami oleh Dito Mahendra. Hal tersebut dilakukan untuk menyelidiki informasi terkait dokumen senjata api ilegal yang diklaim oleh Dito sebagai senjata dari Diponegoro Shooting Club.
Saat penyelidikan, ditemukan juga salah satu kendaraan di alamat tersebut menggunakan plat nomor dinas Kodam Jaya, sehingga diselidiki lebih lanjut.
"Jadi, keberadaan anggota TNI AD di kediaman Nindy Ayunda adalah bagian dari tugas untuk menyelidiki informasi terkait dugaan kepemilikan senjata api ilegal oleh Dito Mahendra dan pelat nomor dinas militer yang terpasang di salah satu kendaraan yang berada di alamat tersebut," ujarnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaKesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran TNI tidak ditemukan hubungan antara perwira tinggi TNI AD dengan Y.
Baca SelengkapnyaDudung kemudian mempertanyakan Megawati, yang tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara atau BIN.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjamin bakal menindak tegas anggota TNI bila terbukti membobol minimarket di Cilodong, Depok.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaPanglima menegaskan, tindakan prajurit TNI di Polrestabes Medan itu tidak mewakili institusi.
Baca Selengkapnya20 Prajurit TNI tersangka tersebut masuk dalam kategori pangkat tamtama sampai bintara.
Baca Selengkapnya