P2G Terima Laporan Soal Tautan Situs Porno dalam Buku Sosiologi SMA di Jabar
![P2G Terima Laporan Soal Tautan Situs Porno dalam Buku Sosiologi SMA di Jabar](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2021/02/11/1273610/540x270/p2g-terima-laporan-soal-tautan-situs-porno-dalam-buku-sosiologi-sma-di-jabar.jpg)
Merdeka.com - Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) menerima laporan dari guru di daerah Jawa Barat mengenai adanya tautan situs porno di dalam Buku Pelajaran Sosiologi SMA Kelas XII.
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan bahwa tautan situs yang bermuatan pornografi ditemukan dalam materi di buku sosiologi yang membahas tentang pemberdayaan masyarakat Kampung Naga di Jawa Barat.
"Sampai pernyataan resmi ini dibuat, P2G masih menemukan bahwa situs yang ditautkan di dalam buku resmi siswa tersebut masih ada berisikan konten porno," kata Satriwan.
Ia mengatakan bahwa P2G khawatir siswa akan membuka tautan situs yang memuat konten porno jika buku pelajaran sosiologi itu masih digunakan. "Itu sangat berbahaya bagi pendidikan dan moral anak bangsa," katanya.
P2G menduga buku pelajaran yang memuat tautan situs porno tersebut tidak hanya tersebar dan digunakan di wilayah Jawa Barat saja, tapi kemungkinan juga digunakan di daerah lain karena buku itu dijual bebas.
"Peristiwa seperti ini sebenarnya sudah beberapa kali terjadi, yaitu fakta bahwa dalam buku pelajaran siswa/guru terdapat konten yang tidak mendidik sama sekali bahkan merusak pendidikan anak bangsa," kata Satriwan.
P2G meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk menarik buku Sosiologi Kelas XII yang sudah beredar dan digunakan sebagai pendukung pembelajaran siswa.
"Jika sulit dilakukan, P2G meminta Mas Menteri berkoordinasi dengan Kemenkominfo agar segera memblokir situs tersebut. Sebab, hingga rilis pernyataan resmi ini dibuat, situs tersebut masih eksis dan belum diblokir," kata Satriwan.
P2G menyatakan bahwa semestinya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berhati-hati dalam membuat buku pelajaran sekolah dan lebih ketat mengawasi konten buku yang digunakan oleh siswa dan guru.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menurut P2G, bisa berkoordinasi dan berkomunikasi intensif dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota/Kabupaten untuk mengawasi dan memantau penggunaan buku-buku pelajaran sekolah.
Dia mengatakan bahwa sebenarnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah menyediakan e-book berisi materi pelajaran.
"Tapi kami menilai penggunaan buku/e-book pelajaran sekolah yang dicetak resmi oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud belum optimal. Kemendikbud terkesan setengah hati mengoptimalkan peran Puskurbuk," katanya.
Guna mencegah penggunaan buku pelajaran yang memuat konten negatif, P2G juga meminta para guru dan kepala sekolah lebih selektif dalam memutuskan penggunaan buku-buku pelajaran siswa di sekolah.
Para orang tua, menurut Satriwan, juga harus peduli dan selektif dalam membeli buku pelajaran untuk anaknya serta mengecek isi buku yang digunakan anak untuk belajar.
Satriwan juga mengemukakan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim belum merespons temuan P2G tentang tautan situs pornografi di dalam buku pelajaran sekolah.
"Berbeda perlakuannya dengan kasus jilbab di Padang yang responsnya sangat sigap. Padahal konten pornografi seperti di buku pelajaran jelas-jelas akan merusak pendidikan dan moral anak bangsa," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Acara Guru Besar ITB Kritik Pemerintah Disusupi Video Porno dari Peserta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/5/1707149018393-j2o8q.jpeg)
Kegiatan itu pun bisa diikuti secara daring melalui tautan yang sudah disiapkan.
Baca Selengkapnya![Terungkap, Detik-Detik Argiyan Arbirama Perkosa Mahasiswi di Depok Berujung Tewas](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/1/23/1706002445236-k7f97.jpeg)
Berdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca Selengkapnya![Video Porno Pelajar SMA Tulungagung Tersebar, Polisi Menduga Penyebarnya Mantan Korban](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/1/24/1706113098856-738no.jpeg)
Kanit PPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah, mengatakan, ada dua berkas konten video porno yang saat ini mereka dalami.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
![Terungkap Alasan Ibu Muda Buat Konten Porno Lecehkan Anak Kandung](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/3/1717408685588-x1hvvk.jpeg)
Awalnya dia disuruh oleh seorang pemilik akun Facebook 'Icha Shakila' untuk untuk berhubungan badan dengan suaminya.
Baca Selengkapnya![Pemerintah Pastikan Platform X Taati Aturan Soal Konten Pornografi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/28/1719577388605-erxgb.jpeg)
Pemerintah kemudian berkomunikasi dengan perwakilan X tingkat Asia Pasifik.
Baca Selengkapnya![UGM Periksa Mahasiswa Diduga Melakukan Pelecehan Seksual, Minta Korban Segera Melapor](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/3/20/1710906694769-qtg6b.jpeg)
Korban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.
Baca Selengkapnya![X Bolehkan Konten Pornografi, Kemenkominfo Kaji Pemblokiran Platform](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/14/1718363292228-owzm6f.jpeg)
Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah mengkaji untuk memblokir media sosial X yang memperbolehkan unggahan konten pornografi di platform itu.
Baca Selengkapnya![AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/4/4/1712212145364-1dotm.jpeg)
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca Selengkapnya![Jelang Sidang Vonis, Terdakwa Penyebaran Video Porno di Makassar Kabur](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/21/1703123539653-8pj6r.jpeg)
Terdakwa dituntut 2 tahun penjara dan denda Rp10 juta oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Makassar.
Baca Selengkapnya