Pelaku penyerangan 7 siswa SD di Sabu pernah melamar jadi guru
Merdeka.com - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan, dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa Irwansyah (32), pelaku penyerangan terhadap tujuh murid Sekolah Dasar Negeri 1 Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), beberapa kali pernah melamar kerja di sejumlah sekolah di wilayah itu. Pelaku melamar untuk menjadi guru.
"Pelaku yang telah meninggal dikeroyok oleh masyarakat Sabu, saat tiba di Sabu pernah melamar menjadi guru di sejumlah sekolah di Sabu, khususnya di SMP dan SMA sebagai guru mata pelajaran IT," kata Kapolda NTT Brigjen Pol E. Widyo Sunaryo seperti dilansir Antara, Kamis (15/12).
Kapolda menjelaskan, pelaku sendiri telah berada di Sabu sejak 17 November 2016, dan diperkirakan sudah tiga pekan berada di Sabu. Pelaku mengontrak sebuah rumah milik warga setempat.
-
Kapan perampokan rumah terjadi? Perampokan berlangsung, Jumat, 5 April 2024 sekitar pukul 08.00 WIB di Dusun Krajan, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana cara pelaku masuk ke rumah? Mereka akan beraksi setelah diberi kode oleh pelaku yang pura-pura bertamu. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak dikunci dan langsung membungkam mulut dan menutup mata RS menggunakan lakban.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
Akibat tidak diterima menjadi guru di sekolah-sekolah yang pernah ia lamar, pelaku kemudian berprofesi sebagai pedagang barang.
"Ia tidak diterima di sekolah-sekolah tempat ia melamar, karena memang ia lulusan IT, sedangkan di sejumlah sekolah itu program IT belum ada, sehingga ia pun merubah profesinya sebagai pedagang," ujarnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Kapolres Atambua ini menambahkan, selama berada di Sabu Raijua, pelaku sendiri tidak pernah mau berbaur dengan warga sekitar. Bahkan pernah diajak makan bersama oleh orang yang punya rumah pun pelaku menolak dan tetap ingin menyendiri di dalam kamarnya.
Sementara terkait tujuh teman pelaku yang diberitakan sempat melarikan diri lanjutnya hal itu tidak benar. Ia mengatakan, sebelum kejadian tersebut ketujuh teman dagangnya pelaku tersebut memang sudah beranjak meninggalkan pelabuhan Seba. Namun pascapenyerangan tersebut ketujuh temanya itu kemudian dipanggil kembali.
Tetapi ketika hendak tiba di pelabuhan Seba, melihat banyaknya massa yang berkumpul di pelabuhan Seba, salah seorang dari ketujuh teman pelaku itu langsung melompat ke tengah laut.
"Yang melompat tersebut bernama Mohammad Hatta, hingga saat ini yang bersangkutan belum ditemukan. Diduga ia tewas karena tenggelam dan saat ini tengah dalam pencarian," ucapnya.
Kemudian terkait motif dari perbuatan pelaku penyerangan tersebut, Widyo menambahkan belum mengetahuinya. Namun secepatnya dirinya akan mengumpulkan keterangan dari para saksi yang ada di Sabu Raijua, termasuk juga keluarga dari pelaku yang berada di Jawa Barat.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaSelama tiga tahun, Kiai gadungan ini sudah melakukan aksi bejatnya kepada korban sebanyak tiga kali
Baca SelengkapnyaPolisi mendapatkan laporan telah ada tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang dialami korban siswi SMPN 101, inisial SA
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut rumah pelaku tak jauh dari sekolah yang dirusak.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus 10 tersangka penyalahgunaan narkoba di Jambi. Seorang di antaranya pengedar yang menyembunyikan sabu-sabu di plafon sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca Selengkapnya