Pelayanan puskesmas buruk, warga Senyerang lakukan penyegelan
Merdeka.com - Merasa tidak puas dengan kondisi pelayanan Puskesmas, belasan warga Kelurahan Pengabuan, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, nekat menyegel Puskesmas setempat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Rabu, aksi penyegelan dengan palang kayu dan bangku panjang di pintu utama Puskesmas tersebut lantaran warga yang hendak berobat merasa kesal sebab ketika mau meminta surat rujukan dan urusan penting lainnya Kepala Puskesmas tidak masuk kantor. Kondisi seperti itu sudah cukup lama berjalan "Kami warga yang mau berobat kesal dengan Kepala Puskesmas yang jarang di tempat, bagaimana kalau ada pasien yang dirujuk," kata salah satu warga Senyerang yang kesal dan ikut menyegel Puskesmas seperti dikutip dari Antara, Rabu (21/5).
Padahal, beberapa waktu lalu sempat dilakukan perundingan dengan pihak Dinkes Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) dan menyepakati akan mengganti Kepala Puskesmas tapi kesepakatan itu belum terealisasi.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
"Pernah juga dulu, warga mengusulkan ke Dinkes agar Kepala Puskesmas diganti, karena jarang ngantor," katanya.
Menanggapi penyegelan itu, Kepala Puskesmas Pengabuan Saiful ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa dirinya selama ini tidak masuk kantor karena harus menjalani perawatan setelah mengalami kecelakaan akibat ada tulang yang patah.
"Habis kecelakaan itu, sampai sekarang saya masih berobat di rumah sakit Abdul Manap di Kota Jambi, karena belum sembuh total. Jadi masih berobat jalan sampai sekarang," kata Saipul.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tanjabar Ahmad Putra mengakui adanya gejolak dari masyarakat Senyerang yang melakukan tindakan penyegelan.
"Ya memang ada warga di sana (Senyerang) yang melakukan penyegelan dengan tuntutan minta Kepala Puskesmasnya diganti," katanya.
Menurut dia, pihaknya sudah mengkaji dan sudah ada penetapan dan kemungkinan penggantian tidak lama lagi, mengingat Kepala Puskesmas yang menjabat sekarang sedang sakit.
"Kita tanggapi protes itu, Kepala Puskesmas yang sekarang sedang dalam masa pengobatan usai mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu makanya jadi jarang ke kantor," Ahmad.
Karena itu, dia mengharapkan warga Kecamatan Senyerang dapat bersabar, karena untuk penggantian ada proses dan mekanismenya.
"Kita minta sabar dulu, karena ada mekanismenya dan jangan menyegel Puskesmas agar masyarakat lain bisa berobat lebih tenang," tambahnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Sumenep bikin program seluruh warganya bisa berobat gratis di RSUD setempat hanya dengan KTP. Kenyataannya banyak warga keluhkan pelayanan buruk.
Baca SelengkapnyaPintu gerbang masuk RSUD dr. M. Haulussy Ambon, Maluku, digembok oleh pihak Yohanes Tisera alias Buke selaku pemilik lahan.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaDia tadi sempat bertanya pada petugas mengenai mekanisme berobat pakai KTP. Namun dia juga tidak mendapat jawaban yang jelas.
Baca SelengkapnyaJalan rusak itu terjadi di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor tengah menyelidiki permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaDari 45,64 persen tersebut, sebanyak 4,17 persen atau 190 puskesmas di Indonesia tak memiliki dokter.
Baca SelengkapnyaWarga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca SelengkapnyaWarga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca Selengkapnya