Pelipur Lara Anak-anak Korban Bencana Semeru
Merdeka.com - Wayang lalu lintas Polres Purbalingga, Jawa Tengah, menghibur anak-anak di lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Pementasan wayang ini dilakukan sebagai sarana trauma healing bagi anak-anak saat tim dari Polres Purbalingga menyalurkan bantuan di lokasi pengungsian, Sabtu (11/12).
Wayang lalu lintas dimainkan oleh polisi dari Unit Kamsel Satlantas Polres Purbalingga. Anak-anak tampak senang dan gembira menyaksikan pertunjukan wayang yang diselingi dengan cerita lucu dan permainan berhadiah. Sejenak, pentas wayang menjadi pelipur lara bagi anak-anak.
"Selain menghibur melalui wayang lalu lintas juga memberikan trauma healing kepada anak-anak," kata Kasat Samapta Polres Purbalingga, AKP Amirul Mukminin Suryoprobo.
-
Siapa yang mementaskan wayang di Gunung Wayang? Konon di masa silam, lokasi ini kerap dijadikan sebagai tempat pementasan wayang golek. Tokoh yang mementaskannya adalah seorang dalang bernama Mbah Dalem Dharmawayang dan sinden Nyimas Kencering.
-
Apa yang diajarkan kepada anak di sekolah wayang? Di dalam pewayangan ada banya nilai-nilai yang adiluhung tentang sebuah kehidupan. Di dalamnya ada pelajaran bagaimana harus saling menghormati, bela negara, dan membentuk sebuah karakter.
-
Kenapa warga Pucung menggelar wayang di tradisi Majemukan? Tradisi Majemukan sendiri biasanya digelar setiap habis panen padi.
-
Atraksi apa yang ditampilkan? Personel grup sirkus asal Rusia, The Nikolaevs melakukan atraksi akrobatik Flying Trapeze di Atrium Utama Mal Pondok Indah 2, Jakarta, Minggu (30/6/2024).
-
Di mana TPS bertema wayang? Keunikan pertama perayaan hari pemilihan umum terjadi di TPS 005, RW 02, Kelurahan Garuda. Di sana, TPS-nya didesain unik yakni bertemakan wayang. Terlihat para petugas yang terlihat gagah karena memakai kostum tokoh pewayangan, Pandawa Lima. Sosok menyerupai Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa dengan sigap memfasilitasi warga yang hendak memilih calon pemimpin negara lima tahun ke depan.
-
Siapa yang biasanya memainkan wayang? Umumnya, orang yang memainkannya dikenal dengan sebutan dalang.
Dalam pertunjukan wayang lalu lintas, diberikan juga motivasi dan pendampingan psikologi oleh konselor dari Polres Purbalingga. Diharapkan anak-anak mampu menghilangkan ketakutan akan bencana gunung meletus yang pernah dialami.
"Wayang lalu lintas dari Polres Purbalingga ini tampil menghibur di dua tempat pengungsian yang menampung anak-anak," ucapnya.
Sementara itu, Koko salah satu tim dari Kementerian Sosial Republik Indonesia yang ada di lokasi pengungsian mengapresiasi kehadiran wayang lalu lintas dari Polres Purbalingga.
Menurutnya, tampilnya wayang lalu lintas bisa menghibur anak-anak di lokasi pengungsian dan memberikan edukasi.
"Kami mengucapkan terima kasih dengan kehadiran kakak-kakak polisi dari Polres Purbalingga yang turut memberikan edukasi dan menghibur anak-anak melalui wayang lalu lintas di lokasi pengungsian," ucapnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begitu seru, tak ayal jika tingkah lakunya berhasil menghibur netizen di jagat media sosial.
Baca SelengkapnyaSuami Anggraini Wulansari ini menggunakan wayang sebagai sarana sosialisasi Bhabinkamtibmas.
Baca SelengkapnyaAktivitas-aktivitas tersebut dirancang untuk mengembalikan keceriaan anak-anak, mengurangi rasa takut, dan membangun kembali semangat mereka.
Baca SelengkapnyaPolisi berkuda selain ditugaskan untuk pengamanan simpatik juga untuk menghibur warga dan anak-anak saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor.
Baca Selengkapnya"Bagi anak-anak, perhatian ini membawa keceriaan di tengah suasana pengungsian, dan bagi orang tua."
Baca SelengkapnyaSore hari di akhir Bulan Juli menjadi waktu yang cocok untuk bermain layang-layang.
Baca SelengkapnyaLatihan menari melibatkan gerak fisik dengan alunan musik dapat meningkatkan kecerdasan dan kesehatan serta melestarikan budaya bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemberian hiburan ini dilakukan BPBD DKI untuk mengobati trauma anak-anak yang menjadi korban kebakaran di Manggarai.
Baca SelengkapnyaDulu gambar toong sempat viral di masanya, anak-anak yang ingin menonton diharuskan membayar sebesar Rp5 sampai Rp10 rupiah
Baca SelengkapnyaMereka mengangkat cerita tentang hal-hal yang bisa menciptakan rasa aman dan nyaman di lingkungan warga.
Baca SelengkapnyaDi sana anak-anak tak hanya diajar untuk menjadi dalang, tapi yang paling penting adalah ia diajari untuk mendalami karakter wayang
Baca SelengkapnyaVideo lucu merekam momen seorang polisi jatuh di semak-semak di tengah hutan.
Baca Selengkapnya