Pembunuhan Wanita ASN Kemen PUPR Dilatarbelakangi Utang Jual Beli Mobil
Merdeka.com - Motif pembunuhan aparatur sipil negara (ASN) pada Kementerian PU Balai Besar Palembang, Apriyanita (50), terungkap setelah pelakunya, Yudi ditangkap polisi. Pembunuhan itu dilatarbelakangi utang jual beli mobil.
Yudi menjadi pelaku pertama yang diamankan polisi. Diduga ada dua pelaku lagi yang turut terlibat, baik berperan sebagai eksekutor maupun pengubur jasad korban.
Kepada wartawan, Yudi mengaku nekat menghabisi korban karena tak mampu membayar uang sebesar Rp95 juta kepada korban. Apalagi, korban selalu menagih utang itu yang membuatnya terpojok.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Saya kesal karena masalah utang, saya punya utang sisa Rp95 Juta sama dia," ungkap Yudi di Mapolda Sumsel, Jumat (25/10).
Utang tersebut adalah jual beli mobil di pelelangan. Korban menyerahkan uang sebanyak Rp145 juta kepada pelaku dengan harapan dapat mobil yang layak dijual dengan harga tinggi.
Ternyata, mobil yang diinginkan sudah terjual. Korban pun meminta kembali uang tersebut. Pelaku baru mengembalikan Rp50 juta dan sisanya diminta secara bertahap.
"Sebelum ketemu saya diminta bayar Rp35 juta dulu, sisanya nanti. Tapi saya lagi tidak ada duit, belum bisa bayar," ujarnya.
Dalam situasi kebingungan, pelaku meminta pendapat kepada pamannya yang bekerja sebagai penggali kubur berinisial NP. NP justru menyuruh pelaku membunuh korban agar masalahnya selesai.
"Saya malah disuruh membunuhnya. Saya tidak berani, paman saya bilang serahkan saja sama dia, saya ngikut saja," kata dia.
Setelah merancang strategi, pelaku menjemput korban di suatu tempat menggunakan mobil, Rabu (9/10). Kemudian, ikut juga NP dan seorang pelaku lagi di dalam mobil itu.
"Di dalam mobil itu kami eksekusi, paman saya dan temannya menjerat lehernya, kira-kira sepuluh menit. Saya pegang tangannya sudah lemas, terus kami bawa ke TPU Kandang Kawat, di situ dikubur," ujarnya.
"Tapi saya tidak ikut mengubur dan mengecornya, saya di mobil saja," sambungnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT diamankan di tempat pelariannya di Empat Lawang, Sumatera Selatan. S
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, para tersangka masih belum mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai koperasi berinisial AN (25) dibunuh saat menagih pinjaman kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaYosep merupakan otak pembunuhan terhadap istri dan anak kandungnya tersebut.
Baca SelengkapnyaVonis terhadap Yosep dijatuhkan majelis hakim yang diketuai Ardhi Wijayanto di Pengadilan Negeri Subang, Kamis (25/7).
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaDanu dan Yosef, juga terdapat Mimin, istri kedua Yosep, bersama dua anaknya yakni, Arighi dan Abi
Baca SelengkapnyaBerkat pengakuan Danu yang juga ditetakan tersangka, tabir pembunuhan ibu dan anak di Subang jadi terang.
Baca SelengkapnyaDalam pembunuhan, tersangka mengajak adik iparnya, KL, dan temannya P.
Baca SelengkapnyaDua tersangka ditangkap terkait kasus pembunuhan Wanita yang disimpan dalam koper.
Baca SelengkapnyaTiga pelaku diringkus polisi. Sedangkan tiga lainnya masih buron
Baca Selengkapnya