Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah diminta jangan pukul rata menyusun anggaran

Pemerintah diminta jangan pukul rata menyusun anggaran Mukhamad Misbakhun. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Terminologi 'penghematan anggaran' pada Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada Rancangan APBN Perubahan (RAPBNP) 2016 menjadi sorotan.

Penghematan dinilai tak perlu dilakukan seandainya sejak awal program disusun lebih baik dan disesuaikan dengan serapan anggaran tahun sebelumnya.

Anggota Komisi II DPR M Misbakhun menjelaskan, pemotongan anggaran yang saat ini sedang dilakukan semua kementerian atas dasar Inpres Nomor 4/2016, sebenarnya tak terlalu mengena.

Orang lain juga bertanya?

Dia mencontohkan realisasi anggaran Kementerian ATR pada 2015 yang hanya mencapai 79 persen dari pagu anggaran Rp 6,344 triliun.

Artinya, yang terpakai dari anggaran 2015 hanyalah Rp 5,72 triliun.

Di APBN 2016, Kementerian ATR meminta anggaran Rp 6,3 triliun, dan kini hendak dipotong jadi Rp 6,023 triliun di RAPBNP 2016.

Hal yang sama terjadi di Kementerian Sekretariat Negara, di mana realisasi anggarannya pada APBN 2015 hanyalah Rp 1,9 triliun. Sementara pada APBN 2016, kementerian yang dipimpin Pratikno itu meminta anggaran Rp 2,31 triliun dan dalam RAPBN-Perubahan 2016 hendak dipotong jadi Rp 2,04 triliun.

"Jadi kesannya, anggaran 2016 itu disusun dengan pukul rata, asal naik saja dari anggaran tahun sebelumnya. Padahal kalau melihat realisasi tahun sebelumnya saja tak perlu ada kenaikan," tegas Misbakhun di Jakarta, Kamis (9/6).

"Saya lihat itu trennya, yang penting anggaran disusun naik dulu. Realisasi seperti apa? Itu belakangan," ujarnya.

Politikus Golkar itu menyebut hal tersebut menjadi bukti penyusunan program untuk setiap tahun tak benar-benar dilaksanakan atas kondisi di lapangan dan kinerja tahun sebelumnya. Sementara di sisi lain, katanya, DPR menerima banyak keluhan masyarakat tentang kinerja Kementerian ATR.

Menurut Misbakhun, janji Menteri ATR Ferry M Baldan bahwa akan ada pembebasan layanan pengurusan sertifikat untuk masyarakat tidaklah cukup.

"Karena Ramadan hanya sebulan dalam setahun. Yang kita butuhkan itu penyeragaman pelayanan yang mudah sepanjang tahun dan sepanjang republik ini ada," tegasnya.

Lebih lanjut Misbakhun mengatakan, perencanaan yang tak baik dalam penganggaran membuat negara kesulitan. Dalam beberapa kesempatan, pihak Kementerian Keuangan sudah mengeluhkan beban banyaknya kementerian yang asal menaikkan anggaran saat penyusunan anggaran di awal. Sementara kenaikan pemasukan negara nasibnya belum jelas.

Dia mengambil contoh RAPBNP 2016, di mana pemerintah bertumpu pada kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) yang payung hukumnya sampai saat ini masih belum jelas. Hal itu berkonsekuensi pada meningkatnya risiko fiskal pemerintah.

Misbakhun mengingatkan soal risiko menganggap hal yang belum pasti menjadi sebuah keberhasilan. "Faktor uncertainty (ketidakpastian, red) meningkat, justru seakan kita masukkan sesuatu yang uncertain ke pola pembangunan yang pasti akan dilakukan. Ini bahaya. Ini sinyal bagi semua kementerian melakukan konsolidasi program," tandasnya.

Terkait Kementerian Sekretariat Kabinet dan Kepala Staf Kepresidenan, Misbakhun menilai anggaran yang diajukan untuk kedua lembaga itu cukup wajar. Sebab dengan kredibilitas pejabat dan jumlah anggarannya yang masuk akal, maka kemungkinan penyelewengan sangat minim.

"Tak berlebihan jika ajuan anggaran di kedua lembaga ini patut diberikan dukungan. Dengan kredibilitas orangnya dan ajuan anggarannya, takkan lari ke mana," kata Misbakhun.‎

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Presiden Jokowi Singgung Anggaran Banyak Malah Dibagi-bagi, Tidak Sesuai Kebutuhan
VIDEO: Presiden Jokowi Singgung Anggaran Banyak Malah Dibagi-bagi, Tidak Sesuai Kebutuhan

Presiden Jokowi mengingatkan agar anggaran besar tidak dibagikan ke dinas-dinas terkait

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Pemda Tak Banyak Program: APBN APBD Jangan Diecer-Ecer ke Dinas
Jokowi Minta Pemda Tak Banyak Program: APBN APBD Jangan Diecer-Ecer ke Dinas

Jokowi meminta pemerintah pusat dan daerah tidak membuat banyak program.

Baca Selengkapnya
Prabowo Perangi Kebocoran Anggaran: Kurangi Seminar, Fokus Selesaikan Kesulitan Rakyat
Prabowo Perangi Kebocoran Anggaran: Kurangi Seminar, Fokus Selesaikan Kesulitan Rakyat

Prabowo meminta pemerintah pusat dah  daerah fokus mengedepankan permasalahan yang menimpa rakyat.

Baca Selengkapnya
Ketua LPS: Indonesia Tak Butuh Kenaikan PPN 12 Persen, Sisa Anggaran Tahun Lalu Masih Ada
Ketua LPS: Indonesia Tak Butuh Kenaikan PPN 12 Persen, Sisa Anggaran Tahun Lalu Masih Ada

Pemerintah masih punya cukup anggaran sisa dari tahun sebelumnya untuk membiayai negara, di luar harus mendongkrak PPN.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Jangan Mengada-ada, Belajar Pramuka ke Negara Lain
Prabowo: Jangan Mengada-ada, Belajar Pramuka ke Negara Lain

Prabowo Subianto meminta para menteri efisien dalam menggunakan anggaran.

Baca Selengkapnya
Mendagri: Ada Anggaran Stunting Rp10 Miliar, Habis Cuma Buat Rapat Rp6 Miliar
Mendagri: Ada Anggaran Stunting Rp10 Miliar, Habis Cuma Buat Rapat Rp6 Miliar

Mendagri Tito Karnavian menyayangkan bahwa ada program stunting di daerah dengan anggaran Rp10 miliar, tetapi sampai ke rakyat cuma Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Wamendagri Ungkap Prabowo Minta Menteri Berhemat: Jangan Ada Biaya yang Dihambur-Hamburkan
Wamendagri Ungkap Prabowo Minta Menteri Berhemat: Jangan Ada Biaya yang Dihambur-Hamburkan

Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya mengatakan Presiden Prabowo Subianto meminta kepada seluruh kepala daerah, untuk melakukan penghematan anggaran.

Baca Selengkapnya
Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Plt Sekjen Kemendagri Minta Pemda Gali Potensi Wilayah
Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Plt Sekjen Kemendagri Minta Pemda Gali Potensi Wilayah

Tomsi Tohir meminta pemerintah daerah (Pemda) menggali potensi wilayahnya masing-masing dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Baca Selengkapnya
Pesan Prabowo ke Menteri: Kurangi Kegiatan Seremonial hingga Perjalanan Luar Negeri
Pesan Prabowo ke Menteri: Kurangi Kegiatan Seremonial hingga Perjalanan Luar Negeri

Prabowo juga meminta jajaran menterinya untuk kembali menelusuri alokasi APBN dan mempelajari kembali Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA).

Baca Selengkapnya
Setuju RUU Kementerian Negara jadi Inisiatif DPR, Ini Catatan yang Diberikan Fraksi PDIP
Setuju RUU Kementerian Negara jadi Inisiatif DPR, Ini Catatan yang Diberikan Fraksi PDIP

Fraksi PDIP menyatakan sikap setuju dengan beberapa catatan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Jokowi Bahas Makan Siang Gratis Program Prabowo-Gibran dalam Sidang Kabinet
Penjelasan Jokowi Bahas Makan Siang Gratis Program Prabowo-Gibran dalam Sidang Kabinet

Jokowi ingin presiden terpilih lebih cepat dan mudah menjalankan programnya.

Baca Selengkapnya
Prabowo ke Menteri: Kalau Mau Jalan ke Luar Negeri Pakai Uang Sendiri
Prabowo ke Menteri: Kalau Mau Jalan ke Luar Negeri Pakai Uang Sendiri

Mantan Menteri Pertahanan mengakui nasihatnya ini memang sulit dilakukan karena ia punya pengalaman serupa.

Baca Selengkapnya