Pemerintah Garap Food Estate Merauke Jadi Kawasan Ekonomi Khusus
Pembangunan food estate di Merauke akan diarahkan ke skema public private partnership.
Pembangunan food estate di Merauke akan diarahkan ke skema public private partnership.
Pemerintah Garap Food Estate Merauke Jadi Kawasan Ekonomi Khusus
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan menggarap lumbung pangan atau food estate di Merauke, Papua menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dia menyebut proyek ini sebelumnya pernah dikerjajan di era pemerintahan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2010.
"Food estate mau dibuat KEK nantinya. Di Merauke. Karena sudah pernah dikerjakan sejak tahun 2010, oleh Pak Harto," kata Airlangga usai rapat bersama Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (10/10).
Menurut dia, food estate di Merauke akan difokuskan untuk menanam padi dan tebu. Airlangga menyampaikan potensi produksi dari lahan food estate bisa mencapai 2 juta hektare.
"Kita belum bicara produksi, kita konsentrasi padi dan tebu. Kalau food estate kan bisa potensi 2 juta hektare, awalnya 200 ribu hektare," jelasnya.
Airlangga menuturkan anggaran untuk pembangunan food estate di Merauke akan diarahkan ke skema public private partnership atau Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha. Sehingga, diharapkan food estate tersebut dapat menarik banyak investor.
"Diarahkan ke PPP, public private partnership," ucap Airlangga.
"Itu cadangan, baik cadangan strategis maupun nanti kalau melimpah betul, enggak apa-apa untuk ekspor karena negara lain membutuhkan. Sehingga dalam rangka ke sana, kalau supaya tahu membangun food estate, membangun lumbung pangan itu tidak semudah yang bapak ibu bayangkan," kata Jokowi pada 18 Agustus 2023.
Menurut Jokowi, lumbung pangan menjadi salah satu solusi untuk mengantisipasi krisis pangan yang mengancam produksi, mengingat negara-negara kawasan dan global sedang menghadapi krisis tersebut.
Indonesia pada tahun ini dilanda penurunan produksi pangan, karena cuaca ekstrem El Nino. Untuk komoditas beras, pemerintah memperkirakan akan terjadi penurunan hingga 1,2 juta ton dari target produksi 30 juta ton.
Pemerintah menyatakan akan mengoptimalkan produksi pangan pada musim tanam selanjutnya guna menangkal krisis pangan, sekaligus mengamankan kuota impor untuk menjamin pasokan pangan di dalam negeri.