Pemprov Jatim Tanggapi Kemarahan Risma: Mobil Lab PCR Tidak Hanya untuk Surabaya
Merdeka.com - Kekecewaan Wali Kota Surabaya Tri Rismahari terkait dengan pemakaian 2 mobil laboratorium PCR bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dijawab oleh Pemprov Jatim. Pemprov Jatim memastikan jika kedua mobil tersebut memang diberikan pada Jawa Timur dan bukan hanya untuk Kota Surabaya.
Jawaban ini dipertegas oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Suban Wahyudiono. Ia menyatakan, sebelumnya Pemerintah Provinsi Jatim sudah mengajukan permohonan bantuan terkait dengan mobil PCR sebanyak 15 unit.
"Kronologisnya, jadi Gugus Tugas Pemprov Jatim bersurat pada 11 Mei ke gugus tugas percepatan Covid-19. Di surat itu permohonan mesin PCR 15 unit," katanya, Jumat (29/5).
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Kapan TKN Prabowo-Gibran menyampaikan instruksi tersebut? Hal itu disampaikan Wakil Komandan Tim Penggalangan TKN Prabowo-Gibran, Sangap Surbakti.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Siapa yang dorong target RPJMN 2020-2024 tercapai? Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong agar asumsi dasar dan sasaran pembangunan pada RAPBN dapat mengejar target dalam RPJMN tersebut.
-
Kapan Komnas HAM kirim surat ke Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
Ia menambahkan, permohonan tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dibantu Pangdam V Brawijaya ke Ketua Gugus Tugas pusat, Doni Monardo. Bahkan, malam itu juga gubernur menelpon Doni Monardo agar segera ada bantuan mobil unit PCR.
"Disamping itu saya sendiri WA ke bapak Doni Monardo, komunikasi Dodi Riswandi Deputi Kedaruratan. Perbincangan saya tanggal 27 malamnya kita sudah dikirim satu unit mesin PCR," tambahnya.
Ia pun mengakui, bahwasanya Pemkot Surabaya pernah meminta bantuan mobil lab ini. Hal itu tercatat dalam data, pada 22 Mei lalu Pemkot bersurat ke Pemprov Jatim. Namun, surat tersebut belum dapat dijawabnya. Mengingat baru tanggal 27 Mei Pemprov Jatim mendapatkan bantuan mobil Lab tersebut dari pusat.
"Saya juga disurati ibu wali kota (Risma) pada 22 Mei ke kami. Padahal mobil unit ini datang 27 Mei. Jadi surat wali kota pun saat ini belum kita jawab karena mobil ini langsung beroperasi. Kenapa harus Kita harus jelaskan karena ada pemberitaan yang kurang jelas," tegasnya.
Ia pun menegaskan, bahwa mobil Lab ini tidak di khususkan untuk Surabaya saja peruntukannya. Namun, mobil Lab ini juga akan digunakan untuk kota lain di Jatim yang membutuhkannya.
"Mobil Lab ini tidak hanya untuk Surabaya tetapi untuk kota lain seperti Sidoarjo, ini juga ada beberapa. Kenapa juga Tulungagung, karena di sana juga membutuhkan bantuan karena kapasitas swab yang perlu dilayani. Di Tulungagung PDP tertinggi nomor dua di Jatim dengan 558 pasien, dimana terdapat 172 pasien meninggal berstatus PDP belum di swab," pungkasnya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dokter Joni Wahyuhadi. Ia menyatakan jika mobil tersebut digunakan untuk mempercepat tes PCR.
Ia juga menguraikan persoalan "kemarahan" Risma soal dua mobil Lab yang digunakan di luar Surabaya. Ia menyebut, jika masih banyak daerah lain yang juga membutuhkan tes PCR secara cepat. Khusus untuk hari Jumat ini, ia tidak mengetahui apa rencana Surabaya dalam hal menggunakan mobil PCR. Oleh karenanya, kedua mobil tersebut digeser ke Lamongan dan Tulungangung.
"Hari ini Surabaya acaranya apa tidak disampaikan. Sehingga mobil kita geser ke Lamongan dan Tulungagung. Ternyata pagi beliau (Risma) telepon saya, minta mobilnya di Surabaya. Saya sudah bilang besok saja karena sudah ada di sana, sudah janjian. Saya ngomongnya datar datar saja. Mungkin ada miss tadi ya. Jadi enak-enakan saja kita bekerja," ujarnya merespon kemarahan Risma.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melaporkan tim gugus tugas (Gugas) Covid-19 Pemprov Jawa Timur ke Ketua Gugas pusat, Doni Monardo. Penyebabnya, dua mobil Lab dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diklaim diperbantukan untuk Kota Surabaya, ternyata dialihkan ke daerah lain.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes telah mengirimkan beberapa alat kesehatan ke RSUD Rupit, Mulai dari CT Scan hingga peralatan operasi.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pemerintah daerah menyediakan ruangan untuk menyimpan alat kesehatan tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta didampingi Polda Metro Jaya menerapkan uji coba tilang uji emisi mulai hari ini, Jumat (25/8).
Baca SelengkapnyaKPK mencecar para saksi perihal pengurusan dana hibah hingga dugaan aliran suap dari Pokmas.
Baca SelengkapnyaKPK juga turut memanggil staf Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 Bagus Wahyudono.
Baca SelengkapnyaKPK telah menetapkan 21 tersangka (dengan rincian) yaitu empat tersangka penerima, 17 lainnya sebagai tersangka pemberi
Baca SelengkapnyaKPK menyebut penggeledahan itu merupakan rangkaian dari pengusutan kasus dana hibah
Baca Selengkapnya