Peneliti UNNES temukan pola aliran sungai bawah tanah di Blora
Merdeka.com - Tim peneliti dari Universitas Negeri Semarang, berhasil mengidentifikasi pola aliran sungai bawah tanah di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dalam penelitiannya, mereka menemukan indikasi kontras anomali yang terukur melalui metode Very Low Frequency (VLF), yang diduga sebagai batuan berongga terisi air yang membentuk pola aliran sungai bawah tanah.
"Pengambilan data dilakukan pada setiap 5 meter sepanjang 200 meter pada lima lintasan menggunakan alat geofisika T-VLF BRGM dengan frekuensi 22000 Hz," ujar Ketua Peneliti Universitas Negeri Semarang, Munaji, dalam keterangan tertulisnya kepada merdeka.com, Selasa (25/8).
Dalam sela-sela pengambilan data dengan tim sebanyak 5 orang, lanjut Munaji, Metode Very Low Frequency (VLF) merupakan metode geofisika yang bertujuan mengukur daya hantar listrik batuan dengan cara mengetahui sifat-sifat gelombang elektromagnetik sekunder.
-
Di mana penelitian dilakukan? Pada 2005, penggalian di Varnhem, Swedia, menemukan reruntuhan gereja Kristen.
-
Dimana penelitian dilakukan? Studi tersebut melibatkan 1.650 partisipan dari berbagai budaya, termasuk 373 orang dari Tiongkok, 474 dari Jerman, 401 dari Meksiko, dan 402 dari Amerika Serikat.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa tujuan penelitian ini? Konsep yang mereka rancang mirip dengan cara pesawat meninggalkan jejak uap tiga dimensi saat melintasi langit.
-
Bagaimana penelitian dilakukan? Dalam Journal Current Biology, para peneliti memasang speaker dan kamera di sekitar 21 lubang air di South Africa‘s Greater Kruger National selama musim kemarau. Itu dilakukan dari bulan Juni hingga Agustus.
"Gelombang sekunder ini dihasilkan dari induksi gelombang elektromagnetik primer yang berfrekuensi sangat rendah dari 10 sampai 30 KHz. Rentang frekuensi tersebut dikelompokkan ke dalam kelompok Very Low Frequency (VLF)," ujarnya.
Setelah melakukan pengambilan data pada tanggal 23 Mei 2015 lalu, tim melakukan proses data dan interpretasi data. Menurutnya, dari hasil interpretasi didapatkan pola aliran bawah tanah antara kelima lintasan, yang telah dilakukan pengambilan data di kawasan karst Todanan Kabupaten Blora.
"Pola aliran bawah tanah diduga alirannya menuju ke arah Timur dari muara sungai bawah tanah (Goa Macan)," jelasnya.
Potensi penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait, terutama Pemerintah kabupaten dan masyarakat sekitar pada umumnya. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi titik-titik eksplorasi air tanah, yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan dan pembangunan secara maksimal. Sehingga diharapkan dapat mengatasi kelangkaan air bersih.
"Selain itu, dengan ditemukannya indikasi adanya pola aliran sungai bawah tanah dapat dikembangkan pemerintah daerah menjadi wana wisata sungai bawah tanah" pungkasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 16 titik sumur bor air bersih yang dapat dinikmati oleh 3404 KK dari 5 kabupaten tersebut di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaLubang ini memiliki diameter sekitar 1,5 meter dan kedalaman diduga sekitar 10 meter.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Geofisika Universitas Indonesia (UI) mendapat dana internasional untuk atasi krisis air bersih di Depok.
Baca SelengkapnyaBagaimana latar belakang pembangunannya dan penampakan bendungan bawah tanah pertama di dunia itu?
Baca SelengkapnyaPrabowo datang ke Gunungkidul dengan memakai helikopter dan mendarat di Lapangan Banyusoco
Baca SelengkapnyaDari hasil pengecekan, diketahui bahwa diameter lubang 1,5 meter dan kedalaman lebih dari 10 meter.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan sebuah alat sederhana untuk mencari sumber air.
Baca SelengkapnyaInovasi ini bisa menjadi solusi atas permasalahan krisis air bersih yang terjadi setiap tahun di sejumlah wilayah Kabupaten Jember
Baca SelengkapnyaPrihasto juga meninjau instalasi pompa hidran hasil kolaborasi TNI, Pemkab Banyumas dan Kementan di Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan tertarik untuk menyelidiki bagaimana peristiwa iklim besar ini terjadi di Antartika
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca Selengkapnya