Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengakuan calon perawat dilecehkan dokter di RS National Hospital Surabaya

Pengakuan calon perawat dilecehkan dokter di RS National Hospital Surabaya korban pelecehan dokter. ©2018 Merdeka.com/Mochammad Andriansyah

Merdeka.com - Setelah kasus pelecehan seksual di Rumah Sakit National Hospital, diduga dilakukan oleh oknum perawat terhadap seorang pasien perempuan, kali ini ada satu kasus di tempat rumah sakit yang sama. Hanya saja, kali ini diduga korbannya seorang calon perawat. Pelakunya, diduga dokter yang praktik di rumah sakit tersebut berinisial RZ.

"Kejadiannya tahun 2017 kemarin, sekitar bulan Agustus," kata ZY, yang mengaku menjadi korban pelecehan dokter RZ kepada wartawan, di Polda Jawa Timur, Sabtu (27/1).

Korban berusia 23 itu menjelaskan, kejadian itu berawal dari saat masuk menjadi seorang calon perawat. Saat itu tengah mengikuti semua tes kesehatan yang menjadi syarat masuk di rumah sakit tersebut. Namun, tanpa ada pendampingan dari pihak rumah sakit untuk menjalani tes di laboratorium yakni tes darah dan urine.

Orang lain juga bertanya?

Usai tes pertama ini, ZY mengaku menjalani tes kedua dengan masuk ke ruang radiologi harus difoto Selanjutnya masuk ke ruang medical klinik utama, seperti ruangan lainnya yang banyak perawat. Kemudian, menjalani pemeriksaan tensi, berat dan tinggi badan.

Selesai semuanya itu, warga Karangpilang ini masih saja banyak tes yang dijalani. Yang kemudian dibawa oleh perawat lainnya ke ruang dokter.

"Perawat yang membawa saya itu masuk ke dalam ruangan dokter terlebih dahulu. Saya sendiri berada di luar bersama dua orang laki-laki (calon perawat). Tidak lama, perawat dan dokter itu keluar memanggil, memanggil dua orang laiki-laki itu," kata ZY.

Dia mengatakan, setelah kedua calon perawat itu selesai diperiksa, gilirannya masuk ke dalam ruangan. Tapi, begitu dia masuk ke dalam, semua ruangan ditutup. Tirai ruang pemeriksaan yang ada di dalam juga ikut ditutup. Saat itu dokter RZ meremas payudaranya.

"Dokter yang periksa itu bilang ditensi dulu. Tapi, dalam hati nurani saya, tensi kok tidak bawa alatnya. Setelah itu saya diminta untuk telentang," ujar dia.

Selama melakukan perbuatan cabul itu korban mengaku diajak mengobrol pelaku. Perbuatan tak senonoh pelaku sempat diprotes oleh korban.

"Setelah saya tanya kenapa memegang selama itu? katanya untuk periksa adanya nanah yang ada di puting," tutur ZR.

Dia mengungkapkan, kondisinya sempat ditanyakan saat diperiksa oknum dokter tidak bertanggung jawab itu. Menurut dia, dokter itu seperti menanyakan soal pernah mengalami keputihan.

"Iya saya jawab pernah," ucap dia.

Mendengar dari jawabannya, kata ZY, dokter itu langsung berdalih untuk memeriksa alat kelaminnya. Menurut dia, dokter itu mengatakan pemeriksaan tersebut diperlukan untuk mengetahui apakah ada kotoran atau tidak di alat kelamin korban.

Pemeriksaan terkait alat kelamin itu sempat ditanyakannya. Namun dokter tersebut hanya menjelaskan calon perawat yang masuk dan diterima di Rumah Sakit National Hospital itu memang benar sehat.

"Dokternya (RZ) menjawab, kalau tidak memeriksa, ada apa-apa bagaimana? Yang dimarahi itukan saya (RZ)," kata korban menirukan perkataan oknum dokter RZ.

ZY mengaku saat itu tidak bisa berbuat banyak. Korban mengaku tak bisa melawan takut dikira melakukan kekerasan.

"Iya bagaimana lagi, akhirnya saya terpaksa mau (kelamin dimasuki dengan jari). Lagian juga tidak bisa berbuat banyak, tirai ditutup, pintu juga ditutup, tidak ada orang.

Dari kasus itulah, ZY akhirnya melaporkan ke kantor polisi. Saat ini proses penanganannya sendiri masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Bahkan, penyidik polisi yang menangani juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang dilaporkan.

Namun, pemeriksaan saat itu statusnya masih sebatas sebagai saksi. "Minggu depan itu akan kita lakukan gelar perkara. Untuk mengambil langkah-langkah dari penyidik yang menanganinya. Seperti apa dan bagaimana kasusnya? Nanti dari gelar perkara itu akan bisa diketahui," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Rumah Sakit National Hospital Surabaya belum dapat dikonfirmasi. merdeka.com masih berusaha meminta konfirmasi kepada pihak rumah sakit.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dokter Lecehkan Pasien Wanita di Kota Tangerang, Ternyata Hanya Kantongi Izin Perawat
Dokter Lecehkan Pasien Wanita di Kota Tangerang, Ternyata Hanya Kantongi Izin Perawat

David juga menyebut klinik yang dijalankan oleh H sudah tidak memiliki izin.

Baca Selengkapnya
Ramai Kasus Istri Pasien Mengaku Dicabuli, Ini Kode Etik Profesi Dokter
Ramai Kasus Istri Pasien Mengaku Dicabuli, Ini Kode Etik Profesi Dokter

Dalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.

Baca Selengkapnya
VIDEO: DPR Gregetan Depan Menkes Budi, Ungkit Perundungan PPDS & Kematian Dokter Aulia
VIDEO: DPR Gregetan Depan Menkes Budi, Ungkit Perundungan PPDS & Kematian Dokter Aulia

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani, secara lugas mengungkit kasus perundungan diduga dialami Dokter Aulia Risma hingga meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Heboh Lulusan SMA jadi Dokter Gadungan Rumah Sakit di Surabaya, Ini Penjelasan Kemenkes
Heboh Lulusan SMA jadi Dokter Gadungan Rumah Sakit di Surabaya, Ini Penjelasan Kemenkes

Heboh pria lulusan SMA menjadi dokter gadungan selama dua tahun di rumah sakit Surabaya.

Baca Selengkapnya
Dokter MY yang Diduga Cabuli Istri Pasien Mangkir dari Panggilan Polisi, Pengacara: Masalah Pekerjaan
Dokter MY yang Diduga Cabuli Istri Pasien Mangkir dari Panggilan Polisi, Pengacara: Masalah Pekerjaan

Pekerjaan itu diklaim sudah terjadwal sebelumnya sehingga tidak bisa ditinggalkan.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Dokter ARL Mahasiswi PPDS Undip Diduga Bunuh Diri karena Dibully Senior
Ini Sosok Dokter ARL Mahasiswi PPDS Undip Diduga Bunuh Diri karena Dibully Senior

Saat ini, polisi, pihak rumah sakit hingga Kemenkes sudah turun tangan menyelidiki penyebab pasti kematian Dokter ARL.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Kasus Dokter Diduga Cabuli Istri Pasien Sedang Hamil Modusnya Suntik Vitamin
Fakta-Fakta Kasus Dokter Diduga Cabuli Istri Pasien Sedang Hamil Modusnya Suntik Vitamin

Korban berinisial TA (22) melayangkan laporan dugaan pencabulan itu ke Polda Sumatera Selatan pada pekan lalu.

Baca Selengkapnya
Ibu Hamil Korban Pencabulan Dokter Ortopedi Trauma Berat, Suami dan 5 Perawat Beri Kesaksian ke Polisi
Ibu Hamil Korban Pencabulan Dokter Ortopedi Trauma Berat, Suami dan 5 Perawat Beri Kesaksian ke Polisi

Ibu hamil korban pencabulan dokter ortopedi di Palembang mengalami trauma berat.

Baca Selengkapnya
Menguak Fakta di Balik Kasus Bunuh Diri Dokter Muda Undip, Diduga Korban Perundungan hingga Sempat Curhat ke Ibunya
Menguak Fakta di Balik Kasus Bunuh Diri Dokter Muda Undip, Diduga Korban Perundungan hingga Sempat Curhat ke Ibunya

Seorang mahasiswa peserta PPDS UNDIP ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya. Ia diduga bunuh diri. Sebuah buku catatan harian ditemukan di kamar korban.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Dokter Koas di Palembang Dipukuli Keluarga Dokter Gara-Gara Jadwal Piket
Duduk Perkara Dokter Koas di Palembang Dipukuli Keluarga Dokter Gara-Gara Jadwal Piket

Korban harus menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka cukup parah.

Baca Selengkapnya
Komisi IX DPR Minta Undip dan RS Kariadi Cegah Perundungan Dokter PPDS
Komisi IX DPR Minta Undip dan RS Kariadi Cegah Perundungan Dokter PPDS

Menurut Irma, lulusan PPDS yang menjadi pelaku perundungan akan memunculkan pola pragmatis yang berdampak terhadap pasien.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Hasil Investigasi Penyebab Kematian Dokter Muda Undip Diumumkan Pekan Ini
Menkes Sebut Hasil Investigasi Penyebab Kematian Dokter Muda Undip Diumumkan Pekan Ini

Dugaan sementara, ARL yang merupakan peserta didik PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) di RSUP Dr Kariadi Semarang bunuh diri akibat dibully senior.

Baca Selengkapnya